1. Another Person

5K 399 17
                                    

Destiny Chapter 1 : "Another Person"

Lelaki bersurai coklat itu menggigil kedinginan, langkahnya memasuki sebuah apartemen mewah di kawasan Apgujeong-dong. Matanya hanya memandang lurus menuju lift yang akan membawanya pada tempat yang ia tuju, menunggu sejenak hingga bunyi dentingan membuatnya sadar bahwa pintu lift telah terbuka. Tangannya bergerak memencet tombol angka 8.

Ia melangkahkan kembali kakinya setelah menginjakkan lantai delapan apartemen tersebut, berjalan tanpa ragu menuju salah satu kamar di sana. Menekan serangkaian tombol angka dan memasukinya. Jaket yang semula ia eratkan perlahan ia lepas dari tubuhnya, ia menghempaskan diri pada sofa menghela napas kasar.

"Darimana saja kau? Menggoda perempuan kaya lagi?" suara itu sontak membuat lelaki yang baru tiba tadi memicingkan matanya tajam, "Heol, berubahlah Jeon Jungkook! Kau akan dihukum oleh Tuhan suatu saat nanti!"

"Berhenti memanggilku dengan marga wanita sialan itu! Namaku Park Jungkook. Dan sudah ku bilang berapa kali padamu, jangan mencampuri urusanku, Park Jimin!" ujarnya dingin.

"Terserahlah. Aku doakan kau benar-benar akan jatuh cinta pada korbanmu!" ucapnya.

"Tidak akan pernah! Oh iya, aku pinjam mobil barumu besok!" ucapnya penuh penekanan, kemudian berjalan melewati Jimin menuju kamarnya.

"Aisshhh, dasar anak kecil itu," gumam Jimin lalu memandang foto keluarga yang berada di ruangan itu, "Eomma, lihatlah! Kau sudah merubah anak polos itu menjadi Iblis. Sekarang dia membenci wanita, semuanya karenamu. Aku yang seharusnya lebih membencimu, karena kau sudah membuat ayah kandungku meninggal dengan hati yang sakit. Tapi aku tidak bisa membencimu, setelah melihat anak kandungmu jauh lebih membencimu."

"JEON JUNGKOOK. JANGAN BERMAIN GAME SAMPAI TENGAH MALAM, BESOK KAU HARUS KERJA. INI PERINTAH!" teriak Jimin di depan pintu Jungkook.

"PARK JUNGKOOK! BUKAN JEON JUNGKOOK!"

.

.

.

Langkah kecil mengendap-endap tentu saja tak membuat wanita yang tengah bergelut dengan berbagai macam bahan dan bumbu itu terganggu. Raut wajahnya tampak serius sesekali melirik pada ponselnya yang menampilkan tulisan yang membantunya mengerjakan pekerjaannya saat ini. Namun tiba-tiba saja ia terpekik kaget ketika sepasang tangan menyusup memeluk tubuhnya erat.

"Oppa, kau mengagetkanku!" ucapnya dengan nada tinggi membuat lelaki itu tertawa kecil.

"Kau masak apa nyonya Kim? Harumnya membuatku semakin lapar," tanyanya manja.

"Samgyetang, kau suka 'kan?" Taehyung mengangguk pelan.

"Apapun yang dibuat istriku pasti aku menyukainya," godanya.

"Lain kali akan kubuatkan kau sup kacang merah dan sup labu untukmu," ujarnya dengan nada bercanda.

"Kecuali itu, aku tidak suka labu dan kacang-kacangan. Kenapa kau menggodaku seperti ini?"

"Siapa yang menggodamu? Bukankah sekarang kau yang melakukannya? Lepaskan pelukanmu!"

"Tidak mau. Aku suka seperti ini-" ujarnya manja, "Kim Yein, aku sangat mencintaimu. Sangat mencintaimu!"

Yein tersenyum kecil, "Tanpa kau mengatakannya, aku sudah tahu. Oh iya oppa, bagaimana dengan proyek di Jeju. Apa berjalan lancar?"

Taehyung mengangguk pelan, "Saat ini masih baik-baik saja. Kita juga sudah bekerja sama dengan Park Construction, hari ini kami akan bertemu untuk menandatangani kesepakatan kerja sama."

Destiny ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang