Author's POV
Tetesan air hujan yang sedari tadi membasahi bumi juga tidak kurun berhenti. Hawa dingin menyelimuti Eyn yang tengah bergelut didalam selimut dan sesekali menggesekkan telapak kaki kiri pada betis kanan. Ac sudah dimatikan daritadi namun rasa dingin juga tidak hilang dari tubuh mungilnya.
"Dingin banget pars." ucapnya sambil menggesekkan kedua telapak tangannya lalu meniupnya agar rasa dinginnya sedikit berkurang.
"indomie kayanya enak nih!" ucapnya antusias pada dirinya sendiri.
Menyingkrkan selimut dari tubuhnya lalu pergi menuju dapur untuk langsung memasak makanan favoritenya ketika hujan datang mengguyur kawasan rumahnya.
"Indomie, mie dari Indonesia.
Kalo lo laper jangan putus asa.
solusinya m u r a h.
Ha ha ha rasanya gila!" ujarnya menyanyikan lagu yang dibawakan oleh Youtuber Indonesia, Skinnyindonesian24.
Selesai mengambil air matang, Eyn menyalakan kompor untuk segera mendidihkan air.
"ngapain, sayang?" tanya seseorang dengan suara lembut. Suara favoritenya sejak ia masih kecil hingga sekarang.
"masak mie, ma. Eyn laper banget." adu Eyn lalu ia berjalan menuju meja makan dan duduk dibangku yang tersedia di sebrang mamanya.
"tadi kan barusan makan? Makan mulu deh anak mama. Ntar kalo gendut gak ada yang mau sama kamu loh." ucap Rini menakut - nakuti Eyn.
"mama ihhh aku tuh gak gendut. Lagipula banyak kok yang mau sama aku ih mama aja yang gak tau." Kata Eyn menyilangkan tangannya di dada.
"siapa aja yang mau ke kamu? Coba sini kasih tau mama. Mentok - mentok paling Lupi atau engga Eja. Halaaah tau mama."
"ih mama mahhh."
"hahaha enggga kok. Anak mama gak gendut, banyak kok yang ngantri ke mama minta dikenalin sama gadis mama yang cantik ini." ucapnya lalu di detik berikutnya Eyn menghambur pelukan ke tubuh wanita yang benar - benar disayanginya sampai akhir hayatnya.
"ngomong - ngomong waktu itu jalan sama Lupi kemana?"
"yang kapan?"
"yang sore - sore kamu kelaperan itu loh. Yang mama suruh delivery aja tapi kamu gak mau."
"oooh yang itu, aku makan doang sama Lupi. Makan sate di langganannya Lupi. Ntar deh kapan - kapan kita kesana ajakin papa juga."
*flashback on*
Keynara's POV
"kalo gue kasih tau ntar lu kejang - kejang."
"gue gak selebay itu anjir."
"Clarissa."
"ooooh"
"gadeng. Gue sukanya sama lu."
"basi, gablak. Gue gak deg-degan lagi." ucapku dengan memutar bola mataku.
"yaaaah gak asik lu. Coba blush kek jadi gue bisa liat lu salting. Ucul tau ga. Kek pink pink babi gitu." ujarnya lalu tertawa.
"lucu banget anjing." kataku lalu datang abang sate membawa pesanan kami.
*flashback off*
"Eyn, dari tadi mama ajak ngobrol juga. Tuh masukkin mie nya, airnya udah bleber kemana - mana." ucap mama lalu berlalu begitu saja. 'ngambek lagi pasti.' batinku.
***
Makan mie ditemani segelas milo hangat, bunyi rintik hujan, cuaca dingin, dan rasa rindu memang sangat nikmat. Namun jika rindu tak terbalaskan akan jadi berbeda ceritanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dreams
Teen FictionBersama mu sepanjang hari sebagai pasangan kekasih memanglah impianku. Tapi, aku sangat egois jika menjadi kekasihmu dan menghancurkan persahabatan kita yang susah payah kita jaga selama bertahun - tahun. Cukup lah menjadi penggemar rahasia saja.-Ke...