Yuki Pov
"Dan sebenarnya, Yua itu sakit...."
Oh sungguh, aku sangat penasaran.
"Sakit apa? Tolong katakan, jangan berbelit" kataku yang sudah tak sabaran
"Yuangka..ini sebenarnya tidak bisa dibilang penyakit namun ya, keadaan yang parah. Dan sebenarnya.. Pasien memiliki jantung yang lemah. Sangat lemah, bahkan" kata si dokter
Aku membuka lebar mulutku, tak percaya dengan perkataan dokter ini. Yuangka mempunyai jantung yang lemah? Ya ampun. Orang yang memiliki jantung yang lemah itu biasanya orang yang memiliki pola hidup tak sehat, namun Yuangka?
"Tapi apa penyebab biasanya orang memiliki jantung lemah?" tanyaku
"Bisa jadi karena merokok, bisa juga karena makanan yang tak sehat. Bisa juga faktor keturunan" kata dokter
"Bagaimana cara pengobatannya?" tanyaku lagi
"Sebenarnya, jantung lemah ini.. Tidak bisa diatasi dengan mudah. Jika terjadi sakit lagi pada jantungnya, maka harus meminum beberapa obat dokter. Tapi, ada beberapa cara yang sudah saya tawarkan, agar ia bisa tetap bertahan, tapi ia menolak hal itu, menurutnya, ia akan tetap mati, padahal ia sendiri belum mencoba" kata si dokter
Yuangka adalah wanita yang baik, dan ia harus bertahan. Lagipula, ia adalah wanita yang dicintai Algha dan aku akan membantunya untuk menjalani segala pengobatan. Tapi apakah Algha tahu tentang Yuangka yang memiliki jantung lemah? Kalau ia tahu, seharusnya ia membujuk Yuangka untuk melakukan pengobatan agar Yuangka bisa bertahan.
"Terima kasih sudah memberi tahu saya, dok. Saya gak tahu harus bilang apa. Saya akan menemui dokter lagi untuk membahas masalah ini. Sekali lagi terima kasih" kataku dengan suara yang pelan
"Ya, kalau begitu saya pamit dulu. Saya ada pekerjaan lain" kata si dokter kemudian pergi
Aku memperhatikan lagi Yuangka, kasihan dia. Aku harus membicarakan hal ini pada Yuangka. Ia harus bertahan, harus!
***
Hari yang baru.
Sudah sehari Yuangka disini, dan hari ini ia sudah pindah di ruang rawat inap. Dan hari ini juga, Yuangka sudah sadar, ia sangat kaget melihatku pertama kalinya ketika ia sadar.
"Yuangka, aku sudah tahu kebenarannya. Katakan, Yuangka, kenapa kamu tidak mau melakukan pengobatan agar kamu bertahan?" tanyaku
Yuangka menatapku sendu, matanya berkaca-kaca. Tidak lama, airmatanya jatuh. Ya Tuhan... Yuangka pasti menderita.
"Yuki...se-semua it-itu percuma. A-aku..akan tetap mati, Yuki..hiks" kata Yuangka dengan isakannya
Aku memegang satu tangan Yuangka yang di-impus.
"Aku akan membantumu bertahan hidup, Yuangka. Kamu harus yakin jika kamu akan bertahan" kataku
"Ti-tidak..a-aku tak mau merepotkanmu" kata Yuangka
Aku menggeleng.
"Yuangka, aku mohon Yuangka, aku mohon.. Lakukanlah pengobatan. Tidak ada salahnya untuk mencoba kan?" kataku
"Baiklah, aku mau..tetapi..aku punya syarat" kata Yuangka
"Apa?" tanyaku
"Kau..kau harus..menikah dengan Algha..ya. Aku..aku mau melihatmu.. Menikah dengan Algha..tolong.. Segeralah menikah dengannya.." kata Yuangka
Apa? Menikah? Aku dengan Algha? Padahal..aku sudah tidak mau melanjutkan permainan ini, aku kini hanya mau melihat Yua dan Algha berbahagia.
"Yuangka..aku tidak bisa menikah dengan Al, aku tidak mencintainya, sungguh.."
"Yuki tolonglah, dia mencintaimu dan akupun tahu kamu mencintainya. Yuki..sebenarnya aku mencintai dia, namun aku tidak bisa bertahan hidup lama, Yuki. Hanya satu yang kuinginkan selama aku masih mampu bertahan, tolong menikahlah dengan Algha" kata Yuangka
"Ti-tidak, Yua. Sebenarnya ini tak seperti yang kau pikirkan..aku dan Algha..."
Aku mulai menceritakan tentang perjanjian kontrak yang harus batal itu, aku tidak mau menyembunyikan apapun saat ini.
"Yua..algha hanya mencintaimu, kamu masih bisa bertahan hidup untuk Algha, kan? Yakinkan dirimu jika kamu bisa! " kataku untuk menyemangatinya
"Tidak, Yuki. Meskipun itu hanya kontrak, namun aku..aku yakin kamu bisa mencintainya suatu saat nanti. Jadi ku mohon, menikahlah dengan Algha, ya. Aku mohon.. Soal cinta.. cinta bisa tumbuh karena terbiasa, kan? Aku akan mencoba pengobatan jika kamu mau menikah dengan Algha" kata Yuangka dengan tatapan memohon
Tangan Yuangka kurasakan berkeringat, tapi tangannya tetap dingin. Apakah ini salaj satu gejala penyakit jantung? Entahlah.
"Yua..kamu tahu jika aku tidak kan bisa melakukan itu. Algha tidak kan mungkin mau menikahiku, dia mencintaimu, yua. Apa salahnya jika kamu jujur soal cintamu? Kamu butuh dukungan, ya kan? Dengan kamu menyatakan semuanya, mungkin Algha bisa menguatkanmu dan kamu akan yakin jika kamu bisa sembuh" kataku
Kasihan Yuangka, dia tidak mau jujur dengan perasaannya hanya karena penyakit yang di deritanya.
"Yuki..aku..akan tetap mati dan Algha akan kecewa. Dengarkan aku, jika aku terus berada di dekat Algha, justru ia akan semakin mencintaiku dan jika aku mati? Ia akan kecewa, ia akan sedih. Tapi jika semuanya dicegah, dengan kamu menikahi dia, dia akan mencintaimu dan melupakan aku. Lalu aku akan mati dan setelah itu? Kamu dan Al akan berbahagia. Cuma kamu yang kubutuhkan, aku mohon, ya?"
Aku terdiam, aku tidak tahu harus mengucapkan apalagi, Yuangka terlalu keras kepala. Dan lagi, Yuangka tidak punya tekad lagi untuk bertahan.
"Aku tahu kamu merasa tidak enak hati jika kamu menghalangi cintaku dan Al tidak bersatu, tapi Yuki.. Biar bagaimanapun aku akan mati. Dan aku tidak akan mau berobat jika kamu tak mau menikaj dengan Al. Satu lagi,aku akan semangat dan yakin akan bertahan jika kamu mau menikah dengan Al" kata Yuangka lagi
Aku berpikir. Jika aku menikah dengan Algha, Yuangka akan bertahan dan ia akan bertahan! Aku yakin itu. Dan jika ia bertahan Dan pengobatannya berjalan lancar, aku akan menceraikan Algha dan menyatukan Yuangka lagi, apakah ideku ini bagus? Okay, mungkin ini ide gila, tapi tidak ada cara lain.
Aku menghela napas.
"Baiklah" kataku
Terukir senyuman pada wajah Yuangka, senyum kecut. Maafkan aku yang sudah mempermainkan pernikahan ini, ya Tuhan. Hidup ini memaksaku, takdir ini memaksaku.
"Aku senang, Yuki. Terima kasih" kata Yuangka
"Tapi..aku punya syarat, Yuangka" kataku
"Apa itu?" tanya Yuangka
"Kamu harus mengatakan bahwa kamu mencintai Algha, katakan semuanya dengan jujur dan juga tentang penyakitmu" kataku
"Tapi.."
"Kalau kamu gak mau, aku juga gak mau" kataku
"Okay"
Yuangka, aku akan membantumu untuk bertahan, ya, itu harus!
***
Halo, maafkan aku yg tak pernah menghadirkan scene romantis disini, kebanyakan nyeseknya ya? Maaf bangeet. Aku akan usahakan kasih adegan romantis deh nantinya. Vote and commen jgn lupa,yaa.
KAMU SEDANG MEMBACA
She is My Wife
FanfictionKarena istriku tidak pernah menganggapku ada, aku jadi menyewa seorang wanita desa yang kusuruh untuk menjadi istriku untuk sementara, ini semata hanya untuk membuat istriku itu tahu bahwa aku ada, ingin dianggap olehnya. Tapi siapa sangka, wanita...