Hingga ku temui teman-teman yang membuatku berjalan diatas dunia dan merasakan bebas diatas angan
Mobil berwarna silver yang ayah kendarakan sudah tiba di depan gerbang sekolah. Aku pamit dengan ayah dan berlari ke dalam sekolah seraya mengucapkan salam. Langkahku terhenti saat di depan tangga yang akan aku naiki, ketika tangan ku digapai oleh seorang gadis seumuranku dengan wajah putih dan rambut sebahu yang tingginya menyerupai ku. Teman ku bernama Nayla adristi. Teman sekelasku yang pertama kali ku kenal ketika aku masuk ke Sekolah ini. Sikapnya yang baik dan cara bercandanya yang asik membuat aku tak segan bersahabat denganya. Walaupun banyak juga temanku yang lain di kelas, namun cara nayla berteman denganku sangatlah dekat dan hangat.
"Nay? Kenapa tarik-tarik tangan gue?". Nayla mengajak ku ke lorong sekolah dan berhenti di sebuah mading yang biasa terisi oleh info-info penting dari SMA Nusa Pratiwi.
" Nih liat ra" kata nayla.
Kutatap mading yang disitu ada tulisan pengumuman pemenang fotografer antar kecamatan dan hasil jepretan ku minggu lalu. Dan di pengumuman itu ada nama ku tertera sebagai juara 1 fotografer antar kecamatan. Kutatap kuat-kuat sambil mengernyitkan dahi
"Ini serius nay? Gue? Menang?" Tanyaku terkejut.
"Iyalah nay, mata lu selama ini ga salah kan?" Jawab nayla meyakinkan.
"Aaaahhh.. gue seneng banget nay. Ya ampun gua ga nyangka hasil jepretan gua berguna juga". Sahutku histeris sambil lompat-lompat ga jelas. Nayla menatap ku dengan senyuman dan sedikit bingung dengan tingkahku."Gue seneng banget ra, hobi lu selama ini bisa dikembangkan juga. Lu sekarang ke TU sana. Ketemu bu Andin. Soalnya tadi bu Andin bilang ke gue. Kalo lu udah dateng langsung temuin dia." Kata nayla.
"Oke-oke. Lu harus temenin gua ya?" Pintaku pada Nayla dengan semangat.Dari kelas 3 SMP sejak aku diberikan hadiah ulang tahun yang berisi Kamera SLR oleh ayahku. Aku jadi lebih suka foto apapun yang ku fikir menarik. Ayah pun sering mengajak ku ke destinasi destinasi tempat yang menarik di Surabaya untuk aku lebih mengembangkan fotografer ku ini. Ayahku ingin jika aku lulus nanti bisa menjadi fotografer ternama seperti tante Sinta yang hampir pindah ke paris karena hasil fotografy nya yang bagus. Namun tante Sinta tak bisa pindah kesana karena suaminya sudah menetap bekerja di Indonesia. Akhirnya ia mengubur dalam dalam impianya. Tante Sinta sangat baik padaku dan Rafa. Aku sering sekali menginap di rumahnya jika om Surya (suaminya) pulang malam. Karena tante sinta pobia pada setan-setan jaman sekarang yang sering tayang di tv.
#########
Ku ketuk pintu ruang Tata Usaha yang berada di sebelah kanan dari tangga sekolah. "Assalamualaikum." Salamku."Eh Amira, masuk neng.".
Bu andin salah satu orang yang asik untuk diajak bicara. Maka dari itu dari percakapanya pun sedikit enteng kepada siswa.
"Iya bu. Ibu manggil saya tadi?" Tanyaku
"Iya neng. Kamu lihat kan di mading tadi?" Tanya bu andin
"Iya bu, saya seneng banget bisa menang bu" jawabku dengan senyum semangat.
"Syukur deh, ibu juga senang dengarnya. Nah barusan saja saya dapet surat lanjutanya nih. Kamu lanjut ke tingkat kota. Lombanya itu 2 minggu lagi. Tepatnya hari jumat. Nah kamu persiapkan deh ya mana foto yang mau kamu tampilkan untuk perlombaan. Terus nanti ada technikal meeting hari senin. Jadi hari senin kamu sama saya ke Universitas Negeri Jakarta" kata bu Andin panjang lebar."Loh diadainya di UNJ bu?" Tanyaku bingung?
"Iya, karena tempat yang kemarin sudah di booking untuk pameran." Jawab bu andin meyakinkan.
Lalu ku mengangguk paham. Tak lama kemudian aku keluar dari ruang Tata Usaha dan menuju kelas ku dengan senyum senyum sendiri.
Suara bel istirahat berbunyi. Sebelum istirahat aku dan Nayla diperintahkan pak sumarno, guru Bahasa Indonesia ku untuk mengembalikan kamus bahasa Indonesia ke perpustakaan. Jika boleh jujur sih aku sangat tidak suka membawa buku yang beratnya bagai belanja bulanannya Ibu di supermarket. Tapi karena ini perintah guru. Yaaa... mau apa lagi .
KAMU SEDANG MEMBACA
Girl's Stay Out
AcakAku akan hilang, Bagai debu yang dihembus Dengan angin. Dan kau akan abadi walau tak terjangkau