Gue menatap kaca dengan tatapan horror, please jangan bilang cewek yang ada di kaca itu, gue.
Seorang cewek dengan rambut hitam pekat yang bersembunyi di balik hijab, baju yang gak besar dan gak kecil, rok yang gak pendek dan gak panjang, plus sepatu hitam pekat.
Najis, kok gue kayak orang polos-polos bangsat gitu sih?
Dengan muka yang males dan memang males banget gue turun untuk nyamperin Mami.
"Pagi mi"
"Eh ini beneran anak Mami? Subahanallah cantik bener anak Mami, lo kan kalau gini enak di liatnya, kalau kayak dulu, pusing pala Mami liat rainbow cake jalan ke sekolah"
"Ih Mami pagi-pagi udah ngeselin yah" kata gue sambil nyengir tanda tak ikhlas.
"Cantik bener lu tong"
"Ah Mami bisa aja, Mami tuh yang cantik"
"Gak, elo yang cantik"
"Elo"
"Elo" kata Mami
"Elo"
"Elo" kata Mami
"Elo"
"Yaudah gue yang cantik, emang yah buah tidak pernah jauh jatuh dari pohonnya" kata Mami dengan sok cantiknya, idih, gue gibeng juga nih.
"Ah sok kecakepan lu" kata gue sambil lari keluar rumah
"KURANG AJAR YAH LU MASIH PAGI UDAH BIKIN GUE EMOSI, AWAS YAH LU KALAU PULANG SEKOLAH, GUE BIKIN SATE BABI LU" teriak Mami, bodo gue kabur aja, yakali siapa sih yang mau masih pagi-pagi sudah dapat jatah.
•••
Gue memarkirkan mobil gue di parkiran lalu turun dari mobil, gue melihat tulisan SMA ISLAM AL-IKHLAS terpampang nyata di depan mata gue.
Terlihat banyak anak-anak polos yang berlalu lalang.
Ini anak beneran polos, atau polos-polos bangsat gitu sih?
Sumpah gak asik banget punya teman sekolah kayak gini, elah gak seru nih masa-masa SMA gue.
BRUKK
Seseorang menabrak gue dari belakang, anjir.
OH MY GOD GANTENG BANGET ASDFGHJKL
MIRIP
PACAR
GUE
CONNOR FRANTA
WKWKWKWK, Ngarang dikit azek.
"Lo gak papa? Sorry gue buru-buru, sudah telat soalnya" Tanya dia sambil memberikan tangannya untuk menolong gue berdiri
"Iya" anjir gue kok kayak jablay gini sih, gue pegang tangannya dan dia bantu gue berdiri, aw abang muhrimin dede bang.
"Lo anak baru yah?" Tanyanya lagi
"Iya, ruang kepala sekolah dimana yah?" Tanya gue dengan feminimnya, berharap dia kecantol dengan gue wkwkkw.
"Sini gue anter" balasnya sambil menarik tangan gue dengan lembut untuk mengikutinya, kalau sudah di tarik-tarik gini mah hayati bisa apa? Cuman bisa pasrah bang ckckckc.
Setelah menarik-narik hayati kesana-kemari mencari alamat akhirnya kami tiba di depan ruang kepala sekolah, anjir cepet banget sih nyampenya, hayati kan masih mau di tarik bang.
"Ini ruangannya, Gue tinggal disini yah, gue udah telat soalnya" katanya sambil berlari meninggalkan gue.
JANGAN PERGI
JANGAN PERGI
KU TAK INGIN SENDIRI
KU TAK SANGGUP
KU TAK SANGGUP
NANANANANANANA (Jleb, gue lupa lirik bagian itu, wkwkwk malu coy)
Gue memasuki ruang kepala sekolah untuk bertemu Om Rahmat, Om gue. Tanpa mengetuk pintu gue langsung masuk ke dalam.
"Whats up Om"
"Riri, elo tuh ye selalu bikin Om kaget, ketuk pintu dikit napa"
"Elah nyelow Om nyelow"
"Yaudah sini Lo, gue anterin ke kelas lo" kata Om rahmat sambil menarik tangan gue, kali ini gue gak menikmati tarikan dari Om Om.
Setelah melewati beberapa kelas, beberapa orang, beberapa tikungan, dan beberapa mantan, azeq (gerakan melupakan mantan)
akhirnya gue sampe di kelas baru gue XI. IPA 7, gue masuk ke dalam dan buset, ni semua anak kok pada kalem sih?, cuman 3 orang cewek yang gak pakai kerudung duduk di pojok belakang, hufttt eteb, gak azeq.
"Ri perkenalkan nama kamu di depan" kata Om Rahmat.
"Hello everybody perkenalkan nama gue Rihanna Olivia, lo lo pada bisa manggil gue Riri, R-I-R-I, umur masih muda, baru 16 tahun, ukuran sepatu 38, ukuran dalaman 40, anybody question? Ok no question, thank you." Kata gue dengan nyelownya.
Sementara anak-anak cupu ini cuman melongo ngeliatin gue, izh pen bet gue colok matanya atu-atu.
Tapi satu hal yang bikin gue penasaran dengan tatapan sinis cowok yang duduk di depan, pas depan guru, ish, pen bet gue colok matanya pakai garpu, tapi kok gue kayak pernah liat yah?
Wait gue pikir-pikir dulu, dan akhirnya gue baru Ngeh.
OH MY GOD ITUKAN COWOK YANG NABRAK GUE TADI, AW ABANG ASDFGHJKL.
"Ri, kamu duduk di belakang sana, di samping Ranti" kata Om rahmat sambil menunjukkan calon singgasana gue.
Huft, kenapa sih bukan di samping prince asdfghjkl gue, Dan akhirnya gue menempelkan pantat gue di salah satu bangku kosong, yang di sebelahnya cewek tanpa kudung itu , lengkap di belakangnya juga 2 cewek tanpa kudung.
"Pstt, pstt, Ri"
Ini siapa sih yang manggil manggil gue, sokap banget tau gak, baru kenalan sudah sok asik, ewh.
Gue menoleh ke belakang mencari sumber suara, dan dia cewek tanpa kudung yang duduk di belakang gue.
"Iya? Kenapa?" Tanya gue dengan sok polos, sok baik, dan sok ramahnya.
"Sok banget lo tong gak kenalin gue, ini gue anjir, Fara, mantan teman kelas lo pas di sekolah kita dulu"
Fara? Hmmm fara siapa ini? Fara Queen? Atau sakit fara?
"Anjir gue baru ingat lo, wkwkw dan lo, juga lo, kita ketemu di sini lagi?" Kata gue sambil berbisik pelan.
Ternyata eh ternyata dia teman segeng gue waktu di SMA 1 JAKARTA. Mereka adalah Fara, Ranti, dan Nana.
"Kenapa lo bisa pindah disini?" Tanya Fara.
"Gue di D.O wkwkw, gara-gara nonjok anak orang sampe koma"
"Gila aja lo, hahah"
"Kalau lo bertiga kenapa pindah ke sini?" Tanya gue.
"Karena kami bertiga ketangkep hamilin kucingnya Buk Beti"
"Anjirrrr, gila aja lo, mesum coy mesum"
"FARA KENAPA KAMU RIBUT RIBUT BERSAMA RIRI? KAMU MAU SAYA SURUH BERSIHIN TOILET LAGI KAYAK KEMARIN?" Teriak seseorang yang di papan namanya bernama Bu Laras.
"Maaf bu" kata Fara melemas.
Sumpah nih larasati nyebelin banget, teriak-teriak pas di samping gue, lama-lama gue gibeng lu.
•••
A/N : Kalau votenya banyak, hayati bakal post part berikutnya dengan cepat.
"KARENA MANUSIA SELALU MENINGGALKAN JEJAK"
Makassar, 30 April 2016
KAMU SEDANG MEMBACA
BS (1) - Bad Girl Riri
Humor[COMPLETED] [BAD SERIES - 1] [Prolog, 20Part, 4Extrapart, Epilog] [PRIVATE] "Woy upil iblis, bangun lo" teriak mami yang membangunkan gue sambil ngerokok. "Aduh mami, ini masih pagi nyet" 'Pletak' Mami ngejitak gue, anjer masih pagi udah dapat bagia...
