10 +

1.5K 164 15
                                    

SAAT ini, Achel dan Cameron berada di Dunia Fantasi yang terletak di Jakarta Utara. Ya. Cameron disini karena Achel yang mengajaknya. Tapi tidak berarti Achel yang membiayai tiket masuk ke Dufan nya juga dong? Kalian tahulah..

"Achel, bagaimana kalau kita mencoba wahana itu?" kata Cameron sambil menunjuk ke arah Kora-kora.

"Boleh saja,"

Achel dan Cameron pun mencoba wahana kora-kora. Mereka terlihat sangat senang saat menaiki wahana itu. Dan selanjutnya, Cameron memutuskan untuk mencoba satu persatu wahana yang ada. Mulai tadi dari kora-kora, niagara, rollercoaster semua mereka coba hingga mereka berakhir di bianglala. Bianglala mereka berhenti tepat dipaling atas. Sebenarnya Achel dan Cameron juga heran, kenapa bianglala nya berhenti. Tapi toh itu tidak membuat mereka ambil pusing. Mereka justru menikmatinya.

"Sebentar lagi matahari terbenam," ujar Achel dengan nada sangat pelan. Hampir berbisikーtapi Cameron tidak tuli, jarak mereka tidak sampai 1 meter berhadapan, sudah pasti Cameron mendengarnya bukan?

Cameron menatap matahari terbenam yang tepat di belakang Achel. Cameron tersenyum. "I've never seen sunset in the top of bianglala, like this."

"Really? Never? So this is your first time to seen sunset?"

"Maksudku, tentu aku pernah melihat matahari terbenam, kalau melihatnya dengan cara seperti ini, aku belum pernah." Cameron tersenyum, "Tapi ada yang lebih indah dari sunset, ternyata. Lebih cantik dan menarik dari semua sunset yang ada."

Achel melempar tatapan penasaran ke Cameron.

"Kamu mau tahu?"

Achel mengangguk.

Cameron mengeluarkan cermin kecil dari saku nya. Lalu menyodorkannya ke Achel.

"Coba berceminlah," kata Cameron sambil tersenyum.

Sumpah, siapapun yang melihat Cameron tersenyum dengan jarak sedekat ini, pasti akan terpana melihatnya.

Achel bercermin. Tidak. Dia tidak mendapatkan apapun yang lebih indah dari sunset yang Cameron katakan, kecuali....

A-apa maksud Cameron itu adalah aku? Masa iya?

"Aku.. aku tidak mendapatkan apa-apa kecuali wajahku sendiri.." ucap Achel sambil menenggelamkan wajahnya kebawah.

Cameron melekatkan kedua tangannya di pipi Achel. Perlahan, Cameron mengangkat wajah Achel. Seakan menyuruh Achel untuk menatapnya lekat-lekat. Tangan kirinya bergerak melepas kacamata yang menempel di wajah Achel dan menaruhnya di dalam tas Achel. Kemudian tangan kirinya menyusul kembali tangan kanan yang tengah menangkup sebagian wajah Achel.

"Kamu, Rachel Alexis, lebih cantik, lebih indah dan juga menarik dari matahari terbenam disana." kata Cameron

Dan jangan beritahu saya kalau setelah ini Achel bersemu merah menahan malu setengah hidup. Bahkan Achel tidak sadar, sejak kapan Cameron mengetahui nama lengkapnya itu. Sedangkan Cam? Dia malah memeluk Achel dengan sangat erat seakan tidak rela jika dirinya harus berpisah dengan Achel.

"Aku akan sangat merindukanmu nanti, Achel. Terimakasih. Terimakasih untuk semuanya. Aku senang dapat mengenalmu dan tinggal bersamamu walau hanya sebentar saja." kata Cameron sambil mendekap Achel erat.

Achel membalas pelukan Cameron. Tidak se-erat yang Cam lakukan ke Achel, tapi itu saja sudah sangat berarti bagi Cameron.

"Sama-sama Cameron." kata Achel. Lalu Achel menitikkan air mata di kaos yang Cameron kenakan saat ini. Achel bertahan sebisa mungkin untuk tidak menangis di depan Cameron bagaimanapun caranya.

Cameron melepas pelukannya. Menatap Achel dengan tersenyum parau.

"Jangan menangis, Rachel." Ibu jari nya menghapus jalannya air mata di pipi Achel. "Karena di setiap pertemuan, selalu ada perpisahan. Dan malam ini, adalah perpisahan, bagi kita."

Achel tersenyum tipis. "Aku tahu itu. Tapi aku hanya tidak menyangka kita akan berpisah secepat ini."

Achel memeluk Cameron erat. Cameron membalas pelukannya tak kalah erat.

"Terimakasih Cameron. Kehadiranmu sangat berarti bagiku."

"Terimakasih Rachel. Berkatmu aku mendapat pengalaman yang tidak akan pernah kulupakan dalam sepanjang sejarah hidupku."

Tring! Tring!

"Hoy neng! Mas! Waktu kalian sudah habis! Giliran yang lain masuk. Apa kalian tidak melihat antrian di belakang saya?" kata Petugas wahana Bianglala

Achel menatap belakang petugas itu. Antrian yang tidak begitu panjanh tapi wajah mereka tampak sebal menunggu giliran mereka naik. Tapi saat Cameron ikut menoleh ke belakang petugasー semua orang yang dibelakang petugas berteriak histeris.

"AAA!! CAMERON!!"

"CAMERON DALLAS!!"

Cameron tersenyum kaku. Dia melambai pelan ke arah fans-fans nya.

Achel tersadar. Dia dan Cameron harus bergerak cepat keluar dari dunia fantasi ini.

"Ah iya maaf pak! Kami permisi," Achel menarik tangan Cameron dan menggiring Cameron keluar dari dunia fantasi.

Achel dan Cameron masuk ke dalam taxi yang mereka pesan.

"Tadi itu gila! Mereka semua tahu dong kalau kita berpelukan tadi?!" kata Cameron

"Ya tentu saja! Ini salahmu kebanyakan modus! Dan sekarang, masalahmu adalah mengejar pesawatmu itu! Apa kamu sudah mengepack barang-barangmu?"

"Sudah. Tadi pagi. Dan sekarang hanya tinggal mengangkutnya saja."

"Bagus! Kalau gitu, pak tolong lebih cepat sedikit ya bawa mobilnya! Kami harus mengejar waktu, pak!" kata Achel

Si supir taksi mengangguk. Kemudian dia menancap gas dengan cepat. Dan berkata "Hold on darling!"

**

Halo! Mels hadir dengan chapter 10 nihh! Gimana pada suka gak? Review dong revieww! Pengen tau reaksi kalian hehehe. Btw, makasih banget bagi yang senantiasa mengikuti cerita ini dari chapter 1 sampai chapter 10. Tenang, ini bukan chapter terakhir kok. Ada lanjutannya. Tapi mungkin akan berakhir di chapter 11 ya. Jadi jangan lupa vomments nya ya!

MAKASIH BANGET LHO BUAT PARA READERS DAN VOTERS! AKU SENANG MELIHAT KALIAN NGE FAVORITE IN CERITA AKUU! Sekali lagi, makasih banyak. Mels sayang kalian! Sampai jumpa di chapter depan ya! 💙💙💙🙏

Bonus : Foto tulang rusuk aku lagi senyum yaa:) Btw, ganteng ga?😍🙏

Bonus : Foto tulang rusuk aku lagi senyum yaa:) Btw, ganteng ga?😍🙏

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
3 Days with Cameron DallasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang