Chapter 17 - I'M HYUUTA, NOT HYUUGA

168 6 2
                                    

SASUKE POV

Sebenarnya aku siapa? Apakah aku benar-benar keturunan uchiha? Tapi, kenapa ... kenapa aku lahir menjadi seorang uchiha? Kenapa harus aku yang terkena imbasnya? Kesialan ini... dan bahkan aku tak bisa merasakan kebahagiaan sedikit pun. Aku sangat berharap aku bahagia walau 1 jam saja, tidak... 1 menit saja. Bukan berarti aku tidak bahagia bersama hinata, malahan aku sangat-sangat Bahagia saat bersamanya. Tapi, entah mengapa mengetahui bahwa dia akan pergi...

Kau tau perasaan ku kan?

Perasaan ini sungguh tidak bisa dijelaskan.

Bukan hanya sakit tapi sangat sakit.

Aku belum mendengar 4 kata yang kutunggu darinya... "sasuke, aku bahagia bersamamu." Aku hanya ingin mendengar perkataan itu keluar dari mulutmu, agar aku bisa merasakan kebahagiaan yang total. Karena itu mohon! Bangunlah!

Entah mengapa setiap bersamamu, aku tak ingin melihatmu tenang karenaku...karena ketika melihatmu tenang membuatku ingin sekali untuk memusnahkanmu. Ketika melihatmu berada didekatku sangat menyakitkan sampai-sampai membuatku tak ingin melepasmu, aku ingin kau mati karena aku, karena mencintaiku. Egois? Ya aku memang egois. Aku sering bermimpi buruk mengenai dirimu dan diriku.

Mimpi itu sangat aneh...

Kebangkitan sempurna... atau apalah itu, terus berbisik ditelingaku. Ada sesuatu yang bergejolak dihatiku, menggebu-gebu dan aku merasa sangat lapar juga haus ... akan rasa dendam. Padahal aku sudah membunuh kakakku, semua rasa dendamku sudah terbalaskan tapi, entah mengapa...hatiku masih mengganjal. Aku merasa, aku masih memiliki satu dendam...

Kepada 1 orang? Bukan! Tapi, 2 orang...apa aku salah menghitung?

Tidak...tidak sedikit itu... lagi...lagi...lagi...

Hati kecilku berkata bahwa dunia ini butuh pembersihan, terlalu banyak serangga yang berkeliaran ... serangga yang tak ada gunanya. Manusia itu lemah, karena itu mereka kadang begitu kejam.

Badanku sesak, seperti didorong oleh rasa kebencian dan ... kepalaku benar-benar pusing membuatku tak bisa berpikir jernih. Aku ingin sekali menjerit meminta tolong, tapi sesungguhnya tak ada yang mendengar. Aku sangat tersiksa, dan aku hanya bisa terdiam. Aku merasa sembuh bila kau bersamaku hinata... tapi entah mengapa semakin kau dekat maka semakin sesaklah hatiku...

Kumohon seseorang... hentikanlah perasaan kejam ini, dan sesuatu yang mengganjal dalam hatiku... adakah yang akan menolongku?

Siluet seseorang terlihat begitu jelas ketika aku membuka mataku secara perlahan. Kurasa mimpi buruk ku tak seburuk malam-malam sebelumnya. Biasanya aku bermimpi telah menghancurkan desa-desa tapi mimpi kali ini menggambarkan mengenai keadaan hatiku ... mungkin aku merindukan hinata.

Aku sangat berharap jika aku membuka mata, hinata akan tersenyum memandangku dan berkata "selamat pagi suamiku" begitulah keinginanku. Tapi, ketika aku membuka mata aku melihat siluet yang lain, seseorang yang sama sekali tidak kuharapkan tapi, entah mengapa hati kecilku merasa bahwa dia adalah "wanita yang kusesali."

Hanya saja, dia sangat kubenci dan aku sudah banyak menyakitinya. Aku merasa bahwa dia pantas mendapatkan semua itu. kulihat tangannya yang diperban dan terselubung cakra. Terlihat seperti dalam masa pengobatan. Saat aku mengingatnya kembali bahwa aku kecewa kepadanya karena dia telah berkali-kali membohongiku dan entah yang mana yang benar perkataannya. Aku juga marah kepadanya karena ia telah mengejek dan meremehkan klanku... klan yang sangat kubanggakan.

Kalau saja dia tidak membohongiku dan bisa mengerem perkataannya, mungkin hatiku tak akan berpalig terhadapnya. Kuakui, aku pernah dilema karenanya dan kurasa aku sempat memiliki perasaan terhadapnya. Kadang, ocehannya tak berguna, dan kadang memiliki arti sendiri. Ketika berbicara dengannya, aku merasa berbicara dengan ibuku. Kadang dia terdengar sangat berkharisma.

 The Bell Beside YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang