Chapter 4 - IF YOU REALIZE IT

194 10 0
                                    

Malam semakin larut, di sebuah loteng penginapan telah terdapat dua insan yang sedang menikmati malamnya, karena mereka tidak mempunyai uang sedikitpun, mereka terpaksa untuk menginap di loteng tersebut. Perjalanan yang telah mereka lalui sangat melelahkan sehingga mereka harus memulihkan tenaga mereka dan melanjutkan petualangan mereka keesokan harinya.

"pssstttt...pria onyx, apa kau sudah terlelap?" shion menyentuh-nyentuh pipi pria onyx tersebut-sasuke. Sasuke menoleh kearahnya sambil mengerang.

"hn...?"

"ahhh..gomen. pssttt...pria onyx, aku tidak bisa tidur...ada hantu diatas, boleh aku menggenggam tanganmu?" shion asyik berbisik, menyadari bahwa tidak ada respon dari sasuke, shion pun diam-diam ingin menggenggam tangan sasuke, namun tiba-tiba sasuke memposisikan dirinya tepat kesamping kearah shion dan memeluk tubuh hinata, sehingga shion berhasil keluar dari tubuh hinata. Shion bisa menyaksikan seringaian dari mulut sasuke, shion mendengus kesal lalu berkacak pinggang.

"sampai kapan si pria onyx memeluk wanita itu...hufffffff...dia mengusirku" dengan kesal, shion pun pergi keluar jendela dan mengikuti seorang hantu.

Pagi telah menyingsing, sinar matahari telah berlomba untuk memasuki jendela loteng dan juga lubang-lubang yang sempit di loteng tersebut, sinar tersebut menerpa wajah seorang pria yang wajahnya sempurna nan tampan, tak ada sedikitpun yang kurang dari wajahnya, setiap lekukan dan juga setiap pahatan terukir sejati, benar-benar menabjubkan. Pria tersebut mencoba menghalangi sinar matahari tersebut dari wajahnya, perlahan ia membuka matanya walau ia masih terasa malas untuk bangun namun ia ingat bahwa ada misi menyusahkan yang menunggunya, dan ia benar-benar harus cepat-cepat MENYELESAIKAN nya. Pria tersebut sangat terkejut karena tangannya telah melingkar dipinggang seorang wanita yang kini tepat berada didepan matanya, ia bisa merasakan deru nafas yang hangat dari wanita tersebut, dan-dan dia bisa melihat garis wajah wanita tersebut yang benar sempurna-baru kini ia menyadarinya. Wanita tersebut begitu cantik, surainya berwarna indigo, bulu matanya sangat lentik dan panjang, hidungnya tidak terlalu mancung namun terukir sempurna, kelopak matanya yang indah, dan pria tersebut yakin bahwa matanya sangat indah, pipinya chubby dan terlihat sangat natural-rona merah diwajahnya sangat khas, 'tanpa make-up' dan juga bibir mungil tersebut, basah dan merah-benar-benar menggoda bagi kaum adam. Tiba-tiba pria tersebut merasakan sesuatu yang aneh, tangannya bergerak sendiri tanpa perintah, ia mengelus lembut pipi wanita tersebut dan pelan-pelan mendekatkan wajahnya dan-

"SHIT... kenapa gairahku harus muncul sekarang" sasuke menjauhkan dirinya cepat-cepat dari wanita tersebut. Ia menggeleng-gelengkan kepalanya lalu ia bisa merasakan ada sesuatu yang menegang dibawah sana, diantara selangkangannya.

"ck...diamlah. hahhhh...kenapa kau harus menegang disaat-saat seperti ini?"

Sasuke menoleh kearah gadis tersebut lagi, tiba-tiba gadis tersebut mengerang lalu perlahan-lahan membuka matanya.

"nghhhh..." gadis tersebut mengucek pelan kedua matanya, lalu mengerjap-ngerjapkan matanya, kemudian ia menggaruk kepalanya yang menurut sasuke 'tidak gatal' lalu dengan malasnya, ia ngulet, sengulet-nguletnya, gerakannya yang menggeliat sungguh-sungguh menggoda, tapi karena sasuke masih normal, ia lebih merasa il-feel dibanding harus terpesona dengan gaya yang sama sekali tidak feminim tersebut. Wanita itu beranjak, segar-sehat-dia terlihat seperti-errr bukan orang yang baru bangun tidur, sasuke yakin bahwa si Makhluk aneh tersebut tidak tidur sama sekali tadi malam, karena sasuke bisa merasakan sendiri bahwa dia tidur dengan tunangannya-hinata tadi malam, ya...chakra hinata begitu familiar.

Sasuke memperhatikan makhluk aneh itu yang dengan lincahnya pergi ke depan jendela. Didepan jendela itu, sasuke bisa melihat sebuah benda-ahh bukan benda, itu adalah kue, yaa kue...kue? darimana makhluk aneh tersebut mendapatkan kue? Apa tadi malam dia mencuri? Memang roh bisa mencuri? Bagaimana caranya ia membawa kue curiannya? Sasuke memutuskan untuk mendekatinya lalu menatapnya penuh selidik.

 The Bell Beside YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang