17. Can

2.6K 248 7
                                    

Hari ini gue datang sekolah lebih cepat dari biasanya, kali ini gue pakai kerudung ke sekolah, yakali gue mau disembur lagi sama si astuti, kapok gue berurusan sama si tuti, sekolah masih dalam keadaan sepi, dan di kelas, baru gue yang datang, gue memegang secarik kertas puisi karya Revan sambil menghafal-hafal dan mencoba mempraktekannya di depan kelas yang sudah gue tutup pintunya, wkwkwk mumpung masih sepi jadi gada yang liat cuy.

"KETIKA BULU MATANYA YANG HITAM MENUTUP LANGIT BIRU ITU" teriak gue sambil mempraktekkan gerak-gerik tangan Revan waktu di perpustakaan kota, anjir ini jablay banget sumpah.

"SUNYI, DIAM, TAK BERSUARA"

Krekkkk
Tiba-tiba ada seseorang yang membuka pintu, anjir Revan datang untung dia gak liat gue tadi lagi baca puisi, gue langsung duduk di tempat gue tanpa melihatnya, sementara dia duduk di tempatnya sambil baca buku seperti biasa.

Gue masih kesel banget liat tuh bocah ngatain gue gak bisa ngapa-ngapain, cuih gue sumpel lama lama tuh congor pakai bikini merek Calvin Klein.

Anak-anak semakin banyak yang datang, sekarang bukan cuman gue berdua sama Revan di kelas, tapi dengan anak-anak lain seperti biasa.

Semua pada sibuk latihan puisi dengan pasangan masing-masing, sementara gue? Lah ogah gue deket-deket sama tuh orang songong.

•••
07:15

Kringg...kringg...kringg, bunyi lonceng bergerumu di semua koridor kelas, semua murid masuk ke kelas masing-masing, ini tandanya kelas gue akan mulai belajar bhs.indonesia, hufttt ketemu astuti lagi kan jadinya.

Krekkk
Suara pintu mulai terbuka, keringat dingin gue bercucuran, hajat gue mau keluar, kepala gue mau pecah, melihat astuti similikiti takewer-kewer asolole joz mulai masuk ke kelas.

BANGUNNNNNN!!!
SELAMAT PAGI CEKGU

"Selamat pagi anak-anak, duduk" kata astuti sambil menyuruh kami semua duduk. "Sekarang keluarkan puisi kalian"

Anak-anak pada mengeluarkan puisi masing-masing dan mulai duduk bersama dengan pasangannya masing-masing, Revan masih tetap duduk di tempatnya tanpa mau gabung di kursi gue, anjir gue juga gak mau dong yang nyamperin deluan, gimana pun gue harus jual mahal, sekali lagi JUAL MAHAL, wkwkwk.

"Baiklah, sekarang Vero, kamu duluan yang baca puisi di depan kelas" kata Ibu astuti.

Vero mulai berjalan ke depan kelas, "oke guys, gue bakal baca puisi gue, dan gue harap lo lo semua dengar yah, judulnya Hidup Tidak Menunggumu"

        HIDUP TIDAK MENUNGGUMU

Ku angkat tangan dan mulai berbicara
Ku angkat kedua bola mataku dan mulai berfikir
Akan semua yang ku inginkan
Akan segala yang ku impikan

Hidup tidak menunggumu
Hidup tidak menunggumu sampai kau berbicara
Hidup tidak menunggu mimpimu
Hidup terus berjalan

Meninggalkan mu di kegelapan
Meninggalkan mu di kebodohan
Meninggalkan mu akan pahitnya kehidupan
Meninggalkan mu di kerasnya dunia

Kubiarkan otak ku terus berjalan
Ku keluarkan semua tenaga ku
Ku keluarkan semua keringat ku
Demi satu tujuan

Demi mimpi yang ku impikan dari kecil
Demi menjadi dokter, polisi, maupun pilot
Demi membahagiakan kedua orang tua ku
Karena waktu tidak menungguku

Waktu tidak menunggu aksi ku
Waktu tidak menunggu kegelapan ku
Maka aku yang mengejar waktu
Demi masa depan ku

BS (1) - Bad Girl RiriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang