8

1.5K 139 25
                                    

Algha Pov

Ada apa dengan takdir ku sebenarnya? Tuhan benar-benar mempermainkan hidup ku saat ini.

Citra, Yuangka, Yuki. Nanti siapa lagi yang akan di hadirkan Tuhan tuk menjadi penghalang? Aku cuman mencintai Yuangka, secantik apapun penghalang dalam kehidupan ku itu akan aku singkirkan, sementara Yuki, dia hanya seorang wanita yang akan berperan penting agar Yuangka menyadari perasaannya.

Dan Citra adalah perusak segalanya, kenapa pula Citra harus hadir?

Apakah ini ujian bagiku? Entah.

Ehm, seharusnya aku melamar Yuki dengan lebih cepat lagi. Tapi bagaimana jika bunda dan ayah gak setuju? Bunda dan ayah saja memaksakan aku agar menikahi Citra. Tapi biarlah, nanti setelah menikah aku akan memberi penjelasan pada bunda dan ayah.

Besok. Aku harus melamar Yuki besok.

***

Keesokan harinya, aku datang ke rumah Yuki.

Ya, melamar Yuki.

Aku menghela nafas panjang. Lalu dengan perlahan aku mengetuk pintu itu.

Wanita itu lagi yang membukakan pintunya, ya, ibu dari Yuki.

"Kau adalah pria kemarin kan?" Tanya ibu dari Yuki ini

Aku mengangguk.

Wanita itu tersenyum.

"Ayo masuklah. Tak perlu sungkan. Saya tahu betapa gugupnya seorang pria yang akan melamar wanita yang dicintai nya" kata wanita itu sembari jalan duluan

Aku mengikuti langkah nya, lalu duduk di sofa yang berada di ruang tamu.

"Ra, sediakan minuman, kekasih adik mu sudah datang!" Teriak wanita itu

Wanita itu duduk di depanku. Dia memandangi ku terus menerus membuat ku makin bertambah gugup.

Apa jangan-JaNgan ibunda Yuki ini ingin menanyakan hal macam-macam? Owh, semoga aku mampu menjawab nya.

"Santai saja nak. Nama saya Twina, kau bisa memanggil saya mama ketika kamu sudah menikah dengan anak saya" kata wanita itu, ah, maksudku tante Twina

"Hehehe, iya tan" kataku sambil tersenyum

Yuki Pov

Ah, itu si Algha. Aku mengintip dibalik gorden ini, ku lihat Algha dan mama sedang asik mengobrol, untung saja mama tidak menanyakan hal aneh-aneh. Semoga mama tidak menanyai hal aneh lagi.

"Ka Yuki!" Kata adikku

Oh ya, dia itu adikku yang nakal, jarang pulang, kalau pulang pasti pas tengah malam, menjelang subuh. Aku yakin, pasti ia selalu pergi ke club malam. Bahkan aku tidak yakin ia masih perawan atau tidak.

"Apa sih?" Tanyaku

"Itu siapa nya lo, kak?" Tanyanya

"Kenapa kamu nanya gitu? Dia itu.. calonnya kakak!" Kataku dengan santai nya, pandanganku masih mengarah kearah Algha yang tengah mengobrol

Prang..

Aku berbalik, astaga.. dia benar-benar tidak becus membawa minuman.

Bahkan Algha dan mama pun berbalik. Tapi kok Algha kelihatan kaget begitu ya? Apa karena gelasnya jatuh?

"A-apa lo bilang? Di-dia.. Calon lo?" Kata dia sambil menutup mulutnya

"Iya, kenapa sih? Aneh banget. Iya, dia calon ku" kataku

"Kak! Dia gak pantas buat lo!" Kata dia

"Apa sih maksud kamu? Dia itu calon yang baik!" Kataku

She is My WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang