chapter 13

1K 49 5
                                    

"Ini adalah silverpack. Disini kami para werewolf tinggal serta dilatih untuk bisa menjadi seorang manusia werewolf yang utuh, disini kami dibina, dididik supaya bisa menjadi prajurit yang tangguh. Hm misalnya seperti sekolah kamu bakal diajar pelajaran. Matic, english, prancis, atau seni budaya mungkin( oke ini gaje bgt). Atau diles balet, kamu diajar gerakan ini gerakan itu. Atau bisa juga dikungfu kamu diajar oleh master misalnya membuat chi- mungkin?. Ah Begitulah kamu mengertikan?" Jelas Dave.

Emily tercengang dengan penjelasan dave yang dramatis itu.
"Kamu pikir aku bodoh? Tidak perlu menjelaskan sedetail itu aku tidak bodoh dan aku sudah mengerti" seruku.

"Oh ya? Kukira dengan otakmu yang lemot dan lelet itu kamu sulit mencerna setiap kata yang kuucapkan".

"Kamu kira aku seperti itu? Aku tidak begitu dave!" Sergahku.

"Hmm tidak begitu ya? Lalu apa yang kuucapkan 'JAUHI LAKI LAKI ITU' tidak bisa dicerna oleh otakmu yang cerdas itu yaa?" Ujar Dave dengan Tekanan di 'laki laki itu'.

"Itu berbeda dave dan tolong jangan bahas itu disini, kamu merusak moodku saja!".

"Hm kurasa aku tidak bisa seperti 'LAKI LAKI' itu yaa dia terus membuatmu tertawa kulihat, sedangkan aku hanya bisa merusak moodmu saja".

"Dave. Kamu dan 'LAKI LAKI' itu sesuatu yang berbeda"

"Berbeda apa yang berbeda dari kami ily?" Usik dave.

"Kalian jelas berbeda. Aku mencintaimu dan dia? Aku tidak mengenal dia jauh. aku hanya sebatas mengenal dia Sedangkan dirimu aku terlalu mengenalmu jauh dave. Cintaku padamu membuat kalian jelas berbeda. Kuharap kau tidak cemburu lagi dave." Ujar emily. 'Dalam hati 'HE-LLO. LO BISA GAK GAUSAH BAHAS INI LAGI NJING? GUE CAPEK, GUE BAPER , GUE BUTUH PELUKAN NIH' Ups.

Tatapan dave yang awalny menusuk berangsur angsur melembut. Mendengar kata cinta dari bibir gadis mungilnya membuat dirinya seakan dipenuhi bunga bunga delion.
'Jelas aku berbeda aku mencintai emily dan emily juga mencintaiku dan mengapa aku sangat bodoh dan cemburu keterlaluan seperti ini. Ah I'm so sorry my Lady'. Bisik dave dlm hati.

"Oke aku juga mencintaimu. Ayoo tidak mau berjalan jalan disekitar sini? Aku akan mengenalkanmu pada kerabatmu" senyum dave.

"Wow Really? Termasuk pada pria pria tampan itu?" Tunjuk emily kearah para pria idaman sedang berlari marathon kecil kecil. (nonton dots aja gih).

"Tidak. Itu pengecualian kamu tidak bisa bersama mereka kamu harus tetap disisiku. Stay with me Lady dan Lap ilermu itu!" Cemburu lagi.

Emily buru buru melap mulutnya yang dikatain ada iler. Menguarkan cermin kecil yang selalu dibawa bawanya dilittebag nya.

"Nggak ada iler kok" serunya.

"Memang tidak ada" balas dave cepat menahan ketawa.

"Apa Apan sih!" Rajuk emily.

"Ayo pergi" seru dave kalem.

Digenggamnya tangan hangat pelita hidupnya, soulmatenya, cintanya itu. Menyusuri hutan yang sangat cantik itu. Melewati pepohonan rindang serta air yang mengalir dibawah pohon berwarna bening itu. Udara pepohonan dipadu harum air disitu membuat suasana menjari tenram.

"Ah sejuknyaaa" seru emily.

"Kamu suka" tanya dave sembari mengangkat sebelah alisnya.

"Suka dong siapa yang tidak menyukai tempat romantis begini? Apalagi sama pacar sendiri"

"Romantis? Aku tidak menganggapnya begitu". Penjelasan yang singkat padat jelas yang menusuk lawan bicara.

"Mengheningkan cipta" seru emily berbisik pelan nyaris tidak terdengar. Tapi ingat Dave adalah werewolf mustahil dia tidak mendengarnya.

"Jangan munafik seperti itu jika kamu menganggap tempat ini romantis aku juga bisa begitu. 'Wow tempat ini romantisnya apa lagi sama kamu aku suka banget'. " Ngombal dave dengan raut datar.

"Kamu menyebalkan banget ya" marah emily.

"Aku kan niatnya ngehibur" ujar dave kalem.

"Ngehibur apaapaan itu? Kamu ngejek aku? Sudahlah berdebat denganmu membuatku emosi saja. Ayo pergi".

"Kenapa pergi? Kamu marah?"

'Lo gak peka banget sih jadi cowok pea lo ya Nyet. Gue sakit hati ni' hati emily berteriak teriak membunub dave dengan kata kata yang hanya dikeluarkan dalam hati".

"Bukankah kita mau bertemu kerabatmu? Ayo pergi sebelum terlalu sore". Akhirnya emily hanya bisa mengalah.

"Tidak jadi. Kita disini saja mumpung kita belum terlalu jauh kedalam. Bukankah kamu mau disini menjadi romantis bersamaku kan? Tunggu sebentar disini." Ujar dave.

Emily hanya bisa tercengang melihat dave yang kembali entah dari mana mendapatkan keranjang buat piknik ( Nah. Bagus tu lo berduakan kurang piknik ).

Dave menggelar tikar kecil dan meletakkan keranjang diatas tikar lalu meyusun makan diatas tikar tersebut. Aneka makanan kecil, buah buah-han hingga Wine dan gelaa dan Oh lilin sudah tertata rapi oleh dave.

"Ayo sini duduk" ajak dave pada emily yang masih belum hilang dari ketercengangannya.

"E-ehh apa?" Tanyanya blank.

"Sini duduk" ujar dave dengan sabar sembari menepuk temoat disebelahnya.

Dengan ragu dan masih penuh pikiran dikepalanya emy berjalan kearah dave dan duduk disebelanya. 'Daebak'.

"Ka Kamu dapat dari mana semua ini? Tanya emily?"

"Tidak perlu dipikirkan. Ayo dimakan" unar dave pelan.

Dan akhirnya acara kunjungan keluarga kedalam hutan itu berakhir dengan acara piknik dan perlengkapan yang didapat dari antah berantah itu. Semua makanan yang tersisa dimasukkan kedalam keranjang. Lilin lilin aroma therapi disunyi sore menjelang malam terlihat semakin jelas. Harum semerbak lilin menambah kesan romantis. Suara air mengalir serta sapuan lembut angin bernuansa dingin itu seolah olah mengajak kedua insan itu saling memberi kehangatan.

Dave berangsur mendekat memeluk emily dari samping, menyenderkan kepalanya didada emily bergerak gerak. Seolah mencari cari kehangatan. Rengkuhan posesif bertengger dipinggang ramping emily.

"E E eh dave kenap-" ujar emily terkejut tiba tiba oleh ukah dave.

"Biar. Biarkan saja seperti ini sebentar ily." Mencoba membuat emily relax oleh sentuhannya.

Perlahan emily pun mulai rileks dipelukan dave. Emily meregkuhkan tangannya dipunggung dave, sebelah tangannya mengusap ngusap kepala dave ringan. Rambut lurus dave yang halus.

Debaran jantung emily terasa kuat ditelinga dave. Debaran jantung yang sama dengan miliknya. Yang berdebar debar kencang seperti miliknya. Dave mengangkat kepalanya sejajar dengan muka emily, otomatis rengkuhan pinggang emily semakin membuatnya mendekat kearah muka dave.

'Tampan' bisik hati emily.

'Cantik' bisik hati Dave.

Lilin aroma therapi itu semakin merbak tercium. Angin semakin menari nari diantara keduanya, suara air yang riuh seakan akan menjadi tenang, pohon pohon seakan ikut menunduk menyaksikan kedua insan ini.

Tatapan tajam plus lembut dave dibalas tatapan lugu dan lembut emily berpadu saling tatap. Debaran jantung kian mendebar debarkan hati. Dengan suasana sejuk seakan mebuatnya semakin rapat. Dan entah siapa yang memulai duluan kedua insan ini telah saling berpangut dikeheningan malam. Rengkuhan pinggang dave semakin erat. Dan tangan emily sudah berada dileher dave seolah olah mengalungi sang pemilik tubuh.

Ciuman yang terasa berbeda dari ciuman curian diperpustakaan kampus itu. Ini terasa nyata dan nikmat. Kenapa tidak? Mereka dua orang yang saling mencintai. Mereka adalah soulmate. Pasangan jiwa masing masing.

Tidak ada cinta didunia ini jika kita tidak mau menyadarinya. Dan jika cinta itu belum datang padamu teruslah berlari mencari, biarlah engkau jatuh. Jatuh yang bisa membuatmu bangkit lebih kuat lagi hingga kau mendapatkan apa yang selama ini kau cari. Kebahagiaan itu selalu diakhir. Tidak ada yang namanya kesedihan diakhir. LIVE NEVER SAD ENDING IF YOU CAN LOOKING FOR HAPPY ENDING~~~:)))))))))

A Werewolf BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang