10. Generation

3.7K 238 7
                                    

Cek Mulmed, ada rambutnya Riri

•••

"Itu siapa?" Tanya gue kepada Reno sambil melirik orang di sebelahnya.

"Oh iya kenalin ini teman kelas baru gue" balas Reno

"Gue Elisa" kata cewek rambut hitam yang tidak pakai kudung itu

"Kok lo gak pakai kerudung?" Tanya gue kepada cewek yang bernama elisa itu.

"Aduh hello please deh, pakai kudung itu panas banget, gerah gue pakai kudung seharian di sekolah"

Wah ada generasi baru nih, syukak kakak syukak, wkwkwk.

"Btw rambut lo keren banget, gue mau dong rambut gitu" lanjutnya sambil memakan baksonya.

Gue mengibaskan rambut gue, sampai kutu-kutu gue berterbangan, gak deng, hello mana mungkin Riri punya kutu, gak banget.

Gue serasa model iklan sunsilk dengan kilau rambut bersinar. "Lo beneran mau?"

"Yoi, ajar gue jadi Bad kayak lo dong" tanyanya dengan memasang puppy eyes.

Please deh kenapa sih harus ada yang namanya puppy eyes, hati gue langsung luluh kalau liat mata gitu, hufttt

"Oke pulang sekolah nanti lo ke kelas gue"

"Ngapain?"

"Kita pergi salon lah, lo mau kan ngeombre rambut lo? Lo mau kan se bad gue?" Kata gue, sementara dia hanya mengangguk "yaudah makanya ntar lo ikut gue ke salon"

•••

Selepas pulang sekolah gue udah janjian sama Elisa buat pergi salon, apalagi kalau bukan buat ngeombre rambutnya Elisa.

Gue dan Elisa pun pergi ke salon langganan Mami.

Setelah sampai, kami berjalan masuk dan disambut dengan Om dewi.

"Hai Riri, tumben say datang sendirian ke salon eyke"

"Hmmm"

"Maminya mana sich?"

"Mami lagi di rumah, lagi sibuk dia" balas gue malas

"Ohh, baidewei aniwei baswei itu siapa cyin?" Tanyanya sambil menunjuk Elisa.

"Perkenalkan Om saya Elisa" kata Elisa sambil menjabat tangan Om dewi.

"WHAT OMMM? SIKATE KATE YAH LU KALO NGOMONG, PANGGIL EYKE JENG, JENG DEWI"

Anjir woy ribut lo banci sialan, ini suaranya laki banget cuy, gue sampe merinding kalau dia lagi teriak gini.

"Maaf jeng" kata Elisa.

"It's ok honey, btw kalian ke sini mau ngapain?"

"Please deh gak usah banyak basa-basi, kami ke sini itu mau ombre rambut, gak usah banyak tanya lagi, sekarang ayo mulai" kata gue sambil menarik tangan Om dewi san Elisa ke dalam.

Bukan apanya cuy, kalau nemenin ini Ibu-Ibu cerita gada abisnya.

"Lo mau ombre apa?" Tanya Om dewi

"Hmm, biru"

"What? No no no, rambut gue udah biru, nanti kita samaan, gak, gak ada" balas gue jengkel

"Kalau gitu warna merah" kata Elisa.

"No, lo kayak setan kalau dari jauh" kata gue, "ahaa ungu, yah ungu lo harus ombre ungu"

"What de fuk b!tch, lo kira gue janda?" Kata Elisa dengan tatapan devil

Kenapa sih warna ungu selalu di kait-kaitkan dengan janda? Ini masih menjadi misteri ilahi.

"Udah gak usah banyak protes, langsung kerja sist"

"Okidoki" balas Om dewi, dan langsung mengerjai rambut Elisa.

Gue duduk sambil menunggu Elisa yang rambutnya sedang di ombre, tiba-tiba Reno nge-line gue.

Reno Saputra : eh jink lo dimana?

Rihanna Olivia : lagi di salon, nape lu?

Reno Saputra : ngapain? Gak nanya doang

Rihanna Olivia : lagi ngeombre rambut Elisa begok.

Reno saputra : ye sante dong, btw warna apa?

Rihanna Olivia : Ungu

Reno Saputra : WHAT? UNGU, LO KIRA ANAK ORANG JANDA SEENAKNYA LO KASIH WARNA UNGU.

Nah kan, apa hubungannya coba ungu sama janda, apaaaaaa?

Rihanna Olivia : udah deh lo diem aja, besok lo liat betapa cetarnya Elisa.

*read*

Anjing di read doang, mati aja lo Reno, mati.

Setelah sekitar 2 jam-an menunggu, akhirnya Selena selesai juga. Mata gue melotot melihat penampilan barunya, ANJIR CANTIK BANGET BANGKE.

 Mata gue melotot melihat penampilan barunya, ANJIR CANTIK BANGET BANGKE

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••
Makassar, 8 Juni 2016

BS (1) - Bad Girl RiriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang