8. It's Fault

2K 319 26
                                    



__Destiny Chapter 8 "It's Fault"__

Langkah Yein memasuki sebuah kafe yang letaknya cukup jauh dari apartemen yang ia tempati, Kim Cafe. Seorang waiters mendatanginya, menanyakan pesanannya lalu segera pergi menyiapkan makanan yang dipesan oleh Yein.


Drrrttt ddrrtttt


Yein menatap ID callernya, nama suaminya tertera di sana dan otomatis membentuk senyum di bibirnya.

"Kau sudah bangun?" ujar Taehyung di seberang dengan nada lembut.

"Tentu saja jika tidak...mana mungkin aku menjawab telpon oppa. Dasar bodoh!" jawab Yein bercanda.

"Kau berani mengatakan suamimu bodoh?" protes Taehyung.

"Kau memang bodoh!" Balasnya

"Kau akan tahu akibatnya jika aku pulang nanti,"  ancam Taehyung, namun Yein hanya tertawa mendengar ancaman suaminya itu.

"Bagaimana pekerjaan di sana? Berjalan lancar?" tanya Yein.

"Sampai saat ini, masih lancar. Kau sudah makan?"

"Aku sedang di luar mencari makanan, rasanya sangat malas memasak," ujarnya Yein. Ia sedikit meringis berbohong, sebenarnya bahan makanan sedang habis. Semalam ia tak pergi membelinya lagi, jadi setelah sarapan nanti baru ia akan pergi ke supermarket.

"Karena aku tidak ada, kan?"  Yein tertawa, sungguh suaminya ini benar-benar tahu cara untuk membuatnya tertawa.

"Kau sangat percaya di-"

Dentingan kafe terdengar, Yein menghentikan ucapannya ketika melihat lelaki itu lagi. Park Jungkook memasuki kafe dengan gerakan santainya. Ponsel yang berada di telinga Yein sedikit menjauh dan beberapa saat setelahnya tatapan mereka bertemu. Jungkook tampak kaget melihat Yein tapi hanya sekejap dan setelahnya ia tersenyum manis pada Yein.

Jungkook menghela napas, ia berbalik kembali membuka pintu kafe keluar dari sana. Yein yang masih terduduk di meja kafe menunduk pelan, ada kehampaan dalam hatinya ketika punggung tegap itu menjauhinya dan seakan menghindarinya. Ia meringis pelan, kenapa tiba-tiba hatinya terasa sakit seperti ini? Kenapa lelaki itu mampu membuat luka perih hanya dengan bergerak menjauhinya? Kenapa? Hati Yein terus bertanya-tanya tentang kenapa lelaki itu? Kenapa harus lelaki itu?

"Jika kita kita bertemu lagi tanpa sengaja, mau tak mau kau harus mengakui bahwa aku adalah jodohmu, bukan suamimu saat ini!" 

Yein tersentak dengan ucapan Jungkook di pesan suara yang ia terima kemarin. Tidak, ini salah.... semua yang diucapkan lelaki itu salah.

Ya, semua salah. Namun hati Yein semakin sakit hanya untuk menyalahkan argumen itu. Kenapa semuanya menjadi seperti ini?

.

.

.

Jungkook melangkah pelan memasuki mobilnya, ia bersandar di jok mobil memejamkan matanya. Ada sesuatu hal yang terjadi, bergemuruh dalam hatinya, meronta dalam pikirannya. Semalaman ia hanya memikirkan hal itu, saat ia memeluk Yein dan mengecup keningnya.... ada rasa yang berbeda. Bukankah awal ia mendekati wanita itu hanya sekedar mengikuti hobinya memainkan perasaan wanita? Bukankah itu hanya sekedar dendam terhadap Ibunya yang meninggalkan Ayahnya hanya untuk kesenangan harta? Ia benci wanita dan satu-satunya yang selalu ia hancurkan adalah wanita. Siapapun itu.

Destiny ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang