Aku sangat tercengang kaget melihat darah yang terus keluar dari hidung clara. Sebenarnya apa yang terjadi? Aku hanya bisa panik dan berusaha membantunya membersihkan hidungnya yang terus mengeluarkan banyak darah.
Selesainya, aku membantunya kembali ke kasur ia nampak pucat berat badannya turun drastis dari terakhir aku melihatnya.
Ia tersenyum saat aku membantunya, kutarikkan selimut berwarna pink untuk menutupi setengah bagian tubuhnya.
"Sebenernya lo kenapa sih?" Tanyaku khawatir
"Aku sakit, aku juga takut kamu pergi" ucapnya lemas
Ku elus rambutnya yang terurai panjang itu, air matanya menetes membasahi bantal.
"Sekarang jelasin, lo gak usah takut gw pergi karna gw sebenernya gak pernah ninggalin lo clar" ku hapus air mata di pipinya
"Aku kena kanker darah ethan, aku udah cukup lama mengidap kanker ini dan sekarang stadium aku udah parah" jelasnya
Pukulan yang keras melebihi tonjokan siapapun yang pernah melukaiku, mendengar ini rasanya hatiku tersayat. Bagaimana tidak? Mendengar orang yang kita sayang mengidap penyakit yang bisa mematikan sungguh membuat hati ini rasanya hancur.
Aku menahan tangisku, ia terduduk dan membelai rambutku dengan senyumannya itu ia berusaha tegar dan malah menenangkanku.
"Kamu gak usah sedih ethan, kamu harus tau kalo aku pasti bisa lewatin ini ko" ucapnya
Aku tertunduk, masih berusaha menahan agar air mata ini tidak keluar dihadapannya tapi apa daya hati ini tak kuat air mata ini mengalir. Ku peluk erat clara merasakan hangat tubuhnya sudah tak sehangat yang kemarin.
"Aku sayang kamu clar. Aku tau salah aku jutekin kamu kasarin kamu tapi.... Aku gak tau kalo kamu sakit" ucapku merasa bersalah
Clara menyentuh bibirku berusaha membuatku diam tak perlu menjelaskan lagi padanya.
"Aku tau ethan, kamu itu lelaki baik amat baik yang aku kenal. Bahkan kamu jutek ke aku pun aku merasa kamu tetep lelaki paling perhatian buat aku"
Ia memandangi wajahku dengan senyumannya yang sangat terlihat pucat.
"Sekarang kamu tau kan? Alasan aku ninggalin kamu itu kenapa dan kamu udah tau kalo aku sakit apa" tambahnya
Saat itulah aku mengetahui bahwa alasan clara pergi meninggalkanku karna sakit yang ia derita. Aku memang tau sebelum aku berpisah dengannya dulu ia memang sering mimisan tapi aku pikir itu hal yang wajar karna dia selalu tampak baik - baik saja. Tapi ternyata waktu ia pergi meninggalkanku tanpa kabar itu karna dia mengalami gejala yang kuat yang membuatnya tidak bisa turun dari kasur sampai orang tuanya membawanya untuk berobat keluar negeri.
Ia tidak meninggalkan kabar semata - mata agar membuatku membencinya dan meninggalkannya tapi yang terjadi aku tetap menunggunya.
Saat masuk sma clara baru pindah ke daerah ini sama sepertiku, tapi kita belum bertemu waktu itu karna beda sekolah. Clara memang anak yang giat dan aktif bahkan dia mengikuti kegiatan cheerleader walau dia sakit tak ada orang di luar keluarganya yang tau bahwa clara pengidap kanker darah. Dia selalu berobat setiap sebulan sekali dan keadaanya terus melihat kemajuan. Tapi, akhir - akhir ini kesehatannya menurun dan malah membuatnya kembali merasakan sakitnya kanker yang menggerogoti tubuhnya.
"Mama kamu kenapa rahasiain ini dari aku?" Tanyaku
"Iya aku yang suruh, aku gak mau buat kamu sedih walau mama aku sendiri gak tega rahasiain ini lagi dari kamu" jelasnya
"Terus chat aku? Telpon aku kamu liat gak?"
Ia mengangguk tertawa "aku tau ko, dan aku seneng tiap hari kamu selalu tanyain kabar aku. Maaf ya aku gak bales aku takut kamu malah ninggalin aku pas tau aku kanker" ucapnya dengan polos
KAMU SEDANG MEMBACA
JANJI & WAKTU (on going)
Teen Fiction"Ketika aku denganmu aku merasa waktu terhenti seketika dan bumi ini milik kita.Janji ini mengikat kita untuk tetap bersama walau waktu kini berputar lebih cepat saat aku dan kamu tak lagi berjalan beriringan" -JANJI & WAKTU-