Clarissa: anaknya asik, gue nyaman kalo deket dia. Kayaknya gue suka deh sama Reza
Clarissa: menurut lo gimana?
Dan sekarang hal yang sangat aku takutkan terjadi. Hal yang selalu mengganggu pikiranku akhirnya selesai. Ini menyakitkan.
Keynara: ya gak tau gue. Itukan hak lo mau suka sama siapa aja
Itu memang hak mu, Clarissa. Tapi aku benci.
Clarissa: Reza ngerasa gak ya kalo gue suka sama dia?
'Ya mana gue tau. Lo pikir gue cenayang?'
Keynara: mungkin
Clarissa: Gue cocok gak ya sama Reza?
'gak.'
Keynara: cocok kali
Clarissa: tapi lo gak cemburu kan gue suka sama Reza?
'gak cemburu ndas mu.'
Keynara: ya engga lah, kan Eja sahabat gue. Yakali gue cemburuin haha
Clarissa: oh,syukur deh.
Keynara: maksud lo?
Clarissa: gak papa lupain aja. Gue tidur dulu ya, byeee Keyna
Keynara: ok, bye
Jujur, pesan Clarissa membuatku kepikiran. Apa maksudnya coba?
Ah sudahlah, aku sangat lelah. Lebih baik aku mandi lalu pergi tidur.
***
"KEYNARAAA."
Ku dengar 2 suara milik manusia memanggil ku dari teras. Aku kenal suara itu. Apa yang mereka ingin lakukan sih di pagi buta seperti ini?!
"KEYNARAAA, LARI PAGI YUKKK."
What?! Astaga bahkan kurasa ini baru jam 5 pagi!
Dengan terpaksa aku membuka mataku lalu berdiri menuju balkon kamarku untuk melihat keadaan diluar.
"Halooo Keynara!" ucap Lutfi dan Eja.
Kurasa aku harus mengumpulkan nyawa ku dulu untuk bisa menjawab sapaan mereka.
Benar kan ucapanku! Ini masih sangat gelap! Ya tuhan, apa yang mereka pikirkan sih?! Sepagi ini mereka sudah lengkap dengan baju dan sepatu mereka, benar - benar gila.
"Kalian mau ngapain sih?" tanya ku sedikit berteriak agar mereka mendengar ucapanku.
"NEMENIN ANAK GAJAH MANDI DONG, KAYAK BIASA!"
"SERIUS LUTFI!" kami benar - benar berteriak, aku takut ini mengganggu tetangga.
"WOY KALIAN GAK PUNYA KERJAAN LAIN YA TERIAK - TERIAK DIRUMAH ORANG!" ucap pemilik rumah yang tinggal di sebelah rumah Eja. Ucapanku selalu benar.
"MAAF OM! INI KEYNARA YANG DARI TADI TERIAK - TERIAK. DIA BILANG TIKUS DIRUMAHNYA BERTELUR. OM MAU LIAT GAK?!" ucap Lutfi dan detik kemudian dia tertawa terbahak bersama Eja. Selera humor mereka rendah sekali.
Dengan cepat aku berlari menuju lantai bawah untuk membukakan mereka pintu. Aku sedang malas olahraga pagi sekarang.
"akhirnya dibukain pintu juga. Misi lo." ucap Eja lalu nyelonong masuk ke kamarku yang diikuti oleh Lutfi.
"mama mana Eyn?" tanya Eja sesampainya di kamarku.
"ya tidur lah! Mama sama papa tadi malam pulang larut lagi. Kalian teriak - teriak bisa ganggu mama tau gak!" bentakku lalu mereka hanya tertawa. Ajaib ni orang, gak kesinggung apa - apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dreams
Teen FictionBersama mu sepanjang hari sebagai pasangan kekasih memanglah impianku. Tapi, aku sangat egois jika menjadi kekasihmu dan menghancurkan persahabatan kita yang susah payah kita jaga selama bertahun - tahun. Cukup lah menjadi penggemar rahasia saja.-Ke...