[C&B 2] Part 18

2.3K 91 6
                                    

Author POV

Suasana hening menyelimuti keluarga kediaman Ferdiansyah dan mertua mereka. Kehilangan 1 anggota keluarga membuat semuanya repot dan kalang kabut.

"Aku sudah laporkan kepada polisi yah"ucap Devan memecah keheningan.

"Bagus. Kalau perlu minta bantuan para detektif handal"balas Raka.

"Apa kalian sedang bertengkar sebelumnya?"tanya Friska.

"Ngga mah, seminggu sebelumnya memang aku dan dia sempat bertengkar kecil tapi sudah berbaikan. Dan aku tak tau siapa musuhku atau musuhnya yang berani melakukan hal seperti ini"jawab Devan dengan mata memerah menahan tangis.

"Apa kamu pernah menyakiti seseorang dev?"tanya Mariska.

"Seseorang... Rasanya tidak bun. Tapi aku beberapa hari yang lalu sempat mendapat sedikit ancaman dari seseorang"jawab Devan.

"Ancaman? Jelaskan pada kami apa yang terjadi"ucap Ares.

"Jadi begini..."ucap Devan.

Pikirannya melayang pada 2 hari yang lalu. Tepatnya saat dirinya bertemu kembali dengan Tn. Zayn.

Flashback On.

Suasana sore yang cerah menyinari ibu kota Jakarta. Tangan Devan meraih cangkir kopi di depannya dan menyeruputnya sedikit. Menyalurkan rasa pahit dan manis. Matanya memperhatikan anak kecil yang sedang berlarian mengejar bola di depannya. Seulas senyum di sunggingkan oleh Devan.

"Dev, devan"ucap seseorang menyadarkan Devan.

"Ah Tn. Zayn maafkan saya karna melamun"balas devan lalu duduk menghadap Tn. Zayn.

"Kau pasti tengah menantikan kehadiran anakmu ya"ucap Tn. Zayn.

"Iya tuan, melihat anak tadi membuatku teringat akan istriku dirumah. Dan ya... Apa yang membuatmu ingin bertemu denganku tuan?"tanya Devan.

"Kau masih ingat pembicaraan kita tempo hari? Aku ingin melanjutkannya"jawab Tn. Zayn.

"Ahh ya aku mengingatnya, jadi... Apa permintaan winslet?"tanya Devan to the point.

"Anakku menginginkanmu... Dia ingin menikah denganmu dev"jawab Tn. Zayn.

"Kau bercanda tuan? Sungguh ini tidak lucu"ucap Devan dingin walau ada seulas senyum di bibirnya tapi tatapan tajam dan suara tegasnya menandakan dirinya sedang serius.

"Aku serius dev, dan aku harap kau bisa memenuhi keinginannya"ucap Tn. Zayn tanpa malu. Wajahnya menatap datar kearah cangkir kopinya yang isinya tinggal setengah.

"Aku tidak bisa tuan, kau sudah tau aku sudah menikah dan sebentar lagi aku akan menjadi seorang ayah. Bagaimana mungkin aku menikah lagi"teriak Devan agak keras. Beruntungnya mereka yang memesan tempat VVIP sehingga tak ada orang selain mereka disana.

"Kau pasti tau bahwa umur winslet tidak akan lama lagi. Apa susahnya kau menurutinya, menemaninya disisa hidupnya. Selama ini dia sudah menderita menahan sakitnya yang terus menggrogoti tubuhnya, berbaik hatilah padanya dan turuti apa maunya"seru Tn. Zayn dengan tegas nadanya terdengar seperti mengancam.

"Aku tetap tidak bisa tuan, kumohon mengertilah juga keadaanku"balas Devan sedikit melembut pada akhir katanya.

"Kau egois dev, kau hanya memikirkan dirimu sendiri. Bisakah kau membuka hatimu lagi? Dulu... Bukankah kau pernah menyukai anakku?"tanya Tn. Zayn membuat Devan terpaku.

Benarkah Devan menyukai Winslet? Saat kapan? Dan bagaimana kisahnya?

Hanya Devan yang tau jawabannya~

[4] Cinta & Benci 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang