Jungkook tampak memfokuskan dirinya menatap ke depan sembari melajukan mobil dalam kecepatan sedang. Sore sudah mulai menjingga dan itu berarti jalanan kota Seoul akan diramaikan oleh kendaraan warga korea yang baru saja pulang kerja.
Lampu kuning menyala dan Jungkook mulai memelankan laju mobilnya hingga saat mobil itu benar-benar terhenti.
BRAAKK
Badan lelaki itu terdorong ke depan, beruntung ia menggunakan sabuk pengaman namun ia tak bisa menghindari kepalanya yang sedikit terbentur di setir mobil. Jungkook meringis pelan mengelus dahinya.
Ia akhirnya berdecak kesal, melepas sabuk pengaman beranjak keluar dari mobilnya. Jungkook berjalan ke belakang mobil lalu memandangi bagian belakang mobilnya yang mengalami kerusakan, kepalanya menoleh menatap seseorang yang ia yakini pelaku kejadian ini.
Jungkook berjalan cepat lalu mengetuk pintu kaca mobil itu hingga akhirnya pintu mobil terbuka menampilkan sesosok gadis dari dalamnya.
"Kau lihat apa yang kau perbuat? Apa kau baru saja belajar menyetir?" gadis itu menatap bagian belakang mobil Jungkook.
"Maafkan aku, aku benar-benar tidak sengaja!" ujarnya tersenyum manis pada Jungkook, namun itu sama sekali tak mempengaruhi Jungkook.
Jungkook melipat tangan ke dadanya, "Kau fikir aku peduli? Sengaja atau tidak kau harus mengganti rugi. Kau harus membayar 15 juta won kepadaku!"
"Baiklah, aku akan mengirimkannya lewat rekening. Bagaimana?"
"Maaf, tapi aku bukan tipikal orang yang mudah mempercayai orang lain. Aku ingin uang tunai di hadapanku, saat ini juga!"
"YAK, AKU TIDAK MEMBAWA UANG SEBANYAK ITU SEKARANG!" teriaknya tak terima.
Jungkook mendengus kesal, "Kemarikan ponselmu!"
"Untuk apa?" gadis itu nampak mengeratkan pegangan pada ponselnya.
"Kemarikan saja!" Jungkook merebut paksa ponsel itu, tangannya bergerak memencet beberapa tombol di sana, gadis itu mengintip mencoba mencari tahu apa yang dilakukan Jungkook dan setelahnya terdengar suara ponsel dari saku celana Jungkook.
Ia menyerahkan ponsel gadis itu kembali, "Aku akan menghubungimu dan saat aku menghubungimu, kau harus membawa uangmu. Kalau dalam waktu seminggu kau tak membayarnya, aku akan menghubungi polisi untuk menangkapmu" Jungkook lalu menatap nomor ponsel yang baru saja ia dapatkan, "Siapa namamu?"
"Lee Suji."
Gadis itu menatap ponselnya, memandang kontak baru yang tertera di sana, "Namamu Jung Jungkook?"
"Ya, itu benar, Jung Jungkook. Jadi, Lee Suji-ssi, kau akan berada dalam masalah jika tak membayarnya!" ancamnya.
"Aku mengerti!" ujarnya dengan raut wajah kesal. Jungkook membalikkan badannyaa kembali memasuki mobil, dan setelah itu ia kembali menjalankan mobilnya.
Jungkook menghela napas gusar, kenapa ia harus mengalami kejadian seperti ini lagi.
"Lagi?"
Jungkook tersentak akan pemikiran itu dan dengan segera ia menepikan mobilnya.
"Baiklah, Jung Yein-ssi. Kau akan benar-benar dalam masalah jika tak membayarnya."
Deja Vu
Kejadian ini pernah ia alami. Ya, Jungkook ingat. Pertemuan pertamanya dengan Yein. Kejadiannya persis, sama seperti ini.
Tangan Jungkook bergerak mengambil ponselnya, ia kembali menatap kontak gadis tadi, "Lee Suji?" gumamnya lalu menatap lurus ke depan, "Apa ini hanya kebetulan? Ataukah ini adalah sebuah takdir?"
.
.
.
FIN
Regard
veraciouSri98
02 Agustus 2016
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny ✅
Fanfiction[COMPLETE] Takdir adalah suatu teka-teki dimana hanya Tuhan yang mampu menjawab. Bahkan jika disaat seseorang telah berada pada titik kebahagiaannya, tak akan ada yang pernah tahu apakah bahagia yang ia raih akan bertahan ataukah berlari ke arah lai...