Algha Pov
Aku agak ragu memberitahu pada Yuangka. Tapi kelihatannya Yuangka sudah benar-benar penasaran.
Aku menghela napas panjang.
"Kau..bersaudara dengan.. Yuki" kataku akhirnya
Yuangka terlihat kaget dengan yang ku katakan, ia lagi-lagi berusaha menyembunyikan kekagetannya.
"Kau jangan bercanda" kata Yuangka
"Aku tak bercanda. Ini yang sebenarnya" kataku
Yuangka hanya diam dengan ekspresi yang biasanya ia tunjukkan, ekspresi datar. Yuangka sangat pandai menyembunyikan perasaannya hingga akupun tidak tahu apa yang berada di fikirannya itu.
"Baiklah, apakah ada bukti?" tanya Yuangka
Aku mengeluarkan surat itu dari saku ku, lalu memberikannya pada Yuangka. Yuangka segera membaca surat itu, aku tahu pasti ia juga terkejut dengan kenyataan yang ada. Meski ia menyembunyikan hal itu.
Yuangka memberikan kembali surat itu dan aku menyimpan kembali surat itu di sakuku.
"Jujur saja, aku tak menyangka semua ini. Aku senang dengan kenyataan ini, tapi aku bingung juga bagaimana bisa aku dan Yuki dinyatakan bersaudara" kata Yuangka
"Kau tenang saja, aku sudah menyuruh Andhy untuk menyelidiki ini, mungkin saja Yuki adalah anak dari mami" kataku
Yuangka mengangguk kemudian bangkit dari tempatnya lalu pergi meninggalkanku.
Hubungan kami selalu seperti ini, jika tidak ada hal penting yang dibicarakan, aku dan Yuangka tidak saling berbicara. Mungkin jika orang lain ada di posisiku ia akan merasa bosan, namun tidak bagiku. Hanya cukup dengan mendengar suara Yuangka saja sudah membuatku senang.
Satu hal yang aku yakini, Yuangka pasti mencintaiku, aku sangat yakin. Meski ia tak menunjukkannya.
Yuki Pov
Aku heran sekali dengan kak Andhy yang datang ke rumahku secara tiba-tiba.
"Kak Andhy mau ketemu siapa? Kakak gak kerja?" tanyaku
"Tidak, kakak gak kerja hehe. Boss kakak lagi ngasih tugas penting buatku" kata kak Andhy
Pasti Algha yang memberikan tugas penting itu, tapi apa? Sebegitu pentingnya ya sampai ke rumahku segala?
"Tugas apa kak?" tanyaku
"Ini mah rahasia" kata kak Andhy
Aku jadi penasaran, untuk apa coba kak Andhy disuruh kesini untuk tugas yang katanya penting itu? Tugas penting? Di rumahku? Ah,yang benar saja.
"Yaudah terserah mau kasih tahu atau gak. Aku buatin minum dulu ya" kataku lalu bangkit dari tempat dudukku
Sebelum aku pergi, kak Andhy mencekal tanganku.
"Sekalian ya panggil ibumu, aku mau bicara" kata kak Andhy
Aku mengangguk kemudian melangkah. Aku ke dapur, menyiapkan teh untuk minuman kak Andhy, dia memang suka teh.
"Yuki, kamu mau menyiapkan minum untuk siapa?" tanya mama
"Untuk kak Andhy. Dia ada diluar, ma" jawabku yang masih sibuk membuat teh
"Kenapa gak ngasih tahu mama?" kata mama
"Mama soalnya istirahat tadi. Kak Andhy mau ketemu mama tuh, samperin deh ma" kataku
"Oh yaudah. Mama keluar dulu,ya" kata mama
Aku akhirnya selesai membuat teh ini. Aku sengaja membuat 2 cangkir teh. aku menaruhnya diatas nampan kemudian membawa nampan itu lalu berjalan menuju ruang tamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
She is My Wife
FanfictionKarena istriku tidak pernah menganggapku ada, aku jadi menyewa seorang wanita desa yang kusuruh untuk menjadi istriku untuk sementara, ini semata hanya untuk membuat istriku itu tahu bahwa aku ada, ingin dianggap olehnya. Tapi siapa sangka, wanita...