20. Love

3.1K 231 1
                                    

6 Tahun Kemudian.

Mungkin masa SMA gue udah kelar, banyak pelajaran yang gue dapat setelah lulus SMA, berada di SMA gue di ajarkan apa artinya persahabatan, kekompakan, kenyananan dan kesempurnaan cinta.

Setelah lulus SMA gue melanjutkan kuliah di jurusan matematika, gila bukan pilihan gue? Bahkan dulu saja satu kali satu pun gue gak tahu, dan sekarang sok sokan pilih jurusan matematika, kuncinya apa? Gampang, cuman perlu tekat dan usaha, apapun gue bisa taklukkan.

Begitupun dengan Revan, masih ingat dia kan? Ketua kelas gue yang songong, dan nyebelin, tapi berada di pelukannya mengajarkan gue banyak hal, dia mengambil jurusan kedokteran, dan telah menyelesaikan S1-nya bersamaan dengan gue.

Berakhirnya kisah kasih di SMA tidak membuat kisah kasih kita juga berakhirkan? Sejak mengungkapkan kata love di antara kami, kami terus menjalin hubungan itu, sampai akhirnya hari ini, adalah hari pernikahan gue dan Revan.

Seseorang memecah lamunan gue "Wah Rev Ri selamat yah" kata Elisa dan Reno yang terlihat datang bersamaan.

"Makasih yah, gue kira kalian gak bakalan datang"

"Mana mungkin, kita berdua itu saksi sejarah hubungan kalian loh, hahah"

"Iya deh iya"

"Hebat yah lu Rev, bisa naklukin cabe-cabean ini" kata Reno yang mulutnya pengen banget gue tonjok sampai amerika.

"Bukan gue yang naklukin dia, tapi dia yang naklukin hati gue" sambil memeluk erat pinggang gue.

"Ah abang, dede jadi meleleh bang" balas gue sambil memukul pelan dada abang Revan.

Acara pernikahan kami berjalan lancar dan ramai, semua tamu menikmati indahnya malam yang penting bagi gue dan Revan, terlihat para alumni dari SMA gue asik bercanda ria sambil mengenang kembali masa-masa indah itu.

Ada Fara, Ranti, Nana, Yosi, Elisa, Reno dan yang lain-lain, mereka adalah saksi sejarah pertemuan gue sama Revan, eits tidak kelupaan disana ada Vero, si lawan gue dalam merebut hati pangeran, dan gue lah sang pemenangnya hahahah ketawa devil dulu gaes, but semenjak dia di gertak sama Revan besoknya dia datang minta maaf di gue, karena gue baik dan tidak sombong, akhirnya gue maafin dia, dan kini hubungan kita jauh lebih baik dari dulu.

Semua kejadian itu adalah sejarah masa lalu gue yang tidak bisa gue lupain, mungkin suatu saat gue akan menceritakannya kepada anak gue, bahwa cinta sejati tidak memandang siapa dia, mulut bisa bohong, tapi tidak dengan hati.

Namun kejadian aneh kembali terjadi di kehidupan gue yang baru, kehidupan gue bersama Revan, di malam pertama yang indah dan enak angets.

Kata-kata terakhir dari Riri buat kalian semua yang sudah mau masuk kedalam kehidupan gue :

whatever you do, good or bad, people will always have something negative to say, be yourself dan believe yourself.

•••
Makassar, 8 Juni 2016

BS (1) - Bad Girl RiriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang