Kaki-kaki kecilnya terus berlari menuju keramaian kota yang tidak jauh dari tempatnya berdiri saat ini, ramai, hiruk pikuk yang mulai terdengar dari kedekatan ini. Gadis itu sangat senang, merasa sudah cukup umur dan diizinkan oleh ayahnya keluar dari penjara yang menyesakkan dan mulai belajar untuk mengenal dunia, itulah pesan ayahnya. Tumben-tumbenan saja ayahnya berkata sedemikian rupa, bagi gadis ini kata-kata ayahnya bagai penyejuk dan penghilang kepenatan dalam dirinya, walaupun ia masih harus dijaga namun, baginya anggap penjaga itu tidak ada, tidak masalah kan?
Sekarang ia telah berada ditengah-tengah keramaian yang sungguh tak ada duanya. Para pedagang dan pembeli yang berlalu lalang bergantian melakukan tujuannya dan urusannya. Bagi seorang heiress yang sudah dikurung di mansion selama 6 tahun, pemandangan akan keramaian ini sangat indah. Peluh peluh yang keluar dari orang yang terjebak keramaian dan juga bau-bau yang bercampur dari peluh mereka terasa seperti minyak kasturi bagi heiress ini.
"hinata-sama. Pelan-pelan"
Hinata tidak mempedulikan perkataan bunkenya yang sedari tadi mengawalnya dari belakang, berlari mengejar hinata yang kelewat kesenangan. Hinata bingung ingin mulai dari sudut mana, ia ingin menjelajah seluruh kota ini. Kepalanya mulai menoleh kearah kanan dan kiri, melihat gedung-gedung cakrawala dan lampion-lampion terang yang menabjukkan. Bagus sekali! Akhirnya hinata bisa melihat dan mengikuti Festival yang sangat langka setahun sekali ini besok.
Festival lampion harapan, adalah salah satu festival yang diadakan di konohagakure. Bisa 3 tahun sekali atau 2 tahun sekali dan bahkan 5 tahun sekali. Festival ini tak tentu namun pasti dilaksanakan dengan kurun waktu tak boleh lebih dari 5 tahun dilewatkan. Para hokage juga tak tau pasti apa tujuan festival ini, tapi bagi masyarakat bisa dijadikan sebagai ajang bagi mereka untuk pemicu semangat. Dan hokage percaya anggapan mereka, karena sehabis dilakukan festival ini, para masyarakat akan menjadi semangat dengan sendirinya, karena itulah festival ini selalu dilakukan. Kegiatan yang biasa dilakukan saat festival ini tak berbeda dengan pelaksanaan festival lainnya, hanya saja disepanjang jalan dan disetiap rumah akan memasang lampion, para penduduk berbondong-bondong pergi kepusat kota untuk membawa lampion mereka dan menggantungnya dengan rapi, dan tentunya hal yang tak bisa dilewatkan adalah menggantung lampion yang bertuliskan harapan mereka di atas monument atau di tengah kota.
Karena kelewatan senang, hinata tidak melihat wajah orang-orang yang dilewatinya. Beberapa kali ia menabrak orang yang tak ia kenal dan meminta maaf berulang-ulang. Bunkenya sampai harus sangat waspada mengawasinya, takut-takut ada harimau yang menerkam soukenya. Rasanya, ingin sekali ia berada disamping soukenya untuk menjaganya lebih dekat, namun ia ngerti dan kelewat pengertian akan perasaan bagaimana rasanya kesan keluar dari mansion untuk pertama kalinya bagi seorang heiress. Ia harus berpura-pura tidak ada disana, membiarkan sang souke bergerak bebas. Namun, sang harimau yang terlihat sangat dingin dan kejam seakan-akan ancaman terbesar dan dalang ketakutan bagi bunke ini terlihat, ia tepat menabrak soukenya—hinata, hingga hinata jatuh terjerembab keatas tanah.
"aaa..." hidung hinata membentur tanah yang kasar dan keras sehingga membuat hidung imut nan putih miliknya memerah.
Harimau itu melihat badan hinata yang terjatuh tepat disampingnya, ia hanya menatap datar dan kosong seakan-akan dia tak ada urusan dan tidak melakukan kesalahan apapun. Melihat tak ada reaksi apapun dari harimau itu, bunke hinata serasa marah dan kesal. Ketika harimau yang kurang ajar itu mau berlalu, hinata yang terjerembab menarik kaki harimau itu, sehingga membuat harimau itu kaget dan menatap tangan mungil milik gadis bersurai indigo yang menggenggam pergelangan kakinya.
"tolong, hidung hina...hi-hidung hina be-beldarah." Hinata mendongakkan kepalanya keatas untuk menatap orang yang menabraknya, ia masih menatap kosong kearah korban yang ia lukai. Mata onyxnya membuat hinata agak takut, lalu ia menenggelamkan kepalanya dalam-dalam, ia melonggarkan genggaman tangan mungilnya sehingga perlahan terlepas dari pergelangan kaki putih milik pemuda yang sepertinya seumuran juga dengannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/71095957-288-k508710.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bell Beside You
ФанфикHyuuga Shion, itulah nama roh seorang gadis belia yang mengaku dari klan hyuuga. Ia telah menunggu janjinya kepada seseorang lebih dari 400 tahun. Akhirnya takdir menemukannya, dimana dia harus kembali kemasa lalu dan berusaha melepaskan kusut-demi...