TOUCHDOWN

2.8K 291 51
                                    

Mian telat hihi^^. Kemarin Authornya abis ngambil Raport trus di culik keliling depok. Dan di pulanginya udah telat . Hihi.

Jangan lupa VOTE sebelum baca ^^.

Happy reading^^

____________________________________________________________

Bambam POV

Aku mencoba membuka mataku perlahan, sakit di kepala dan punggungku langsung menyerang ketika kesadaranku mulai terkumpul, membuat ku mengerang tertahan.

'Sebenarnya apa yang terjadi padaku?'

Aku merasakan tubuh ku juga tidak bisa di gerakan, mataku mencoba bergulir kebawah memastikan apa yang terjadi padaku, sial. Sepertinya aku terikat, sedikit menajamkan penglihatanku di ruang remang remang ini, dimana aku?

"Siapapun?" Lirihku. Mencoba untuk mencari pertolongan. Kedua lenganku mulai merasakan kram karena di ikat pada tiang di belakangku.

"Kau sudah sadar?" Aku mendengar suara. Seperti suara Mark.

"Mark?" Panggilku, menajamkan pendengaranku untuk memastikan dimana dia berada. Karna ruangan remang ini membuatku tidak bisa melihat dengan jelas.

"Aku disini. Di belakangmu" jawabnya.

Ah rupanya dia di ikat di tiang yang sama dengaku, dia di belakangku. Hanya saja terpisah oleh tiang yang mengikat kami.

"Dimana ini?" Tanyaku kembali.

"Entahlah aku juga tak tau. Apa kau baik baik saja?" Aku bisa merasakan nada khawatir pada suaranya.

"Ya. Aku baik baik saja. Hanya beberapa memar dan tanganku yang keram"

Aku mendengar Mark bernafas lega" syukurlah kau tak apa"

"Sebenarnya apa yang terjadi?" Tanyaku.

"Aku tak tau pasti. Tapi aku yakin orang orang tadi siang yang mengikat kita disini".

Ah aku ingat sekarang . Tadi aku pergi ketaman untuk bertemu Lisa tapi ada beberapa orang yang tak ku kenal dan berkelahi. Mereka memukul ku Mark. Dan.... Lalice ? Kenapa dia ada bersama mereka? Kenapa dia tak menolongku? Apa dia yang merencanakan semua ini ? Apa benar yang di katakan Mark??.

Aku menggerakan kedua tanganku mencoba untuk melepaskan ikatan pada kedua tanganku.

"Aishh.. Kenapa susah sekali" Rutukku.

"Percuma saja"itu Mark "Aku telah mencobanya"

Aku berhenti menggerakan tanganku. Pergelangan tanganku yang terikat terasa sakit dan panas sekarang.

"Lalu apa yang harus kita lakukan?"

"Entahlah. Berdoa dulu saja"

*****

Aouthor Pov

Seorang pria tampan terus mundar-mandir di ruangan tamu. Tanganya saling bertautan dengan gelisah.

"Khun tenanglah" seorang pria cantik mencoba untuk menenangkan kekasih nya itu.

Nickhun yang sedari tadi gelisah mencoba duduk di sofa, disebelah kekasihnya.

"Bagaimana aku bisa tenang Woo? Ini sudah tengah malam dan Bambamie belum juga pulang. Bagaimana jika terjadi sesuatu?"

Wooyoung mengelus punggung Nickhun, menenangkan sang kekasih.

"Tenanglah, kita tunggu sebentar lagi. Jika sampai dua puluh empat jam dan Bamie belum pulang. Kita lapor polisi"

Nickhun membuang nafas sedikit kasar. Masih belum tenang sepenuhnya mendengar ucapan sang kekasih " baiklah. Kita tunggu sebentar lagi" Wooyoung mencoba memeluk kekasihnya itu.

Crime In SchoolWhere stories live. Discover now