Part 5

31 4 0
                                    

Sejak tadi ,aku kasihan dengan bokongku yang sudah tidak berbentuk lagi.Apalagi ,Kakek merupakan pengemudi yang taat peraturan.Menyetir secara perlahan ,sangaaaat perlahan.Tanpa tahu ,mobil nya bau sesuatu yang aneh.

  "Apa kau mencium bau-bau kaki?" Tanya Miranda.Dari tadi ,ia menutup mulut dan hidungnya dengan topi kesayanganku.

  "Yaa.Mungkin ia lupa menaruh kaus kakinya di bak cucian.Ia sembunyikan semuanya di bawah sini," Jawab ku sambil menggesek-gesek Kaki ku ke karpet mobil.

  "Ewh ,hentikan Dyad! Kau membuat mobil ini tambah bau!" Kata Miranda.Setelahnya ,ia tertidur.Semua yang ada di mobil tertidur.Kecuali aku ,aku benar-benar tak menyukai bau ini.
  Mobil berhenti.Kakek menatapku lewat kaca.Tatapannya menusuk ,membuat ku hampir hampir.

  "Uumm ,kenapa mobil nya berhenti ,Kek?" Tanya ku akhirnya

  "Kita sudah sampai," Jawabnya dengan suara berat.

  Lalu ,Kakek keluar dari mobil.Sehingga lampu mobil menyala.Membangunkan semua yang sedang tidur.

  "Apa sudah sampai?" Tanya Mom setengah nyawa.

  "Tadi Kakek bilang begitu," Jawab ku datar

  Kami keluar dari mobil.Ku kira ,Kakek sedang menurunkan koper.Ternyata ,ia masuk rumah duluan.
  Tanah becek membuat Miranda dan Rise mengumpat.Mereka takut ada cacing.Mereka tidak menyukai cacing.Padahal cacing itu kan sangat lucu.

-
-
-

  Apa yang kalian bayangkan saat liburan di rumah Kakek atau Nenek kalian? Makan kue kismis dengan coklat hangat di musim dingin? Atau minum es ketimun ditemani dengan nugget lezat di musim panas?
  Aku dan adik-adik ku tidak.Kami membersihkan rumah Kakek seharian, Kakek memang tidak menyuruh kami.Tapi ,bau rumah ini sungguh menyengat.Kalau kalian kesini ,kalian akan mencoba sensasi bau rumah yang terbangun dari semen pada umumnya tetapi baunya seperti kaus kaki bekas yang bertumpuk.

  "Aku menyesal ," Keluh Fulla,  "Kalau kau bilang dari awal.Lebih baik aku di rumah.Aku tidak bisa tidur tadi malam.Banyak kecoa sebesar dinosaurus dan tikus yang ber cit cit," Katanya sambil memungut daun-daun bolong yang di gigit ulat.

  "Rasakan.Kau kena karma," Kata ku sambil membantunya memungut daun-daun itu.

  "Sudahlah ,Dyad ,kau bersihkan yang disana saja.Biar aku yang disini," Kata Miranda yang tiba-tiba ada di belakang ku.
  Halaman Kakek sangat luas dan kotor.Banyak daun kering yang tidak pernah di sapu.Mereka berceceran ,menumpuk ,dan membusuk.
  Pohon disini besar dan lebat.Bayangkan kalau musim gugur tiba dan ketika musim semi ,Kakek tidak menyapu daun-daun ini sedikit pun.errgghh.. berantakan.

  Aku berjalan ke seberang halaman.Tak ada Shameer disini.Entahlah dimana ia berada?
 
  Pohon apa sih ini? Batangnya besar dan daunnya benar-benar membuat ku kesal.Banyak sekali daunnya! Cacing ,belatung ,semut! Semuanya juga ada! Lengkap!

  Pertama-tama ku bersihkan bagian belakang pohon itu.Bagian yang tidak pernah terlihat orang lain.
  Ada sebuah lubang besar.Sarang apa lagi ini? Ku rasa tidak ada hewan apapun yang mau tinggal disini.Kecuali ,cacing ,belatung ,dan semut tadi.
  Aku mengintip ke dalam lubang.Kepalaku agak sulit masuk.Tapi ,tetap ku paksakan.Gelap ,aku tak bisa melihat apapun.

  Merasa tak mendapat apa-apa ,aku mengeluarkan kepala ku dari sana.Lebih tepatnya ,berusaha mengeluarkan kepala ku dari lubang sialan ini.

  Shit..

  Leher ku sakit.Pundak ku mulai pegal.Belatung di samping kepala ku menggeliat ke dalam lubang gelap ini.
  Belatung itu tergelincir dan jatuh ke dalam lubang hitam yang tiba-tiba berubah menjadi warna-warni.
 
Bersambung..

Locked AwayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang