「2」 Met Stranger

2.7K 269 12
                                    

Saat ini aku merasa sangat bosan. Aku pun memutuskan untuk ke cafe. Aku mengenakan tanktop putih dilapisi rompi hitam, sepatu sport putih, dan rok sepadan dengan rompi.

Aku memesan secangkir latte. Rumornya, menu baru mereka ini menjadi topik pembicaraan di kalangan anak muda sekarang. Aku penasaran, jadi aku memesannya.
Lalu aku mengambil tempat duduk di sudut cafe. Namun, saat aku hendak menarik kursi, seorang pemuda yang weird duduk begitu saja si bangku yang ingin kutempati.

"Hey! Itu tempatku! Get out please!" ketusku.

Dan pemuda itu berdiri. Wajahnya tertutup topi yang digunakannya. Dia memakai kacamata yang kebesaran dengannya dan menundukkan kepalanya. Tangan kirinya ikut menutupi wajahnya sambil berjalan pergi dari mejaku.

Aku mendengus kesal. Dia bahkan tidak meminta maaf padaku. Aku segera duduk dan menyesap làtte ku.

"Hey? Apa saya boleh duduk disini?"

Suara bariton mengaggetkanku. Aku menoleh. Ternyata pemuda yang tadi. Aku menatap sekeliling cafe yang penuh. Pantas saja dia kesini. Ternyata meja lain sudah penuh. Tapi tungguー aku seperti mengenalnya. Cara dia berbicara tadi seperti baru belajar bahasa. Sepertinya dia bukan orang Indonesia.

"Silakan." balasku cepat.

Aku membuka ponselku. Notif pertama yang kudapat cukup heboh.

@aaroncarpenter : "Cameron get lost in Indonesia! Hahaha! Happy vacation @camerondallas ! Ha!"

Aku terkejut bukan main. Dan kuputuskan untuk mengscrolldown untuk melihat balasan tweet Aaron tadi.

@fanbaseidCameronnn : "Seriously? I think i've seen cameron an hour ago."

@dallasasbaddaslovers01 : "OMFG? Miapa? Kayaknya barusan gue liat Cameron masuk ke sebuah Cafe barusan!"

Oke. Rasanya aku ingin sekali berteriak histeris jika itu kenyataan. Aku menatap pemuda didepanku ini yang sedari tadi kerjaannya hanya menundukkan kepalanya. Gak mungkin kan? Kalau seorang Cameron Dallas duduk berhadapan denganku? Saat ini?

Aku menelan air liur susah payah. Tanganku sedikit gemetar. Suaraku seakan tidak keluar.
"Hey," aku memanggilnya! Ya! Aku mulai berinteraksi dengannya!

Dia menatapku ragu.

"Are you an american?" tanyaku penasaran.

Dia mengangguk.

OMG! Demi apa?! Jangan-jangan...

"Can you speak Bahasa?"

Dia menggeleng. Kemudian mengangguk kecil. "Little. But not much."

Aku bingung ingin membalas apa. Otakku berpikir keras. Sekarang pandangannya beralih ke luar jendela.

"Cameron?"

Dia menoleh. SUMPAH! DIA MENOLEH! Dan seketika sekujur tubuhku kaku.

3 Days with Cameron DallasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang