Hermione POV
Disinilah aku sekarang, Horace Mann School, salah satu sekolah terbaik di New York. Disini aku punya banyak teman, aku kaya, pintar, cantik dan aku juga seorang model. Yaahh walaupun aku tidak terlalu memfokuskan diriku di bidang modeling, maksudku Itu hanya hobi, sesekali bolehlah, ikut pemotretan. Dan... bukannya sombong, di sekolahku aku sangat tenar lho. Memangnya siapa yang tidak mengenal Hermione Granger?? Anak tunggal dari salah satu pebisnis paling sukses di New York.
Suasana kantin sekolahku seperti biasa, RAMAI. Aku duduk disudut sambil memandang keluar jendela. Entah apa yang sedang aku fikirkan.
"Hai mione!!" teriak Fleur mendekat kearahku.
"Oh, hai!!" balasku.
"Lama menungguku?? Boleh aku duduk disini??" tanyanya.
"Tidak kok, tidak lama. Kau seperti orang lain saja Fleur, tentu saja, duduklah"
Fleur pun duduk berhadapan denganku.
"Jadi, bagaimana??" Tanyanya lagi membuatku bingung.
"Maksudmu??"
"Hubunganmu dengan Krum?? Apa ia menembakmu??"
"Kenapa kau sibuk sekali dengan masalah itu??"
"Ayolah Hermione, jawab saja, ia menembakmu atau tidak??"
"Menurutmu??" tanyaku kesal.
Fleur terdiam sebentar "Apa jawabanmu??" tanyanya yakin bahwa Viktor telah menyatakan cintanya padaku.
"Tidak, jawabanku Tidak" jawabku santai.
"Apaaa??" dia heboh mendengar jawabanku.
"Memangnya ada apa??"
"Astaga Hermione, kau sadar tidak?? Krum itu sangat tampan, banyak siswi disekolah ini yang mengantri untuk jadi pacarnya. Tapi kau?? Kau malah menyia - nyiakan kesempatan itu!!"
"Kalau begitu kau saja yang dengan Krum" jawabku santai.
"Kau bercanda?? Aku?? aku tentu saja mau, tapi sayangnya Krum yang tidak mau denganku. Oh kau beruntung sekali mione, Apa aku terlihat menyedihkan??" Tanyanya yang membuatku bingung dengan sikapnya.
"Kau tau Fleur?? Aku bingung denganmu, aku tau kau selama ini suka dengan Viktor, tapi kenapa kau ingin sekali aku berpacaran dengannya??"
Fleur hanya diam , sampai "Aku akan bahagia melihat orang yang aku cintai bahagia Hermione, walaupun aku akan sakit nantinya. Jika ia bahagia denganmu, maka aku akan mendukungnya" kata Fleur dengan nada putus asa.
"Fleur, kau salah. Kalau kau memang mencintai Viktor krum, kau harus mendapatkan cintanya, bukannya malah ingin melihatnya bahagia dengan orang lain" aku menasehatinya.
"Dia bahkan tidak menyukaiku" keluhnya sambil tersenyum kecut.
"Kau ini jangan seperti orang yang menyerah sebelum perang Fleur, kau ini cantik, pintar, kaya dan sangat baik. Kau itu perfect. Pria mana yang tidak menyukaimu??" aku menyemangatinya.
"Benarkah aku seperti itu??" tanyanya polos.
"Oh my God Fleur, kenapa kau ini tidak percaya diri sekali??" tanyaku. "Kau lihat itu??" aku menunjuk beberapa pria yang dari tadi memperhatikan kami. "Dari tadi mereka melihatimu" kataku.
"Tidak, mereka melihatimu" Katanya.
"Oke, mereka melihati kita berdua" Kataku akhirnya. "Tapi kau lihat pria yang itu?? Dari tadi matanya hanya tertuju padamu" tambahku.
Fleur melihat pria yang tadi aku maksudkan.
"Kurasa kau benar Hermione, dari tadi ia terus menatapku" kata Fleur membenarkan ucapanku.
"Kan sudahku bilang Fleur, kau itu cantik. Tinggal percaya dirimu lagi yang kurang"
Fleur hanya tersenyum.
"Apa aku melewatkan sesuatu??" Tanya Hannah yang tiba - tiba entah dari mana datangnya. Kemudian ia duduk dengan wajah polosnya.
"Dari mana saja kau huhh?? Dari tadi kami menunggumu" Tanya Fleur.
"Ciee yang kangen, ada deh. Kalian kepo yaa??" kata Hannah lebay. "Ngomong - ngomong aku melewatkan apa??"
"Ada deh, kepo yaa??" jawab Fleur menirukan cara bicara Hannah tadi.
"Ya sudah" Hannah mengedipkan bahunya.
"Hai girl, boleh kami ikut bergabung??" Viktor datang menghampiri kami bertiga bersama dengan Rey sahabatnya.
Fleur hanya mengangguk - angguk seperti orang bodoh. 'Ya ampun Fleur' batinku.
"Tentu" aku mempersilahkan Viktor bergabung dengan kami.
Kulihat Fleur yang tiada hentinya mencuri pandang memandangi Viktor, terlihat sekali kalau ia sangat terpesona dengan ketampanan yang Viktor miliki. "jelas sekali" gumamku tak sadar.
"Apa Hermione?? Kau bilang apa??" Tanya Hannah.
"Tidak, aku tidak bilang apa - apa. Mungkin kau salah dengar"
"Mungkin kau benar, siapa peduli" katanya cuek.
"Umm, Viktor. Kurasa kau ada penggemar rahasia??" kataku kepada Viktor.
"Benarkah??, tapi aku memang banyak penggemar" kata Viktor dengan PD-nya.
"Aku serius Viktor, kau akan rugi jika kau tidak mengetahuinya"
Kulihat Fleur melotot kearahku.
"Kenapa kau melotot seperti itu kepadaku Fleur??" tanyaku menjahilinya.
"Oh ya?? Siapa??" Tanya Viktor mengalihkan jawaban Fleur.
"Fleur" aku memanggil Fleur.
"Ya Hermione??" tanyanya sambil tersenyum yang dibuat - buat, padahal aku tau ia kesal sekali padaku, hahhahh, siapa peduli??.
"Apakah maksudmu penggemar rahasiaku itu adalah Delacour Hermione??" Tanya Viktor tepat sasaran.
"Kalau iya bagaimana??" tanyaku.
Viktor terlihat berfikir sebentar sambil memandangi wajah Fleur. "Kenapa aku baru sadar" gumamnya seperti berbisik, tapi masih bisa terdengar ditelingaku. Bisa kupastikan bahwa ia tadi berfikir kalau mengapa ia baru sadar kalau Fleur itu cantik.
"Mungkin malam nanti kita bisa makan bersama, Delacour" Kata Viktor tanpa diduga. "Baiklah, sepertinya aku harus pergi dulu. Ayo Rey. Aku akan menelponmu nanti" Viktor akhirnya pergi meninggalkan kami bertiga. Fleur dan Hannah hanya melongo mendengarnya, sedangkan aku hanya tersenyum penuh arti.
"Kk-kalian dengar itu?? Viktor mengajakku berkencan??" kata Fleur tak percaya.
"Ya kami dengar kok Fleur" kataku.
"Terima kasih Hermione" Fleur memelukku erat dengan bahagianya.
"Iya sama - sama" kataku didalam pelukkannya.
Aku senang melihatnya bahagia. Ia sahabat terbaikku selama disini. Cuma ia yang selama ini yang dengan setianya mendengarkan semua curhatanku. Bahkah hanya ia yang tau kalau aku sangat merindukan Draco, sahabatku. Hannah bahkan tidak tau.
'Oh Draco, sedang apa kau sekarang??' batinku.
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
Anything For You - Dramione Love Story
FanficHarry potter tetap punyanya J.K Rowling Perasaan saling merindukan dan tak bisa melupakan. Yang berawal dari persahabatan, perpisahan dan pertemuan. Selalu ingin melakukan apapun demi seseorang yang sangat ia cintai. Garis bawahi itu, Apaapunn!!!...