Hari telah menunjukkan pukul 06.00 seorang pria bersurai kuning dan berkulit tan masih merasa malas untuk beranjak dari hibernasi nyamannya. Ketika sinar matahari mengintip dari sela-sela jendelanya dan menerpa wajahnya, dia mengerang kuat lalu menarik selimut yang terlihat sudah sangat berantakan karena posisi tidurnya yang sangat lasak. Sinar matahari tak ingin kalah, panasnya mentari pagi pun akhirnya membuat pria itu menyerah, dengan geram dan dengan mata yang masih ½ terbuka ia beranjak dari futonnya lalu bergerak menuju ofuro apartemen miliknya. Dia menggaruk-garuk kepalanya yang gerah lalu mengambil handuk dan masuk ke ofuro. Beberapa menit kemudian dia dengan gerakan agak gesit melesat memakai bajunya mengingat ia sudah dipesankan oleh nenek tsunade untuk menjalankan sebuah misi rahasia hari ini.
Suasana konohagakure dipagi hari masih lumayan sepi, hanya ada ninja-ninja yang berusaha mengambil formasi untuk pengamanan hari ini, naruto dengan santainya memperhatikan suasana pagi ini, sambil menghirup udara segar nan mantap di desa konohagakure itu. Mengingat ia akan menjalani misi rahasia, naruto mempercepat langkahnya agar salah satu temannya tidak bertemu dengannya dan bertanya apa yang akan dilakukannya. Syukurlah, ia sekarang sudah berada didepan pintu ruangan hokage. Naruto mengetuk pintu pelan.
Tok..tok..tok..
"masuk" setelah mendengar suara wanita yang kelihatannya kelelahan itu, naruto membuka pintu dan ternyata dugaannya benar, nenek tsunade lembur lagi, mukanya sangat pucat dan juga terlihat lingkaran menghitam yang samar dikantung matanya. Naruto menahan tawanya karena ia takut dihajar oleh wanita yang menjadi salah satu dari legenda tiga sannin didepannya ini.
"kenapa kau lambat?"
"ehehe...gomen nenek tsunade. Aku lembur tadi malam." Naruto membalas tsunade dengan cengiran tiga jari miliknya yang khas.
"jangan mengejekku naruto."
"aku tidak bermaksud nenek tsunade."
Tsunade memegang sebuah dokumen lalu ia melirik ke naruto kembali, ia menatap naruto kali ini dengan serius, sedang naruto masih berusaha menahan tawanya.
"cukup naruto. Sekarang kita bahas misinya."
"—misi kali ini, sangat rahasia. Jangan sampai ninja-ninja lainnya mengetahui hal ini. Kau harus menyusul sasuke dan hinata ke daerah demons, seharusnya mereka sudah sampai kedaerah tersebut. Tetapi ada juga kemungkinan mereka belum sampai."
Naruto menggaruk-garukkan kepalanya tidak mengerti apa maksud tsunade kali ini, ia kembali menampilkan cengirannya.
"intinya bisa kau perjelas nenek?"
"hhhhh...sudah kuduga—"
"—apa kau masih mengingat daerah demons, sewaktu itu aku pernah memberimu misi untuk membantu seorang miko bernama shion." Tsunade melemparkan sebuah dokumen kearah naruto, naruto mengambil dokumen tersebut lalu membacanya seksama, naruto mengangguk-angguk menandakan dia ingat kepada misi tersebut.
"ahhh...tentang monster moryo itu ya? Ohohoho...saya ingat nenek tsunade. Tapi, kenapa sasuke dan hinata kesana? Kenapa juga aku harus menyusul mereka?haaahhhhh..."
Naruto membelalakkan matanya tiba-tiba, seperti mengingat hal yang tertinggal, tsunade hanya memperhatikannya.
"tapi, sasuke dan hinata kan harus bertunangan, apa mereka kabur nenek tsunade?"
"bukan kabur, tapi ada sedikit masalah."
"ma—salah?"
"hemp...apa kau tau rumor tentang kematian miko shion? Terdengar masih sangat misteri dan dirahasiakan."
"ahh..iya, apa kau memintaku menyelidikinya nenek?"
"sabar dan dengarkan dahulu penjelasanku—" naruto terdiam mendengar nada bicara tsunade yang tegas namun masih terdengar aksen lelahnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/71095957-288-k508710.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bell Beside You
FanficHyuuga Shion, itulah nama roh seorang gadis belia yang mengaku dari klan hyuuga. Ia telah menunggu janjinya kepada seseorang lebih dari 400 tahun. Akhirnya takdir menemukannya, dimana dia harus kembali kemasa lalu dan berusaha melepaskan kusut-demi...