MUST BE CRAZY

3.4K 328 67
                                    

Happy reading^^

Jangan lupa VOTE sebelum baca dan comment juga and sorry for anys Typoo.

________________________

Author Pov

Bambam duduk di atas karpet kamarnya dengan gelisah, ia menelan ludahnya gugup. Keringat dingin jelas mulai sedikit bercucuran di dahinya. Tatapan tajam empat pasang mata seakan menghujamnya. Jika di ibaratkan pisau, Bambam sudah terkapar karna tatapan ke empat pasang mata itu begitu tajam mengarah kearahnya. Sekali lagi pria manis itu menelan ludahnya .

"Bambam jelaskan foto ini!" Jinyoung, salah satu dari mereka menuntut. Di ikuti tiga lainya mengangguk setuju.

"it-it-itu..." Pria manis itu menghela nafas pasrah." Itu foto lamaku, saat aku masih duduk di bangku SMP" jelasnya.

Namun Jinyoung tidak puas dengan jawaban itu." Kau tau aku bukan menanyakan 'itu' kan" tuntutnya memeberi penekanan padakata itu.

Sekali lagi Bambam menghela nafas" Baiklah, itu fotoku saat aku menjuarai Battle Fight, aku memenangkan juara satu bela diri Muathai. Kalian puas?"

Jinyoung, Jimin dan Jungkook serta Yugyeom setempak menutup mulut mereka dengan kedua tangan, di tambah ekspresi kaget yang berlebihan. Jimin yang duduk sebelah kiri Bambam meneliti laki laki manis itu dari atas sampai bawah.

"Kau? Bagaimana bisa? Kau bilang padaku jika kau tak suka beladiri?"

Kali ini Bambam menunduk ia belum siap menceritakan semuanya pada mereka sekarang "Maafkan aku teman teman, aku belum siap menceritakanya pada kalian sekarang"

******

Mark mengendarai Black Lamborgini nya di kawasan distrik Gangnam, saat ini ia menuju sebuah Club yang biasa ia kunjungi bersama teman teman nya, namun tiba tiba saja ada mobil yang menghadang jalan di depanya, membuat pria tampan itu mau tidak mau turun dari mobil dan menghampiri mobil tersebut. Pemilik mobil itu keluar dari mobil setelah Mark juga keluar dari mebilnya, tapi orang itu tak sendiri, mereka berlima. Pria tampan berambut merah kecoklatan itu menyeringai lebar ketika tau siapa pemilik mobil yang menghadangnya.

"Hanbin-shi, heol. Lucu sekali ? Kau menghadangku dan ingin bermain keroyokan?" Seringaian Mark makin lebar.

Orang yang bernama Hanbin itu tersenyum meremehkan." Mark tuan. Mark tuan, kau masih saja sombong, padahal saat ini kau tau, kau tidak akan menang kali ini"

Mark tertawa lebar, dibuat-buat. "Sejak kapan aku kalah dari pecundang seperti kalian kalian huh"

"Kau memang ingin Mati Mark"

Anak buah yang bersama Hanbin maju dan menyerang Mark, Namun Mark tak tinggal diam. Ia menahan beberapa pukulan dan tendangan dari orang orang itu, satu diantara mereka akan memukul Mark dari belakang, Tapi Mark dengan sigap menghindar membuat pukulan itu jatuh pada temanya, Kemudian Mark menendang perut yang lainya dan meninju, membuat empat orang itu mundur perlahan karna tak mau di habisi oleh Mark.

Hanbin tersenyum kecut melihat anak buahnya yang mundur. "Sial. Kau akan tau pembalasanya Mark" Hanbin masuk kedalam mobilnya dan segera pergi dari tempat itu.

Mark memegangi perutnya yang tadi terkena tendangan yang lumayan kencang. Wajahnya mendapat beberapa lebam di bibir dan pelipis, menghadapi empat orang dengan tubuh yang lebih besar darinya bukanlah hal gampang, di tambah lagi Mark seorang diri. Ia memutuskan membatalkan niat pertamanya pergi ke Club. Ia harus mengobati memar di wajahnya yang tampan. *Menurutnya doang tapi*

******

Bambam berlari di koridor sekolahanya dengan sekuat tenaga, jam di tanganya sudah menunjukan pukul delapan kurang dua menit, yang berarti Mr. Kim, guru bahasa inggris yang terkenal killernya sedang menuju kelasnya untuk pelajaran pertama, tak tau kenapa Bambam bisa terlambat. Tapi yang jelas, akan tamat riwayatnya jika terlambat pada pelajaran Mr. Kim.

Crime In SchoolWhere stories live. Discover now