[C&B 2] Part 24

2.5K 101 27
                                    

Alisha POV

Gemericik air turun membasahi depan rumahku.
Menghantarkan rasa damai dan tenang di hatiku.
Bau tanah dan air bersatu menciptakan aroma yang kusukai.

Tepat 4 tahun aku meninggalkannya. Aku menetap di negeri orang. Meninggalkan keluarga dan orang yang kusayangi.

Disini aku tlah jaya meraih kesuksesan yang tak kudapatkan dulu. Aku membangun sebuah perusahaan bersama dengan Susan dan kak Nolan. Hadirnya malaikat penjaga dalam hidupku, Alaric membuatku kian bahagia dan merasa lengkap.

Tapi...
Alaric membutuhkan figur seorang ayah.
Ayah yang dinantikannya. Dan aku belum bisa mengabulkannya.

Aku ibu yang kejam memisahkan antara anak dan ayahnya.
Aku ibu yang jahat meninggalkan anakku bersama orang lain.
Aku ibu yang bodoh tak melihat perkembangan anaknya.

Itu semua kulakukan karna aku terlalu memikirkan masa depannya. Bagaimana sekolahnya? Bagaimana bajunya? Bagaimana makannya? Aku memikirkan segala bentuk materi. Dan aku melupakan kasih sayang baginya. Aku meninggalkannya demi bekerja.

Menitipkannya pada Susan, yang kusuruh dia memanggilnya bunda sebagai bentuk kasih sayang karna Susan tlah merawatnya sejak bayi. Dan memang Susan tak keberatan bahkan dirinya sering menyebut bahwa dia jugalah ibu dari Alaric. Aku bahagia anakku disayangi oleh orang yang tepat. Kak Nolan pun sudah melupakanku, dan berahlih pada Susan. Namun Susan tak pernah berpikir bahwa dia akan menikah. Traumanya membuatnya takut menjalin sebuah hubungan.

Hubungan kak Nolan dengan Susan memang membaik tapi hubunganku dengan Alaric perlu di pertanyakan...

***

Sudah 2 minggu aku tak bertemu dengannya. Dikarenakan tugas kantor yang perlu ku kerjakan di New York. Pergi meninggalkan Singapura dan berjauhan dengannya. Tapi dia tetap menungguku dan mencintaiku.

Seminggu sebelumnya aku dan Alaric membaca sebuah cerita karangan @AlisyahFriz yang berjudul "Dilema Seorang Ayah" cerita yang unik dan mendidik aku selalu membacakan untuk Alaric dan dia selalu mengomentari cerita itu.

Saat ini diriku tengah di perjalanan menuju pesta ulang tahun Sheina, anak pertama Aileen dan Agam. Jujur saja aku masih malu menampakan wajahku di depan mereka maka dari itu aku bertemu sheina secara bersembunyi.

Dan aku melihatnya...
Dia suamiku. Ayah Alaric. Lelaki sejuta pesonaku, Devan Ferdiansyah. Keluar dari mobil sport merah kesukaannya dengan baju serba putih membuatnya tampak seperti pangeran. Dan diriku memakai gaun berwarna putih, sangat cocok bukan?

Tapi aku hanya melihatnya dari jauh, bagiku dia memang dekat tapi sulit kuraih. Entah apa yang mengganjal di hatiku sehingga untuk bertemu dengannya saja diriku enggan. Tapi.... Suatu saat kuyakin kita kan bertemu kembali, baby boy~

***

"Mamah... Ko mamah bengong aja?"tanya Alaric.

"Eh anak mamah udah sampe, maaf ya sayang mamah tadi melamun. Kamu udah makan belum hum?"tanyaku.

"Udah mah tadi sama bunda"jawab Alaric.

"Anak pinter, sekarang lanjutin baca qur'annya ya sayang. Mamah mau ngomong sama bunda dulu"ucapku yang diangguki Alaric.

***

Kakiku melangkah ke ruang tamu di apartemenku. Dan munculah wanita cantik disana, Susan dengan segala kesederhanaannya membuatnya cantik dan menarik. Wajar bila kak Nolan menyukainya.

"Susan... Ada yang ingin kubicarakan"ucapku memulai pembicaraan.

"Ada apa mba? Soal alaric?"tanya Susan.

[4] Cinta & Benci 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang