Hari ini adalah hari kedua gue ngejalanin Masa Orientasi Siswa, sama seperti MOS yang pernah gue alamin waktu mau masuk ke masa putih-biru a.k.a SMP. Tapi bedanya, gue sekarang udah ngga begitu parno kaya dulu.
Sumpah, waktu itu fikiran gue udah kemana-mana. Berita tentang siswa yang sampai merenggut nyawamya karena masa Orientasi ini, juga semper bikin gue ngga bisa tidur. Apa senior gue bakal setega itu? Apa senior gue bakal nyuruh gue yang aneh-aneh?
Selama hampir dua hari ini sih, gue ngerasa asik-asik aja ngejalaninnya. Karena, yaa.. you know lah. Tapi obrolan dikelas tadi, sempet bikin gue..
"Ayo.. kak Ozy, bagiin soalnya yang bener. Matanya jangan curi-curi pandang gitu dong" Kata kak Gerald, waktu kak Fauzy ngebagiin soal pengetahuan umum buat kita.
"Tau nih kak Ozy, merhatiinnya bisa biasa aja ngga? Kalo mau ngobrol mah bilang aja ka.." tambah ka Yuri ikut menggoda ka Ozy. Dan dia salah tingkah. Rasanya gue pengen buru-buru tanya ka Ge. Tentang apa yang sebenernya dia sama ka Yuri bicarain. Kepo berat nih Daraaaaaa.
Oh Astaga.. jangan sampai ka Ozy naruh hati sama wanita lain, di kelas ini selain gue. Kalo iya, siapa dia? siapa? Kenapa bisa?
Jadi ngga fokus nih ngerjain soalnya, gue lagi mikir keras. Kira-kira siapa yang disukai sama ka Ozy. gue ngeliatin semua cewek satu-satu dengan berbagai pertimbangan dan kemungkinan kalo ternyata dia yang disukain sama kak Ozy.
"Ka, yang udah ditaruh dimana?" kata salah satu cewek yang udah ancang-ancang berdiri dan ngasih selembar kertas itu kedepan. Gue menyipit dan mencoba menginggat siapa cewek itu.
"Oh, taruh disitu aja. Biar kakak yang ambil" kata ka Ozy. seketika dia berdiri dan berlari kecil kebangku cewek tadi dan ngambil kertasnya.
"Yaelahh... modus aja terus.. jangan mau dek dimodusin dia" kata ka Gerald, sedangkan ka Yuri Cuma geleng-geleng cantik.
"Apaan si, orang gue ngga modus. Gue Cuma kode" kata ka Ozy bales ucapannya ka Gerald. Walaupun pelan, tapi cukup terdengar sama telinga gue yang masih sehat ini dan ditambah posisi gue yang memungkinkan untuk mendengar semuanya.
Tukang Modus juga ya ka Ozy. gue kira dia..
Eh, bentar-bentar. Ngomong-ngomong modus, dan katanya dia ngga modus tapi Kode. KO-DE. Situasi dimana lo memberikan suatu perhatian atau perilaku kepada seseorang yang didalamnya mengandung harapan besar, jikalau nantinya orang itu mengerti dan sadar tanpa kita jelasin apa maksudnya.Berarti.. secara ngga langsung ka Ozy suka sama.. Ah, iya Aira Sheerin. Teman SMP gue. Emang sih dia cantik, tinggi, dan lumayan populer lah diangkatan gue. Tapi gimana bisa? Potek hati aye bang ozy. Kupu-kupu yang biasa berterbangan di perut gue seakan hilang dan kembali memertamofisis jadi ulat yang siap menggerogoti hati gue.
Aira yang kayaknya tau akan hal itu tersenyum kecil. Please Aira, bilang kalo ka Ozy buka tipe lo, bilang kalo lo udah punya gebetan, atau bahkan lo udah punya pacar sekarang. Deretan nama cowok-cowok kece di SMP gue dulu, hampir semuanya suka sama dia. bahkan ngga sedikit yang masuk ke daftar mantan pacarnya. How lucky you're Aira.
Author P.O.V
Waktu istirahat yang harusnya dimanfaatkan untuk beli makanan atau sekedar ngobrol dengan teman baru, kayaknya tak berlaku pada Dara. Lihat aja dia sekarang, Pipi kanannya menempel pada meja, kedua tangannya berpegang erat pada bagian atas meja kayu tersebut. Persis sekali seperti orang frustasi. Sudah berapa kali Nazmi mengajaknya pergi makan ke kantin, tapi ia menolak dengan alasan masih merasa kenyang. Padahal kenyataannya ia sama sekali belum makan sedari pagi, hanya segelas susu coklat yang mengganjal perutnya.Terlalu berlebihan memang, tapi Dara sendiripun tak tau mengapa ia bersikap begitu lemah saat ini. Layaknya gadis yang baru saja mengetahui kekasihnya selingkuh tepat di depan mata.
"Oy! Ngantuk lo?" Tanya Nazmi yang baru saja datang dari kantin, dengan berbagai macam makanan ditangannya. Dara menjawab dengan menggelengkan kepalanya, dan tetap pada posisi yang sama seperti sebelumnya.
"Lo sakit Dara?" tanya Nazmi yang sepertinya mulai cemas akan keadaan mengenaskan teman barunya itu. telapak tangannya terulur untuk menyentuh kening Dara. "Ah, tapi ngga panas. Apa lo lagi kedatangan tamu?"
Seketika Dara berubah dari posisinya dan menatap Nazmi lekat-lekat, seakan ia ingin memakan makhluk di depannya ini sekarang juga.
"Sembarangan. Tau apa lo tentang cewe yang lagi kedatangan tamu?"
"gue mah berkaca sama keadaan nyokap atau kakak gue yang selalu menyertakan si tamu yang datang tiap bulan itu kalo mereka lagi marah. Eh, tapi bener gitu ya?"
"Shut up, Nazmi!" seketika semua orang yang ada di kelas ini menatap Dara dan Nazmi, seolah menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya.
"lo kalo mau marah jangan teriak gitu. Keliatannya kita tuh kaya orang pacaran yang lagi punya masalah besar" desis nazmi dengan suara sekecil mungkin, tapi masih bisa didengar oleh dara. Dara membuka lebar mulutnya, sambil memincingkan mata. Setelah itu ia mengusap wajahnya dengan kasar, dan kembali pada posisinya sebelum Nazmi datang.
"Ayo, makan dan minumnya dipercepat dek. Sebentar lagi waktu istirahat selesai" Suara itu membuat Dara benar-benar kembali ke Dunia yang sesungguhnya. Ia melihat Nazmi, dan tercengang karena makanan yang jumlahnya tak sedikit itu hanya tinggal menyisakan wadahnya.
"Izin buang sampah ke luar ka" izin Nazmi pada ka Gerald yang sedang asik pada ponselnya. "iya, asal kamu jangan buang ke bantar gebang aja" Nazmi hanya tersenyum kikuk mendengarnya, Rasain noh Najmiii..
"oh iya, kakak baru inget besok kan penutupan MOS dan seperti tahun-tahun sebelumnya. Selain ada Demonstrasi Ekstrakurikuler, bakalan ada pentas siswa. Kalian tau ngga pentas siswa itu apa?"
"Ngga tau kaaaaa" koor anak-anak.
"Jadi pentas siswa itu kaya pertunjukan bakat dan minat siswa di setiap kelas Peserta Didik baru, dan setiap kelas itu wajib mengirimkan perwakilan untuk tampil di depan semua siswa-siswi SMA baru kalian ini"
"boleh ngapain aja ka?" kata anak perempuan yang duduknya dipojok belakang.
"jualan Gorengan" lagi-lagi Gerald nanggapin dengan kegajelasannya.
"Please Ge. Ini bukan waktunya bercanda" kata Yuri meintimidasi. Dengan kedua tangan yang ia lipat di depan dada. "Iya, iya maaf, ri"
"buat tadi yang nanya kalian boleh ngapain aja ya terserah, kalo kalian punya bakat di Seni, kalian bisa nyanyi, nari, baca puisi, atau bawain alat musik. Tapi yang berbakat di Olahraga kaya Silat, Taekwondo atau yang lainnya juga bisa" kata Yuri melanjutknan penjelasannya.
"Nah, sekarang ka Ozy tanya, siapa yang berminat ngewakilin kelas ini buat ikut pentas siswa? Lebih dari satu juga nggapapa"
"Dara aja ka, suara dia lumanya bagus tuh" usul Rian sambil menujuk Dara, mau tak mau ketiga mentor didepan itu, menyelidik Dara dengan tatapan bertanya.
Baru kali ini kagum sama seseorang, dan orang itu ternyata suka sama orang lain.
Huhuu. ...
How poor you're Dara. .Vomment ditunggu guys;)

KAMU SEDANG MEMBACA
Adara Crush
RandomAdara Adeeva Rauni. Tak seperti namanya yang sangat anggun, gadis yang biasa dipanggil 'Dara' ini justru tomboy. Kecantikannya tetap terpancar walaupun ia berpenampilan apa adanya. Selain itu cara bicaranya yang ceplas-ceplos juga membuat dirinya mu...