Park Hye Hwa POV
Semenjak dari malam dimana aku mengenal SEVENTEEN dari penjelasan Jia, hingga saat ini sudah 1 bulan aku masih merasa seperti menggilai mereka. Terutama dengan namja tertampan SEVENTEEN, Kim Mingyu.
Ntah lah. Tapi kurasa aku sangat berlebihan karna kemarin aku sempat berharap bisa jadi kekasihnya. Aish!!
Hari ini adalah hari pertama SIS mengadakan ujian tengah semester.
Seperti biasa. Aku dan sahabatku tak pernah bertemu dilingkungan sekolah jika salah satu tak ada yang menghampiri ke kelas lebih dulu.Saat ini aku berjalan dengan tenangnya tanpa memperdulikan berapa banyak pasang mata yang menatapku.
Tapi bisa ku lihat, banyak jenis tatapan yang kuterima. Ada kagum, takut, jijik, gembira, dan bahkan...tatapan nafsu. Kenapa?
Ya! Karna seragam sekolahku sudah ku ubah. Yang tadinya seragamku terlihat kebesaran, kini terlihat pas ditubuhku. Bahkan sangat mencetak setiap lekuk tubuhku. Dan rok ku yang tadinya tepat berada diatas lutut, kini hanya 1 jengkal dari selangkanganku.Hey!! Rasaku ini masih dalam kategori wajar. Jadi kenapa harus menatapku dengan bernafsu seperti itu??
Oh! Bukan hanya aku, tapi juga ke-3 sahabatku pun mengubah seragam sekolahnya.
Tepat saat aku tiba dikelas, bel tanda masuk pun berbunyi yang menandakan ujian akan segera dilangsungkan.
*skiptime-pulang*
Seperti biasa aku berjalan sendiri dikoridor sekolah menuju parkiran.
"YAK!!! GADIS CUEK!!!" teriak ke-3 sahabatku dari posisi yang tak jauh dari tempatku berdiri. Lalu kemudian mereka berjalan mendekatiku.
"Wae?" Tanyaku memulai percakapan.
"Ada yang mau ku sampaikan!" Kata Jia dengan mata berbinar.
"Yak!! Pabo-ya!! Kau pikir kita saat ini dan nanti akan hidup terpisah, eoh?? Seperti tidak ada waktu saja menceritakannya nanti dirumah!" Sungutku pada Jia.
"Aigoo aku lupa kita satu rumah!" Jawab Jia sambil memukul keningnya.
"Kalau begitu, kajja!" Sambungnya meninggalkan kami menuju ferrari putihnya yang masih terparkir.
*skiptime-dirumah*
"Hey Jia! Apa yang ingin kau katakan?" Tanyaku pada Jia yang kini duduk diruang keluarga sambil menonton.
"Ah aku hampir lupa. YAK!! HA IN, EUN SAN!! KEMARILAH!!!" teriak Jia yang lumayan memekakkan telinga. Tak lama Jia berteriak, yang diteriaki tadi pun terlihat sedang menuruni tangga dengan memakai pakaian rumahan.
"Tidak perlu berteriak seperti itu kami juga pasti akan turun jika mendengar nama kami disebut walau pelan!" Sungut Ha In.
"Cepat katakan yang mau kau katakan!" Perintahku pada Jia.
Kulihat Jia menarik napas nya dalam hingga...
"SEVENTEEN AKAN MENGADAKAN FANS SIGNING!!!" teriak Jia yang kini benar-benar memekakkan telinga. Sangat berlebihan!"Jinjja?? Aish kenapa aku tak tau?" Sambar Ha In dengan wajah sedihnya. Aish menjijikkan!
"Kkeut??" Tanyaku lagi.
"Ne! Ah aku tau kau sedang meng-idolakan Kim Mingyu saat ini, Hye Hwa. Tak usah berpura-pura acuh seperti itu.." apa dia sedang menggodaku?
"Kapan?" Tiba-tiba sepupuku Eun San membuka suara.
"Hari Minggu! Tepatnya di Gold Mall lantai 3 pukul 3 sore. Berdandanlah yang cantik. Siapa tau mereka tertarik dengan salah satu dari kita. Haha" jawab Jia yang ku hadiahi kernyitan di dahiku. Lama-lama tingkahnya jadi semakin aneh.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVENTEEN And Us???
FanfictionChoi Seungcheol Kim Mingyu Hong Jisoo Kwon Soonyoung Jeon Wonwoo Lee Seokmin Xu Ming Hao Hansol Vernon Chew Boo Seungkwan Lee Jihoon Yoon Jeonghan Lee Chan Wen Junhui 13 pria yang lebih senang disebut dengan SEVENTEEN. Ralat!! Bukan lebih senang, me...