7.Rencana 'Jahat'

1.9K 155 15
                                    

Happy Reading

Chapter 7

. . .

Shopia dan Musa bergantian memeluk dan saling mengungkap rindu dengan Bagas dan Thalia. Setelah usai sesi rindu kangen itu Bagas dan Thalia kompak menatap seorang gadis cantik yang juga tengah menatap mereka atau lebih tepatnya menatap lurus kearah Bagas.

"Ma, apa gadis itu putri Mas Bagas?" tanya Thalia lembut. "Ya, dia putri kandung Bagas"
"Pantas, dia begitu mirip denganmu mas" Thalia mengelus pelan pundak sang suami. Sedang Bagas tak terlalu mendengar ucapan istrinya ia tertegun menatap gadis cantik itu seksama. Iris matanya seakan memanas sehingga menimbulkan selaput-selaput tipis dinetra kecokelatannya.

Haru berselimut rindu ia rasakan. Darah dagingnya yang belum pernah ia lihat secara langsung bahkan semenjak lahir.

Perlahan Bagas melangkahkan kakinya menuju Keisha yang masih termangu.
Dalam hitungan detik ia merengkuh tubuh putrinya. Putri yang selama 16 tahun tidak ia ketahui keberadaanya kini ada dihadapannya.

Kontan Keisha membalas pelukan hangat sang ayah. Pelukan pertama seumur hidupnya. Cairan bening meluncur dari dua pasang mata yang memandang berlawanan arah.

"Papa" desis Keisha tak percaya jika ia benar-benar bersua dengan ayah kandungnya. Ayah yang semenjak ia lahir tak pernah ia ketahui.

"Keisha" lirih Bagas. Bahagia dan haru ia bisa bertemu dengan putrinya.

Disudut ruangan Musa menatap sinis kearah Keisha. Ia merasa muak dengan pemandangan didepannya seakan ia tengah menonton drama mellow yang ia benci. Tangannya terkepal tanpa sadar.

Shopia dan Thalia pun menghampiri Bagas dan Keisha.
"Hai kamu cantik sekali, perkenalkan nama tante Thalia, tante mamanya Musa" Thalia menyungging senyum ramah. "Saya Keisha tante" balas Keisha tersenyum tipis. Dari pandangan pertama ia lihat tante Thalia sosok wanita keibuan, lembut dan baik. Tapi......mengingat ia hanya anak tiri ia tak yakin jika kebaikan itu tulus atau hanya didepan ayahnya seperti dalam sinetron jika ibu tiri itu 'jahat'.

"Keisha, terus terang saya tak menyangka bisa menemukan kamu yang selama ini ibu kamu sembunyikan setiap saya mencari kamu. Saya bahagia" ungkap Bagas merasa tak percaya.

Keisha tersenyum haru dengan pengakuan papanya. Hatinya tersentak selama ini ternyata papanya menginginkan keberadaannya dan berusaha mencarinya. Tapi...mengapa ibunya seakan sangat membenci sang ayah sedalam itu. Ia tak mengerti akan dua orang dewasa itu.

"Kei juga gak nyangka bisa ketemu papa" balas Keisha yang juga merasa seperti mimpi.

"Keisha, maafkan papa yang tak ada disamping kamu sejak kamu lahir. Papa tidak bisa membayangkan betapa sulitnya hidup kamu dulu" sesal Bagas. 

"Sudahlah bagas jangan lagi liat masa lalu yang terpenting sekarang Keisha disini dan ia akan menjadi bagian masa depan kita. Mulai saat ini kamu harus memberikan apa yang selama ini tak pernah Keisha dapatkan yaitu kasih sayang seorang ayah" Shopia menyela karena melihat Yuki yang sepertinya masih shock namun terlihat jika Keisha juga bahagia.

"Iya ma, itu pasti" jawab Bagas tegas. Karena terlalu fokus pada Keisha ia baru ingat jika sudah melupakan dan mengabaikan anak lelakinya yang kini terlihat wajah dinginnya yang semakin dingin.

"Musa" panggil Bagas. "Papa masih inget kalo punya anak" sahut Musa kesal. "Musa jaga bicara kamu" Thalia tak suka dengan sikap Al yang seperti itu. "Emang benerkan? Gara-gara dia papa lupa sama aku" Musa sengaja melirik kearah Keisha sedang Keisha bersikap biasa saja dan sudah terbiasa dengan ketidaksukaan Musa kepadanya.

Becauase You Loved MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang