4

2K 177 11
                                    

Yuki Pov

Gila, masa Algha malah menuduhku balik sih? harusnya aku yang marah, eh, dia malah balik sinis nuduh gitu aja. Karena terlalu lelah, aku memutuskan untuk tidak terlalu meladeninya malam itu, kuputuskan untuk masuk ke kamarku saja, agar tidak mengantuk pagi ini.

Tapi ternyata, sama saja..hari ini aku sangat mengantuk, gara-gara Algha tuh berdebatnya panjang banget. Ok, kuakui aku yang mulai duluan, tapi kan, kecurigaanku bisa saja benar.

Di ruang makan aku cuman terus menguap, aku berusaha untuk menahannya demi terlihat sopan, tapi sungguh, aku mengantuk. Tapi kenapa Algha gak kelihatan ngamtuk sama sekali ya? Entahlah. Tak perlu terlalu kufikirkan soal itu.

"Al, Yuki..kalian udah sebar undangan? Acaranya rencana dimana?"tanya Yua tiba-tiba.

"Di mesjid saja, rencananya. Soal undangan, kami sudah menyebarkan, hanya kepada keluarga dan orang terdekat"kata Algha

"Tapi Al, tolong jangan sebarkan undangan kepada keluargaku ya. Aku takut mereka kaget dan penyakit jantungnya kumat lagi" kata Yua

"Ya, aku tidak akan menyebarkan undangan kepada Mami dan Papi. Tapi keluargaku tahu akan hal ini"kata Algha

Duh, gimana coba namtinya kalau keluarga Algha melihatku? Kaget mereka pastinya karena aku mirip dengan menantu pertama mereka. Hh, membayangkannya saja sudah membuatku ngeri sendiri, apalagi kalau sampai mereka pingsan, bisa ribet tuh!

"Ehm, kurasa kau perlu mengenalkan Yuki kepada keluargamu dulu, jangan sampai mereka sampai pingsan melihat dia mirip denganku di acara. Itu akan jadi masalah lagi, bukan?" kata Yuangka kepada Algha

Algha tersenyum senang, dia menatapku seakan tatapannya itu mengatakan awal-yang-baik- perkataan-Yua-Kali ini-perkataan-terpanjang-buatku.

Baguslah, setidaknya Algha ini dapetin kepuasan lah dari kerja kerasku dekat dengannya.

"Hm, rencana yang bagus. Tapi kau harus ikut juga kurasa, agar mama tidak mengiraku bercanda"kata Algha

Yuangka tersenyum simpul pada Algha. Good, awal yang baik juga. Belakangan ini Yua sering tersenyum karena adanya aku.

Terkadang aku heran, apa Yua tidak mencintai Algha? Bahkan sampai mau di madu pun dia tidak seperti marah atau cemburu. Oh, dia marah sedikit sama Algha waktu itu, pas aku pertama kali datang kesini, tapi marahnya cuman saat itu saja, justru dia bersikap baik kepadaku, calon madunya. Hh, sulit sekali menebak perasaan dan fikiran Yua.

"Yuki, kenapa kamu tidak makan? Gak baik melamun di pagi hari"kata Yua

"Iya, aku akan makan kok"kataku sambil melahap masakan yang tersaji

"Al gimana rasanya masakan ku?"tanya Yua pada Algha hingga Algha hampir tersedak.

Mungkin kaget pada saat makan Yua mengatakan jalau itu masakannya.

Yua pun segera menyodorkan segelas air bening dan dengan cepat Algha menerimanya lalu meminumnya.

"Enak kok. Gak nyangka aja sih ini masakanmu"kata Algha dengan suara yang terkesan.. Dingin.

Duh, tadi kan dia bucaranya gak kayak gini, eh sekarang kok malah bicara dingin gini ke Yua. Kan kasian Yua nya, dia udah baik dan nerima juga mau dimadu, tapi kok Algha gini sih? errgg..semua pria sama saja!

"Aku senang kau menyukainya" kata Yua dengan senyumnya

Duh, sekarang kayaknya keadaan bakal berbalik, aku harus ngomong sama Algha!

"Aku tidak bilang aku menyukainya!"kata Algha masih dingin, hh, apaan sih ini pria bikin greget aja, kalau gak suka ya kenapa dibilang enak?

"Al, apa sih maksud kamu ngomong gitu ke Yua? Kalau masakan Yua enak ya, berarti kamu suka dong"kataku

She is My WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang