Hermione POV
Pagi yang cerah untuk melakukan rutinitas seperti biasa. Hari ini aku berencana akan menceritakan rencanaku untuk pulang ke negara asalku London. Ohh, semoga Fleur dan Hannah tidak akan marah dengan keputusanku yang satu ini.
"Fleur, Hannah" panggilku pada kedua sahabatku.
"Disini kau rupanya mione, kami dari tadi mencarimu, dari mana saja kau??" kata Fleur.
"Perpustakaan"
"Perpustakaan?? Bloody hell Hermione, kau itu sudah jenius, untuk apa kau belajar terus??" tanya Hannah kesal.
"Heii!!! Kau lupa?? Kita itu punya tugas kelompok membuat laporan praktikum, dan aku mencari bahannya sendirian" jawabku lebih kesal lagi. Hannah hanya nyengir dan berkata "Maaf, kau memang pahlawanku mione" aku memutar bola mataku bosan.
"Oh iya, Fleur, Hannah, Kita kekantin yuk. Ada sesuatu yang penting yang ingin aku katakan pada kalian berdua" kataku lagi.
"Baiklah" kata Fleur.
Sesampai dikantin.
"Jadi mione, apa yang ingin kau katakan??" Fleur membuka pembicaraan.
"Tapi berjanjilah kalian tidak akan marah padaku"
"Aku tidak janji" kata Hannah.
"Kalau begitu aku tidak akan cerita"
"Baiklah baiklah, kami janji. Jadi apa yang ingin kau katakan??" Fleur turun tangan.
"Jadi" aku memberi jeda sedikit "Bulan depan aku akan kembali ke London"
"APA??" mereka sontak bersamaan meneriakiku.
"Kau tidak bercandakan??" tanya Hannah.
"Sama sekali tidak Hannah"
"Kau tega meninggalkan kami berdua??"
"Hannah, aku menyayangi kalian berdua. Tapi tempatku bukan disini. Bukankah dulu aku pernah bilang pada kalian berdua, cepat atau lambat aku pasti akan kembali ketempat asalku??"
"Tapi kenapa secepat ini??"
"Hannah, aku pasti akan merindukan kalian berdua. Kalian sahabat terbaikku disini. Aku harap kalian mengerti" kataku membujuk mereka.
"Pulanglah mione" kata Fleur tanpa melihatku.
"APA??" aku terkejut, sebegitu marahkah nya Fleur padaku sampai - sampai menyuruhku pulang??.
Fleur menatapku "Pulanglah, kembalilah ke London. Aku tau kau merindukan seseorang, bukankah kau sudah berjanji padanya akan kembali?? Kami tak apa"
Aku menatap Fleur tak percaya, ia memang selalu mengerti diriku.
"Baiklah, aku bisa apa?? Tempatmu memang disana" tambah Hannah.
"Thanks" aku memeluk mereka berdua.
"Jangan lupakan kami"
"Tak akan"
Normal POV
Hari ini Hermione dan keluarganya akan kembali ke London, Hermione senang bukan main, hari yang selama ini ditunggu - tunggunya akhirnya datang juga.
'katakan kalau ini bukanlah sebuah mimpi' batin Hermione girang sambil menampar - nampar pipinya pelan dengan kedua tangannya.
"Sayang, ayo cepat. 2 jam lagi pesawat kita akan berangkat" teriak Angelique.
"Yes mum, tunggu sebentar, aku akan segera turun"
Hermione menuruni anak tangga "Ayo, aku sudah siap" kata Hermione bersemangat.
"Wow sweetheart, kau tampak bersemangat sekali rupanya. Apa kau kembali untuk seseorang??" goda William.
"Umm, tidak. Kenapa dad bilang begitu??" Hermione salah tingkah.
"Karena dad tau, anak dad yang cantik ini merindukan-,"
"Will" jelit Angelique kemudian menggelengkan kepalanya.
"Oke, oke. Aku hanya bercanda dear, tak usah menjelit seperti itu kepadaku oke" kata Will kemudian mencium bibir istrinya.
"Jadi?? Kita jadi berangkat atau tidak??" tanya Hermione bosan.
"Eue, maaf" Angelique langsung melepaskan tautannya dan mencubit lengan suaminya "Ayo kita berangkat, kau sudah mengabari Fleur dan Hannah??" tambahnya.
"Sudah, mereka sudah dibandara malah" kataku.
"Okay, kalau begitu cepat bergegas" kata Angelique memerintah.
Setelah mengatakan selamat tinggal kepada kedua sahabatnya akhirnya pesawat yang ditumpangi Hermione lepas landas.
Di perjalanan ke London, Hermione tak henti - hentinya tersenyum. 'Aduh kenapa dari tadi tidak sampai - sampai' batinnya.
Tapi tunggu. Hermione tidak akan langsung mencari dan memeluk Draco ketika ia sampai nanti, ia berniat memberi Draco kejutan.
"Apa kau suka kejutan Draco??" gumamnya sambil menyeringai.
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
Anything For You - Dramione Love Story
Fiksi PenggemarHarry potter tetap punyanya J.K Rowling Perasaan saling merindukan dan tak bisa melupakan. Yang berawal dari persahabatan, perpisahan dan pertemuan. Selalu ingin melakukan apapun demi seseorang yang sangat ia cintai. Garis bawahi itu, Apaapunn!!!...