2. Insane

2.9K 352 18
                                    



Takdir itu bukan sesuatu yang perlu kau salahkan.

Percaya pada takdir adalah hal terbaik

Percaya bahwa akan ada yang lebih baik dari yang Tuhan berikan hari ini

.

.

.

__Destiny Chapter 2 "Crazy Moment"__

Bel berdentang pertanda kafe sedang kedatangan pelanggannya, gadis dengan celana jeans hitam dipadukan kemeja berwarna peach dan blazer yang senada dengan celananya berjalan masuk dengan anggun. Ia sejenak berhenti memandang sekitar mencari lelaki yang sedang menunggunya saat ini dan ketika target sudah ditemukan ia berjalan mendekatinya.

"Selamat pagi, Jung Yein-ssi!" sapanya, Yein mengambil kursi mendudukinya dengan tenang. Ia letakkan tasnya lalu menatap Jungkook yang berada di hadapannya.

"Selamat pagi juga, Park Jungkook-ssi!" Yein tersenyum kecil, lalu merogoh tasnya mengeluarkan sebuah amplop tebal menyerahkannya pada Jungkook, "10 juta won, tak kurang dan tak lebih. Kau bisa menghitungnya!" ucapnya dingin.

Jungkook hanya terkekeh pelan sembari mengambil amplop itu memasukkannya ke saku jaketnya.

"Kau cukup cepat mendapat uang sebanyak itu!" entah itu adalah sebuah ejekan atau pujian, namun Yein hanya tersenyum miring menanggapi.

"Aku rasa itu bukan urusanmu darimana aku mendapatkannya dan urusan kita sudah selesai. Aku pamit!" ucap Yein beranjak dari tempat duduknya, namun dengan cepat Jungkook menahan pergelangan tangan wanita itu membuat Yein bergenyit.

"Kau ini punya sopan santun atau tidak?" tanya Jungkook.

Yein mendengus kecil, "Sepertinya pertanyaan itu lebih cocok untukmu, tuan. Bisa kau melepas tanganmu dari tanganku ini?" Jungkook melepaskannya perlahan.

Ia tersenyum manis pada Yein, "Aku tadi memesankanmu coffee dan beberapa dessert. Maksudku, lebih baik kita menyelesaikan urusan kita dengan cara yang baik. Anggap saja sebagai perdamaian. Tenang, aku yang akan mentraktirmu!" tawar Jungkook, ia tampak menaikkan satu alisnya. Yein terlihat berpikir, apakah ia harus menerima tawaran lelaki yang baru ia kenal kemarin ini?

"Baiklah, sebagai tanda perdamaian," Yein kembali duduk, ia menghela napas pelan lalu mengalihkan pandangannya ke luar jendela. Sedang Jungkook terus saja mengamati wanita yang berada di hadapannya.

"Tas bleggum pink Kelly Bag keluaran terbaru dari Hermes, blazer Louis Vuitton yang sangat elegan, kemeja peach Channel, jeans dari brand terkenal Levi's dan sepatu Airmax Nike.... semuanya berbrand dan asli. Wanita kaya bersuami yang masih sangat muda. Sungguh sempurna."

Jungkook terdengar berdehem kecil, "Saat pertama kali bertemu, kau menyebut kata suami. Kau masih terlihat muda!"

Yein menoleh menatap Jungkook, "Umurku memang baru 22 tahun"

Jungkook mengangguk pelan, "Ahhh, kau setahun lebih muda daripada aku. Jadi kau sudah lama menikah?"

Yein menggeleng pelan, "Baru dua minggu yang lalu," jawab Yein santai.

Jungkook tersenyum kecil, "Kalau begitu, Selamat atas pernikahanmu!"

Yein membalas senyum lelaki di hadapannya, "Terima kasih."

.

.

.

Wanita bersurai coklat itu memasuki apartemen mewah yang telah ia tinggali dua minggu terakhir ini, ia menghela napas kasar karena rasa lelah yang menghampirinya. Yein melepas sepatunya asal lalu berjalan menghempaskan dirinya ke sofa. Ia tampak tersenyum kecil lalu mengambil remot TV menonton serial drama kesukaannya.

Destiny ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang