Ragu

782 44 1
                                    

Hai semua!!! Hari ini aku update nih.. selamat membaca
****************

Hari ini tepat 5 tahun sejak kejadian di pantai waktu itu. Tak pernah sedikitpun aku melewati hariku tanpa bayang-bayang Ify. Awal tahun ini aku sudah di wisuda dan itu berarti aku juga sudah menepati janjiku pada RiSE untuk tidak berpacaran sebelum aku menuntaskan sekolahku. "Rio, ditunggu Alvin tuh, di luar." "Ya udah ma, aku berangkat dulu ya." "Hati-hati ya, Yo." "Berangkat sekarang, Vin?" "Kagak, Yo, abad depan. Ya jelas sekarang lah!" "Jaelahhh, emosian banget sih, lagi PMS?" "Aku cowok tulen kok." "Ya udah, ga usah emosian makanya." "Siap pak bos Rio."

-------*****-------

"Mau kemana dulu nih?" "Hotel" "Yaelah Yo, jalan-jalan dulu napa?" "Males, capek." "Ngeselin banget sih tu orang" "Bilang apa? Ulangi lagi coba." "Ga papa Yo, bukan apa-apa." "Hotelnya di mana?" "Tuh, depan." "Ya udah, ayo buruan!" "Hem." aku dan Alvin berjalan memasuki hotel yang telah di pesan Alvin "Mbak, kamar atas nama Alvin Jo sama Rio Stevano dong." "Ini, mas." "Makasih, mbak" serius aku benar-benar jijik melihat Alvin dengan gaya sok genitnya itu. "Nih, kunci kamarmu." "Nomer berapa?" "Disitu kan ada nomernya kalik Yo." "Ga ada Alvin, sayong." "Bisa ga ga usah genit gitu? Jijik tau dengernya." "Ye... Nyadar dong, tadi kan kamu juga genit." "Terus kenapa? Cemburu?" "Hedeh, amit-amit ya. Normal nih.. Klo maho juga bakal pilih-pilih. Ga bakal yang kayak kamu. Cepetan nomer berapa?" "Nomer 22." "Oh." kataku sambil berjalan meninggalkan Alvin di lobby. "Dasar temen ga tau diri!" aku hanya tertawa kecil mendengar umpatan yang dikeluarkan Alvin.

-------*****------

"Yo, aku masuk ya?!" "Masuk aja, ga dikunci." "Lagi ngapain?" "Ciye.. Alvin perhatian banget sih..." "Iyuh, sumpah Yo, aku jijik banget sama wajahmu. Pengin muntah rasanya." "Muntah tinggal muntah kalik Vin, ribet amat." "Ngeselin amat sih, Yo." "Apaan nih? Yo ini isinya apa?" "Tauk." "Ye.. Ngeselin amat sih, tu anak. Hah? Apaan sih ini? Yo ini apaan? Nih, ya, aku bacain isinya. Hari berlalu bulan berlalu.." aku langsung menghentikan aktivitas bermain HPku "Heh, kembaliin ga?!" "Enggak." "Alvin, kembaliin!" "Ogah." "Ciah, kodok kembaliin sini!!!" "Iya, iya. Ah, padahal kepo banget. Btw, buat Ify ya?" "Hem." "Mellow amat sih." "Gue kangen sama dia. 5 tahun tanpa komunikasi, rasanya kayak kehilangan separuh nyawa deh." "Yo, ga usah sok dramatis deh, buktinya juga masih idup kan sampe sekarang. Ify juga pasti kangen sama kamu kalik." "Aku ga yakin." "Kenapa? Apa karena dia bilang ga janji bakal dateng nanti sore?" "Hem.." "Dengerin deh, dia bakal dateng nanti sore sesuai permintaanmu." "Tapi, kalo dia masih marah gimana?" "Sejak kapan sih kamu mellow gini? Aku jamin deh, Ify ga bakal marah lagi." "Hem.." "Lemes amat sih, semangat dikit gitu." "Iya deh, nurut sama Alvin yang katanya ganteng, tapi masih gantengan Rio Stevano." "Niat muji ga sih, Yo?" "Enggak." "RIO!!!"

Tbc

****************
Sorry banget karena dah ngaret buat update cerita ini. Penulis gaje ini habis aja UKK, jadi baru bisa update sekarang. Sorry banget ya :'(

O iya, doain ya supaya UKKku nilainya bagus, tuntas yang pasti, terus naik kelas, dan semoga ga kegeser ya kelasnya(curhat+melas)

Part ini bakal aku bagi 2 sama part selanjutnya.
Makasih buat yang pada baca jangan lupa vote ya, aku tunggu vote nya ;)

Temani AkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang