4 - Rahasia dan Lamaran

19.1K 880 87
                                    

Pdf ebook sudah ready ya :)

***
Pria itu nampak berdiri gusar di ruangan kerjanya, meski malam sudah larut, Wanda sepertinya sama sekali tidak peduli saat rasa kantuk mulai menyerangnya, pria itu sibuk menghubungi beberapa orang untuk mengurusi beberapa kepentingan yang begitu mendesak.

"Iya, kamu urus semua surat-surat yang memang di butuhkan, untuk foto anak-anak, saya akan membawa kedua anak itu untuk melakukan foto dan juga—Icha sepertinya harus membuat KTP dan sedikit memiliki kendala karena usianya masih 16 tahun. Bisa kamu percepat karena saya tidak memiliki banyak waktu." perintah itu bernada tegas dan berwibawa. Wanda memang di kenal sebagai orang yang tegas.

"Tentu, Pak. Akan saya usahakan. Kapan Bapak bisa bawa anak-anak untuk foto di buku nikah?"

"Kalau itu secepatnya. Dan saya mohon, semua prosesnya harus rahasia. Saya tidak ingin ada yang tahu bahwa kedua anak itu menikah di usia dini. Tutup mulut mereka dengan uang berapapun asal keduanya AMAN!" 

"Iya, Pak."

Setelah mematikan sambungan teleponnya, Wanda terduduk di kursi kerja dengan tangan yang meraih gelas berisikan Wine di dalamnya. Menyesapnya secara perlahan, Wanda kembali mengingat percakapannya bersama Ana.

"Jadi, siapa ayah Icha yang sebenarnya?" tanya pria itu penasaran, semakin mempererat genggaman tangannya pada Ana.

Sungguh, saat ini jatungnya tidak berhenti berdebar kencang karena menunggu jawaban itu. Jika bukan Angga ayah biologis Icha, lalu siapa pria itu?

"Kamu...," jawab Ana pelan. Nyaris tak terdengar olehnya.

"Apa?" tubuh Wanda menegang mendengarnya.

Dia? Tidak salah dengar kan?

Ana tahu pengakuannya kali ini berhasil membuat pria di depannya shock bukan main. Tapi, memang inilah kenyataannya. Kenyataan yang bertahun-tahun ia sembunyikan untuk kebaikan bersama. Lalu Ana kembali mengimbuhkan, "Kamulah ayah Icha yang sebenarnya." pada akhirnya Ana terisak pelan,  karena hari ini ia terpaksa mengungkap kebenaran yang ia sembunyikan bertahun-tahun lamanya.

"A-apa maksud kamu? Aku nggak ngerti ,An. Dan bagaimana bisa?" Wanda masih tidak menyangka dengan jawaban Ana. Percaya atau tidak, ini sedikit mengguncangnya.

Annisa putrinya? Seketika kening Wanda mengkerut dalam, Why?

Ana kembali mengangguk, hatinya seakan ditusuk duri tak kasat mati. Pasti Wanda tidak akan begitu saja mempercayai ucapannya. "Waktu itu, dua bulan setelah kita melakukannya, aku menyadari keberadaan Icha di rahimku, Mas. Aku nggak tahu mesti gimana, aku bingung, aku mau ngomong sama kamu, tapi aku nggak berani. Sampai akhirnya, aku di jodohkan sama ibu dan ayah karena ketahuan hamil, aku tidak berani mengatakan siapa ayah dari bayiku karena itu akan menghancurkan keluargamu. Waktu itu aku nggak tahu harus berbuat apa, jadi aku memilih mengalah dan merahasiakannya."

"Ja-jadi Icha?" mata Wanda mengerjap pelan, dengan perasaan yang tak menentu. Bahkan untuk sekedar menelan ludahnya saja, Wanda merasa tenggorokannya tercekat.

Ana mengangguk, lantas menjawab lagi, "Kamu bisa tes DNA kalau misalnya kamu nggak percaya. Tadinya aku pikir, akan kubawa rahasia ini sampai aku mati, biarlah aku yang menanggung dosaku. Biarlah kamu nggak tahu, toh itu masalalu kita. Toh mantan suamiku pun tak pernah membahasnya meski dia tahu yang sesungguhnya, tapi dia selalu menghindari Icha, selalu berkata sibuk saat Icha ingin makan malam bersama ayahnya. Sampai saat dimana aku membaca buku harian Icha yang berisikan curahan hatinya bahwa dia menyukai Azka, mempunyai mimpi jika suatu saat nanti dia akan menikah dengan Azka. Kamu tahu gimana rasanya, aku senang sekali, jika ternyata dia putramu. Jadi aku berfikir untuk menikahkan keduanya saja, aku butuh bantuanmu, Mas." 

Akibat Pernikahan Dini (The Secret Wedding)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang