[C&B 2] Part 9

2.4K 113 4
                                    

Devan POV

Suara ketukan kakiku menggema di rumah sakit itu. Membawa tubuh lemas dan tak berdaya Winslet. Seorang suster langsung membantuku membawa tubuh gadis itu kedalam ruang UGD. Aku pun menunggunya di luar bersama mertuaku dan bu Sandra. Dan sosok wanita yang kucintai tak kunjung datang. Kemana dia?

"Mah, alisha mana?"tanyaku langsung.

"Loh... Bukannya tadi di deket kamu dev, mamah kan lagi belanja trus di bantuin bu sandra ke mobil"jawab Mariska yang membuat Devan menegang dan membeku di tempat.

"Aku... Kehilangannya"ucap Devan lirih. Pandangannya mulai mengabur. Pikirannya kembali kepada saat-saat tadi.

Flashback On

Kulangkahkan kakiku menuju pinggir pantai dan segera terus melaju sampai di dalam air yang dalam. Terus ketengah sampai kuraih pinggang wanita itu. Kubawa tubuhnya ke pinggir pantai dan kutemukan hanya ada Alisha disana. Dengan seribu pertanyaan darinya aku hanya meminta obat yang bisa menyadarkan Winslet.

"Cepat belikan obat di ruko terdekat"suruhku tanpa sadar dan langsung diangguki oleh Alisha.

Tubuh mungilnya tlah menghilang tak terlihat. Aku masih berusaha menyadarkan Winslet. Pikiranku mencari dimana Qinant berada. Harusnya dokter itu yang berada disini. Namun aku tak mengeluh aku tetap berusaha membangunkan gadis itu dan tak berapa lama datang salah satu penjaga pantai dan memberiku saran agar segera membawa Winslet kerumah sakit terdekat. Dengan langkah terburu-buru aku segera membawa tubuh gadis itu ke mobilku dan tanpa sadar diriku meninggalkan seseorang disana...

Sendirian. Tak ada yang menjaganya.
Sendirian. Tak ada yang bersamanya.
Sendirian. Tak ada yang membawanya kembali pulang padaku.

Diriku kalut pada situasi tegang itu. Sehingga kecerobohanku membuatku meninggalkannya disana, malaikat hatiku dan jiwaku bersama malaikat kecil disana...

Flashback Off

"Astaga mamah... Aku meninggalkannya disana"ucapku histeris mengundang banyak perhatian di rumah sakit itu.

"Sudah tenang. Mamah yakin qinant masih ada disana dan akan menjaga alisha"ucap Mariska menenangkan menantunya itu.

"Ta tapi mah"ucapanku terpotong karna kemunculan dokter di rumah sakit itu.

"Bagaimana keadaannya dok?"tanyaku langsung.

"Apakah anda suaminya?"tanya dokter itu balik.

"Bukan... Aku hanya temannya. Jadi bagaimana kondisinya dok?"tanyaku sekali lagi.

"Begini pak... Kondisi pasien bisa di bilang tidak dalam baik-baik saja. Kami menganjurkan untuk segera di operasi karna sel kankernya tlah menyebar hampir keseluruh tubuhnya"jawab sang dokter yang ku tahu namanya adalah Dr. Wishman Firmansyah.

"Kanker dok?"tanyaku tak percaya.

"Iya. Pasien memang sudah lama mengidap penyakit itu, tenang masih stadium 2 dan saya yakin akan bisa kami atasi jika di tangani secepat mungkin"jawab Dr. Wishman.

"Baiklah saya akan menghubungi pihak keluarganya"ucap Mariska yang sedari tadi memperhatikan kedua lelaki itu berbicara.

Aku dengan segera menghubungi keluarga Winslet dan menyuruhnya ke rumah sakit secepatnya. Tak butuh waktu lama keluarga Jensei itu datang.

"Dimana ruangan dokternya dev?"tanya Tn. Zayn.

"Ada di sebelah kiri lorong ini Tn. Zayn"jawabku.

"Baiklah terimakasih banyak nak devan , kami berhutang budi banyak padamu dan keluargamu"ucap Helena.

"Sama-sama Ny. Helena"balasku sambil menampilkan senyum palsunya terhadap orang di depannya.

[4] Cinta & Benci 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang