Sesuatu yang dianggap sebagai kami-sama itu berada tepat didepan seorang gadis yang menampakkan muka kesal terhadap kelakuan yang kami-sama lakukan selama ini. Ia merasa dipermainkan oleh Takdir, berulang kali selalu dijungkirbalikkan tanpa hasil, namun kali ini tekad nya sangat kuat, tak akan ada lagi tambahan waktu, 400 tahun sudah cukup dan dia sangat bosan dengan bumi, secepat mungkin ia ingin tinggal di langit, kampung halamannya, disana banyak yang menunggunya. Karena itulah ia lagi-lagi membuat kesepakatan dengan kami-sama, sekali ini, hanya satu kali lagi kesempatan kami-sama berikan untuknya. Tapi kami-sama tak membiarkan gadis itu berjalan dengan mudahnya. Sungguh, kami-sama yang licik.
"baik, 1 bulan. Dan kau sudah menghitungnya bersamaan dari minggu kemarin?"
Kami-sama itu tertawa. "ya, sisa 3 minggu lagi hyuuta."
"kau memang pak tua licik!" hyuuta merasa geram, sedang kami-sama itu tetap tenang dengan cengirannya, menurutnya bermain dan menggoda hyuuta itu sungguh menyenangkan.
"jangan salahkan aku hyuuta, kau sendiri yang memintanya sejak dulu."
"lalu kenapa kau mengusirku seenaknya saja. Menyebalkan!"
Tawa kami-sama itu semakin keras sehingga membuat hyuuta tambah kesal.
"itu pelajaran bagimu hyuuta. Ckck...sekarang rasakan sendiri."
Hyuuta mengelus-elus dadanya, berusaha meredamkan emosi dihatinya. Tidak ada yang bisa disalahkan, pak tua itu tak salah, salahkan dirinya sendiri, kenapa ia meminta permintaan bodoh saat itu. dia sudah hidup enak dilangit, mendapatkan fasilitas yang lebih mewah dibanding yang ada dibumi. Sebagai dewi alam, ia sendiri menjadi serakah. Serakah akan keindahan alam, sehingga ia pantas dihukum. Benar, hyuuta yang harus kuat dan juga ia harus secepatnya mengakhirinya, lagipula...bukan sekedar keserakahanlah yang mengakibatkannya menginginkan hal itu, sebagai dewi alam, ia juga sangat lelah terhadap kelakuan manusia yang mulai bermula dimuka bumi, seorang monster seperti dia tak dapat dipercaya, menciptakan kekuatan yang namanya Dunia Ninja. Dia pikir seenak jidatnya saja mengatur alam ini? Fuhhh...malapetaka. MENYEBALKAN. Itulah yang dirutuki hyuuta saat ini, kemudian setelah emosinya mulai stabil ia kembali menatap kami-sama dengan sinis, kami-sama mengangkat alisnya sebelah.
"OK..aku terima. Sekarang cepat beri aku peraturan. Persyaratan permainan terakhir ini."
Kami-sama sedikit menimbang-nimbang, lalu menyeringai jahil sehingga membuat hyuuta terkesiap dan bergidik.
"peraturannya mudah." Kami-sama bangkit dari singgasananya dan mendekati hyuuta.
"kau harus bermain dari awal."
"nani? Maksudmu? Aku harus bertingkah seperti pertama kali aku turun kebumi?" kami-sama mengangguk-anggukkan kepalanya lalu melanjutkan perkataannya.
"kau akan kembali menjadi manusia hyuuta, jadi mulai sekarang berhati-hatilah pada tubuhmu. Ah... dan juga ini." Kami-sama melemparkan sebuah pisau yang terbuat dari kayu spesial yang berasal dari surga kepada hyuuta, hyuuta menangkap pisau itu dan menatap bingung kepada kami-sama.
"aku tau, monster itu bisa hidup sampai sekarang karena kau masih berkeliaran dibumi. Hhhh...kenapa kau suka sekali mempersulit keadaan? Ckck...seharusnya kau fokus saja kepada tugasmu."
"aku tidak suka dengan keadaan bumi, memprihatinkan. Seharusnya mereka hidup berdampingan, tapi kedatangan monster itu sungguh membuat keadaan bumi mendekati peperangan. Dia...iblis."
"aku tau, tapi itu adalah takdir hyuuta, kita yang ada dilangit tak pantas untuk melucuti takdir yang sudah ditentukan."
"kau kan yang membuat? Kau sungguh keterlaluan, mengganggu ketenanganku." Kami-sama tersenyum simpul lalu menunjuk kepisau yang ada ditangan hyuuta.
![](https://img.wattpad.com/cover/71095957-288-k508710.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bell Beside You
FanficHyuuga Shion, itulah nama roh seorang gadis belia yang mengaku dari klan hyuuga. Ia telah menunggu janjinya kepada seseorang lebih dari 400 tahun. Akhirnya takdir menemukannya, dimana dia harus kembali kemasa lalu dan berusaha melepaskan kusut-demi...