Jika aku bisa mengatakan
Haruskah aku mengatakannya?
Jika aku bisa kembali
Haruskah aku kembali padanya?
Jika hatiku masih berdetak untuknya
Apa aku salah?
.
.
.
__Destiny Final Chapter "Our Destiny"__
Four Years Later
Osaka, Jepang. Akhir Musim Panas.
"Mata ashita (sampai jumpa besok!)!" ujar gadis berponi itu, ia membungkuk sejenak sebelum berbalik pergi. Ia mengeratkan pegangannya pada ransel berjalan menyusuri kota osaka yang masuk dalam kategori kota yang cukup padat penduduk.
Ddddrrrtt Ddrrrtt
Ia menghentikan langkahnya, merogoh kantung celananya lalu segera menjawab panggilan telpon tersebut.
"Apa lagi?" ucapnya jengah lalu kembali berjalan.
"Kau masih marah?" gadis itu memutar bola matanya malas mendengar ucapan lelaki di seberang telpon, "Apa salahnya kembali ke korea?"
"Sudah ku bilang. Aku tak mau, aku sudah nyaman di sini. Lagipula-"
"Kau takut bertemu dengan Kim Taehyung itu?"
Gadis itu menghela napas gusar.
"Ryu Sujeong? sampai kapan kau akan seperti ini? kenapa kau masih takut dengan pria itu? Apa kau masih mencintainya?"
"Yak, Kim Mingyu!"
"Kalau begitu, katakan dengan jelas padaku bahwa kau tidak menyukainya lagi!"
Sujeong tampak meniup poninya jengah, "Aku Ryu Sujeong tidak lagi mencintai lelaki bernama Kim Taehyung, kau puas? Aishh jinjja, berapa kali harus ku katakan hal ini padamu?"
"Tapi, tetap saja. Aku terkadang belum bisa mempercayai kalau kau sudah melupakan lelaki itu."
Sujeong berdecak kesal, "KALAU KAU TIDAK PERCAYA. BATALKAN SAJA PERNIKAHAN KITA!" teriaknya kesal dan sukses membuat orang-orang di sekitar Sujeong menatapnya aneh. Ia mematikan panggilan ponselnya, lalu menjejalkan ponselnya ke saku celana.
"Yak, bagaimana bisa begitu?" Sujeong terpekik kaget mendengar suara itu, ia berbalik ke belakang menatap lelaki berperawakan tinggi itu dengan tajam.
"Sejak kapan kau ada di belakangku?"
"Sejak kau keluar dari kantor," ujarnya memasang wajah polos.
Sujeong tampak melipat tangannya kesal, "Kenapa tidak langsung menemuiku? Kenapa kau malah menelponku?"
Mingyu sedikit mengerucutkan bibirnya, "Ku fikir kau masih marah dan tak ingin menemuiku. Kenapa kau bertanya seperti itu? Kau merindukanku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny ✅
Фанфик[COMPLETE] Takdir adalah suatu teka-teki dimana hanya Tuhan yang mampu menjawab. Bahkan jika disaat seseorang telah berada pada titik kebahagiaannya, tak akan ada yang pernah tahu apakah bahagia yang ia raih akan bertahan ataukah berlari ke arah lai...