Part 17

44 3 2
                                    

  "Huh?" keringat dingin mengucur dari dahi ku.Tangan ku sudah basah karena ketakutan.

  "Wooa..tidak apa-apa ,Dyad.Ephics ini sangat jinak." Bujuk Meera

  "Meera..ku rasa ia sangat takut," kata Putri Apholy

  Aku menatap Putri Apholy.Tatapannya mengartikan hal lain.Ia..merencanakan sesuatu..sesuatu yang keji.
  Aku menoleh ke arah Meera.Tatapannya sama dengan Putri Apholy.

  "SEKARANG!!" teriak Putri Apholy.Meera menyergap ku dan mendorongku hingga terduduk di atas big bebek ini.
 
  "APA YANG..JANGAN!! ASTAGA!!"

  Ephics itu melesat terbang ke awan.Kecepatannya membuat aku ingin muntah.Ephics ini menukik ke atas lalu ke bawah.Ke atas lalu ke bawah.Melayang dan terus bergaya.

  "HEI!! PELAN-PELAN!!! HEEEII!!" Teriakku histeris.Ephics itu akhirnya terbang santai.

  Aku mengintip ke bawah.Sangat tinggi ,aku mengurungkan niat ku mengintip ke bawah.Aku mebelungkupkan wajah ku di antara bulu-bulu coklatnya yang..lembut.
  Ephics itu ber-kwek kwek.Tapi ,aku malah menjitaknya.Sehingga bunyi kwek-kweknya lebih keras dan cepat.
 
  "KAU BERISIK!"

  "KWEK! KWEK!! KWEEEEKKK!!"

  "APA SIH YANG KAU INGINKAN!!!!"

  "KWEK! KWEEEEEEEKKK!!!"

  Entah dorongan darimana.Aku menengok ke arah bawah.Tinggi ,sangat tinggi.Tapi ,pemandangan yang tak bisa ku percaya membuatku betah menengok ke bawah.
  Banyak hal warna-warni.Bangunan bulat-bulat.Pohon berbentuk lucu dan orang yang menari-nari.

  Planet Meluver mempunyai penduduk yang berbentuk sama dengan Bumi.Tetapi ,kehidupan yang berbeda.
  Mereka menari-nari seolah tak ada masalah yang serius.

  "KWEEEEEKKK!!!" Ephics menukik tajam.Aku berteriak senang dan kagum.

  "BAGUS SEKALI ,BEBEK!! BAGUS! BOCAH PINTAR!!" Aku menjitaknya sekali lagi.

   "KWEEEKKK!!"

  Ephics mulai meronta-ronta.Entah apa yang terjadi?

  BUM..

   BUM..

      BUM..

  Suara dentuman seperti jatuhnya bahan peledak terdengar menyeramkan.Orang yang tadinya menari ,menghentikan aktivitasnya.
  Mereka mulai berlari panik dan berteriak.
  Aku bisa melihat pasukan buaya.. ya ,buaya yang terbang.Menjatuhkan bahan peledak ke arah penduduk yang kepanikan.
  Ephics yang ku tumpangi memutar arah.

  "Apa yang terjadi?" tanya ku pada Ephics

  "Kweek.." sahutnya lesu

  Aku menoleh ke belakang.Salah satu dari banyak buaya terbang itu mengikuti kami.

  "CEPATLAHHHH!!!" teriakku

  Ephics mempercepat mengepakkan sayapnya.Aku berpegangan erat pada bulu-bulu coklatnya.

  "KWEEEEKKK!!!" seru Ephics.Aku merasakan ephics di tarik oleh sesuatu.Aku menoleh dan buaya itu telah mendaratkan giginya pada kaki ephics yang berselaput.

  Ephics jatuh ke tanah.Badanku sakit karena terpental.Tapi ,luka epchics lebih parah dariku.Ia terkapar tak sadarkan diri.
  Aku berlari ke arahnya.Tetapi ,buaya yang tadi menggigit kakinya mendahului ku.Aku langsung bersembunyi di balik bangunan.
  Buaya itu memakan Ephics dengan ganas.Aku hampir muntah karena melihat banyak darah yang tercecer.Usus Ephics itu terurai ke tanah yang becek.Aku benar-benar muak melihatnya.
  Banyak asap di sekitar ku.Aku ceroboh dan terbatuk keras.Suara buaya yang sedang mengunyah pun terhenti.Aku berdiri tegap dan menutup mulut ku.
  Suara langkah buaya yang menyentuh lumpur itu berhasil membuat jantungku berdegup kencang.
  Suara itu semakin dekat dan dekat..

Bersambung..

##

Readers..

Ini bener-bener ketik kilat.Maaf kalau banyak typo :')

Btw.. kuota Author sangat menipis.Kayanya bakal lanjut abis lebaran deh.

Maaf sebelumnya ..

Terimakasih..
 
Love : Fya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 09, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Locked AwayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang