algha Pov
Aku masuk ke rumah sakit itu, aku harus segera mengetahui hasil laboratorium. Aku sangat penasaran.
"Oh jadi, anda pak Algha yang pernah datang itu? Saya sudah menemukan hasilnya, pak" kata seorang pria berjas putih, ia mungkin adalah salah seorang pekerja lab? Entah, aku tidak perduli soal itu
Pria itu mengambil sesuatu dari sakunya,kemudian memberikannya kepadaku.
"Pak Algha, hasilnya sangat mengejutkan" kata pria itu
Aku membuka kertas itu, aku sangat kaget dengan hasilnya.. Ternyata..
"Iya pak, dari hasil tes menyatakan dari kedua rambut itu, terdapat persamaan. Jadi, antara pemilik rambut A dan B itu, bersaudara" jelas pria itu
Apa? Ini sudah kuduga. Aku tidak tahu harus bersikap bagaimana, apakah hal ini harus ku katakan pada Yuangka? Atau mungkin juga harus ku katakan pada Yuki? Aku bingung.
"Saya ada kesibukan lain pak, karena itu saya pamit duluan, ya" kata si pria itu kemudian berjalan meninggalkanku yang masih terpaku
Bagaimana bisa mereka bersaudara? Apakah Yuki anak dari Mami mertua, ibu dari Yuangka? Atau bahkan, Yuangka bukan anak dari Mami mertua? Berbagai pertanyaan kini bermunculan di benakku. Teka-teki terbaru ini baru terungkap. Ku kira,ini cuman kebetulan tapi ternyata tidak.
Aku menyimpan surat itu pada saku jasku. Aku harus mengatakan ini pada Yua. Biar bagaimanapun, dalam berumah tangga tidak boleh ada rahasia.
Drrrttrrrr
Andhy.
"Ya, halo, Dhy?" kataku
"Pak, ada berita buruk!" terdengar suara histeris Andhy pada handphoneku
"Berita buruk apa?! Ayo katakan, Andhy!" kataku
"Pak, Yuki menceritakan segalanya pada saya. Dan satu lagi, Yuki tidak mau lagi mengikuti permainan kontrak ini! Dia bilang, semuanya percuma pak. Dan saya juga tidak bisa memaksanya" kata Andhy
Aku harus membicarakan ini pada Yuki langsung.
"Aku akan membicarakan semuanya pada Yuki, Dhy. Aku punya kabar juga, entah baik atau buruk" kataku
"Apakah itu pak? Saya penasaran, tolong katakan segera!" kata Andhy yang sepertinya benar-benar sudah penasaran
"Ya, Dhy. Asal kamu tahu saja ya, ternyata..istriku dan.. Yuki..bersaudara. Dhy, saya gak tahu sekarang mau bersikap bagaimana dengan kabar ini, tapi..entahlah, aku mau kamu menyelidikinya" kataku
"Pak Algha serius nih? Pak, saya tahu kok mereka mirip, tapi jangan bercanda gini juga, dong!"
Andhy selalu saja mengira apa yang kubicarakan ini main-main, dia pikir aku ini suka bercanda? Ok, sesekali mungkin aku bercanda dengannya, namum hei, tak bisakah ia membedakan mana candaan dan mana keseriusan? Apakah nada bicarakan kurang serius?
"Pak! Tuh kan, bapak bercanda nih pasti!"
"Dhy, kalau kamu masih mau mengira saya bercanda, saya akan pecat kamu! Saya serius!" kataku dengan emosi
"Iya pak, maafin saya pak. Saya pikir pak Algha bercanda lagi, jadi..apa yang harus saya lakukan terlebih dulu pak?"
"Ya apa kek. Saya gak mau tahu, pokoknya! Kamu harus selidiki dan hal kecil apapun yang kamu tahu harus kamu beritahukan pada saya! Lagipula, kamu kan dekat dengan keluar Yuki, jadi kamu bisa mudah menyelidikinya! Ok, cukup penjelasan saya! Ingat ini, Dhy!" kataku lalu segera memutuskan sambunganku
KAMU SEDANG MEMBACA
She is My Wife
FanficKarena istriku tidak pernah menganggapku ada, aku jadi menyewa seorang wanita desa yang kusuruh untuk menjadi istriku untuk sementara, ini semata hanya untuk membuat istriku itu tahu bahwa aku ada, ingin dianggap olehnya. Tapi siapa sangka, wanita...