9

1.3K 129 12
                                    

Yuki Pov

Suasana masih dalam tegang-tegangnya. Aku tidak tahu apa yang akan mama ucapkan begitu mendengar perkataan Citra.

"Citra, apa kamu benar-benar hamil anak dari Algha?" tanya mama pada Citra

"Iya ma, ini anak Algha" kata Citra

Plakk

Mama menampar Citra dengan cukup keras membuat wajah Citra jadi memerah. Ia meringis memegangi pipinya.

"Mama kenapa nampar aku? Harusnya mama itu nampar Algha yang berani menghamili aku dan.. Mau nikah sama kakak!" kata Citra

"Kamu benar-benar memalukan, Citra. Kamu sudah berani menuduh seseorang. Mama yakin itu bukan anak Algha karena kamu itu hobby clubbing! Mama yakin, kamu hamil, tapi mama yakin anak itu bukan anak Algha! Mau ditaruh dimana muka mama ini? Mama yakin, tubuh kamu sudah dinodai banyak pria! Astagfirullah.." kata Mama sambil memegang pelipisnya

Aku bangkit lalu berdiri di dekat mama, aku menepuk-nepuk pundak mama, mencoba untuk membuatnya sabar.

"Kamu memalukan Citra, sangat memalukan..anak siapa yang ada di kandunganmu? Katakan, pria mana yang sudah menodaimu" kata mama lagi

"Ma, udah. Jangan emosi gini ma, kita bisa omongin baik-baik" kataku berusaha menenangkan mama

Aku mendudukkan mama di kursi, aku juga ikut duduk di samping mama sambil mengelus-ngelus bahunya. Masalah yang benar-benar rumit.

"Algha yang menodai aku, ma!" kata Citra, tetap keukeuh mempertahankam jawabannya

"Itu tidak mungkin! Sebelum kamu seperti ini, kau sudah pacaran sama Jerry, mama rasa itu anak Jerry! Semenjak kau pacaran dengan pria itu, kau jadi berubah, Citra!" kata mama

Aku tidak tahu harus berkata apa, suasana benar-benar tegang.

"Ma, jangan sangkut pautkan Jerry dalam masalah ini. Ini benar anak Algha ma" kata Citra

"Mama tidak mau tahu, Citra. Mama gak akan biarin kamu menikah dengan Algha. Yuki juga tidak akan menikah dengan Algha. Mama akan memilihkan jodoh yang cocok untuk Yuki. Kalian paham? Algha,tolong kamu jauhi kedua anak saya" kata mama yang kini mulai melunak

"Tapi tan, saya dan Yuki saling mencintai, tolong restui hubungan kami" kata Algha yang kini angkat bicara

"Tapi saya tidak mau anak saya menikah dengan pria beristri" kata mama

"Ma, mau mama setuju atau tidak, aku akan menikah dengan Algha! Titik!" kata Citra

Citra benar-benar keras kepala, sudah tahu suasana nya tegang seperti ini, eh malah membantah juga.

"Citra! Kita bicarakan bila semua sudah membaik!" kataku

"Mama gak pernah ngerti perasaan gue. Gue pikir..buat apa coba gue harus nuruti ucapan dia? Apa mama mau malu kalau tetangga tahu bila aku hamil tanpa suami. Mama emang bodoh, gak pernah mau mikir" kata Citra

Citra benar-benar keterlaluan, ia bahkan mengatakan bila mama itu bodoh. Dia seperti tidak terdidik, tapi memang itu kenyataannya.

"Citra! Jaga mulut kamu!" kata mama

"Itu kenyataannya ma. Udah, aku cape bicara sama mama. Mama gak pernah ngerti juga!" kata Citra kemudian menjauh dari tempat ini

Aku cuman bisa membuat mama sabar di dalam kondisi seperti ini. Jangan sampai penyakit jantung mama kumat lagi.

"Oh ya.. Algha, lebih baik kamu pulang saja" kata Mama

"Iya tan, saya akan pulang. Saya pamit dulu kalau begitu" kata Algha, mendekati mama kemudian mencium tangannya

She is My WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang