Chapter V

81 50 30
                                    

Rena dan Flori berjalan bersama memasuki area sekolah. Sesekali mereka tertawa.

Rena.

Hanya Rena yang sibuk tertawa sedangkan Flori hanya memasang tampang cemberut akibat Rena yang terus menertawai penampilannya hari ini.

"Lo tuh bisa diam nggak sih!?" Bentak Flori.

Seketika tawa Rena mereda setelah melihat Flori tampak sangat kesal.

"Oke, gue minta maaf. Tapi hari ini lo beda banget. Serius. Terus apa - apaan ini, jepit rambut warna pink?!!" Tawa Rena kembali pecah.

"Della yang nyuruh gue pake ini. Jadi lo bisa diam sekarang atau gue mutilasi lo ditempat ini" kata Flori.

"Eeh mbak santai. Gue cuma bercanda kok! Flo tolongin gue dong"

"Tolong apaan?"

"Balikin buku ini ke Viko. Gue baru ingat belum ngerjain pr matematika mana dikumpulnya jam pertama lagi. Tolong ya! Kak Viko pengennya gue balikin bukunya pagi ini. Pliss" pinta Rena.

"Mana bukunya? Siniin cepat"

"Lo emang sahabat gue. Makasih ya"

Rena mengeluarkan Buku bersampul kuning dari tasnya lalu menyerahkannya ke Flori.

Rena melanjutkan langkahnya menaiki anak tangga menuju lantai dua sedangkan Flori berbalik menuju arah kelas Viko.

Flori sebenarnya enggan menginjakkan kakinya dikelas Viko lagi setelah kejadian beberapa bulan yang lalu. Ia masih mengingat dengan sangat jelas saat - saat itu.

Flori tersenyum memandangi amplop biru langit ditangannya. Ia memasukkan amplop itu kedalam loker bernomor 52 lalu secepat mungkin menutup kembali loker itu. Tapi saat ia menutup pintu loker itu Ocha dan Angga tiba - tiba muncul disebelahnya.

"Apa yang lo lakuin disini?" Tanya Ocha selidik.

Flori bergeming menatap tautan tangan Ocha dan Angga.

Ocha mengambil amplop tersebut lalu dengan kasar merobek amplopnya dan mengeluarkan isi didalamnya.

Surat.

Ocha tersenyum sinis setelah membaca surat itu.

"Lo mau nembak pacar gue? Lo pengen jadi PHO?" Sinis Ocha.

"Lo berdua pacaran?" tanya Flori.

"Kalau iya kenapa? Ada masalah?"

"Kak Angga lo beneran pacaran ama Ocha? Dia bohong kan kak? Selama ini lo selalu baik sama gue, lo selalu datang disaat gue butuh seseorang. Jadi sebenarnya maksud lo itu apa? Lo anggap gue apa selama ini?" Tanya Flori kepada Angga.

"Flo, gue baik sama lo bukan berarti gue suka sama lo. Gue cuma pengen jadi teman yang baik buat lo. Gue minta maaf kalau selama ini kebaikan gue buat lo jadi salah faham. Gue bener - bener minta maaf" tutur Angga.

"Buat apa kamu minta maaf sama dia, dianya aja yang sok kepedean" ujar Ocha.

Flori menggeleng cepat.

Astaga mengingat hal itu hanya membuat Flori bertambah malu saja.

Ia kembali melanjutkan langkahnya. Saat perjalanan menuju kelas Viko, ia dapat melihat sepasang kekasih sedang bermesraan didepan kelas. Hatinya terasa sakit melihat pasangan tersebut. Siapa lagi kalau bukan Angga si kakak kelas Flori sekaligus mantan gebetannya. Ia segera mengalihkan pandangannya dan terus melangkah memasuki kelas Viko.

Flori menyapa salah satu teman Viko yang sedang berdiri di depan kelas. "Hai kak, kak Viko ada??" tanya Flori.

"Tadi dia ke toilet dulu katanya, emang ada apa?" tanyanya balik.

[1] SECRET MISSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang