Apapun yang kau lakukan belum tentu menjadi yang terbaik dan dihargai. Maka selalu berusahalah menjadi yang terbaik dan berbuat baik.
Motor scoopy warna hitam yang Dimas kendarai berhenti tepat di depan rumah makan yang cukup ku kenal dan enak masakanya. Aku dan Nayla sudah beberapa kali makan disini, dan tempatnya pun tidak terlalu jauh dari sekolah
"Ko berhenti disini?" Tanyaku heran sambil menyipitkan mata
"Ini udah siang. Gua belum makan siang. Lu juga kan? Nah sebelum kerja kita makan dulu lah" jawab dimas dan melangkah masuk ke dalam rumah makan itu
"Dim, tapi kan..." belum sempat melanjutkan kata-kataku lalu dimas memotong
"Udah tenang aja. Gua yang bayar"
Lalu kami berdua duduk di kursi dekat pintu sebab siang itu rumah makan tersebut sangat ramai. Tempat itu memang sudah sangat terkenal dikalangan para remaja yang sangat suka nongkrong sepulang sekolah. Di tempat itupun aku melihat ka Randi. Kakak kelas 12 yang sedang asik mengobrol dengan ke 4 temanya. Tak lama kami duduk dan memesan makanan, ka Randi berjalan ke arah ku dan Dimas
"Amira kan?" Tanya ka Randi
"I..iya ka. Ada apa ya?" Jawabku gugup
"Oh engga, gue kaya pernah liat lo aja gitu di perpustakaan. Makan disini juga?"
"Iya ka"Selang beberapa detik. Makanan yang kami pesan sudah datang. Dan sang pelayan meletakan makanan kami di meja. Ka Randi masih berdiri tegak di sampingku, aku hanya melihat tatapan dimas yang sedikit tak suka dengan kehadiran kak Randi.
"Ehem.. maaf ya. Kita lagi buru-buru, boleh ga kita makan dulu?" Sahut Dimas dengan tampang sinis
"Oh gue ganggu makan kalian ya? Oke-oke. Sorry ya. See you Ra" Ka Randi pergi dan melambaikan tangan kepada kami. Aku sangat bingung saat itu. Kenapa ka Randi tiba-tiba tanya sesuatu kepadaku. Memang sebelumnya kami pernah bertemu di perpus namun tak biasanya ka Randi langsung menyapaku."Udah jangan bengong mulu. Makan tuh makananya" kata seseorang yang sedari tadi disamping ku
"Iya iya. Sinis banget dari tadi" jawabku sedikit kesal
"Dia siapa sih? Pacar lu?" Tanya Dimas tiba-tiba
"Apaan sih? Kenal juga baru. Ga usah sok tahu deh"
"Oh gitu. Gua risih aja orang mau makan ada yang ganggu. " sahut Dimas sambil mengambil sendok di atas meja
Ku lihat jam yang melingkar di tangan kiri ku. Pukul 13.00 siang. Harusnya aku sudah sampai di rumah, tapi kali ini harus cari gambar untuk pekan seni nanti. Akhirnya untuk tidak membuat ibuku khawatir. Ku kirimkan pesan singkat kepada ibu bahwa aku akan pulang sore nanti karena masih sibuk untuk mencari gambar untuk pakan seni nanti.
"Dim, udah belum makanya? Yuk langsung aja cari destinasi bagus, jangan kelamaan" pinta ku pada Dimas
"Sabar dong buru-buru banget. Ga suka ya lama-lama sama gua" jawab Dimas meledek
"Dih? Apaan sih? Aneh banget tingkah lu" jawabku sambil bergidik.
Tak lama kemudian, Akhirnya kami pun keluar dari tempat makan tersebut dan menuju ke arah parkiran. Aku naik motornya dimas dan menuju tempat yang bagus. Tempat yang sudah direncanakan dimas namun masih belum ku ketahui.
"Kita mau cari gambar apa sih? Emang lu udah ada ide?" Tanyaku penasaran"Hmm... belum sih. Tapi tenang aja. Gue mau mencari ide di suatu tempat"
"Dimana?"
"Ada deh. Ikutin gua aja" jawab Dimas yang berhasil membuat ku penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Girl's Stay Out
RandomAku akan hilang, Bagai debu yang dihembus Dengan angin. Dan kau akan abadi walau tak terjangkau