Line!
Bunyi hp mengganggu aktifitasku yang sedang asyik membaca novel favoriteku. 'berani banget ganggu hobi gue' batinku.
Dengan malas ku raih ponselku dan mulai kubuka aplikasi line, 10 notif. 2 pesan dari grup dan 8 yang lain dari Eja. Membosankan.
Eja edan:
"Eyn"
"Keynara"
"Temenin makan dong"
"Lapar nih gua"
"Mami gak masak"
"Ayo dong"
"Baby"
"Lama ih"
Oh minta temanin makan malam rupanya.
Eyn:
"Yaudah ayo, jemput"
1 menit...
2 menit...
"Gak dibales nih?"
Eja edan:
"Ah telat lo, gua udah sama Clarry duluan"
Ah telat lo, gua udah sama Clarry duluan
Clarry
Kenapa harus Clarrisa sih, Ja?
Eyn:
"Ooo oke, sorry ya. Tadi gua lagi baca novel, jadi gak tau ada notif dari lo"
Eja edan:
"Ya"
"Udah ah lu jangan chat gua lagi napa, ganggu gua sama Clarry aja"
'yaudah sih gak usah dibales juga, repot amat.'
Eja Gila.
Aku kehilangan mood membaca novel sekarang. Eja setan.
Lapar mulai terasa diperutku. Ku langkahkan kakiku menuju meja makan untuk melihat - lihat. Hanya melihat - lihat. Aku tidak yakin mama sudah memasakkan kami masakan jam segini.
"Mamaaaaa, Eyn lapaaaar."
Hening.
"Mamaaa, where are you?" Panggilku dengan nyaring sambil mencari - cari ke sudut ruangan. Ralat. Penjuru ruangan.
"Kenapa sayaaaang?" Jawabnya dari luar. Dan aku juga bergegas pergi ke luar.
"Eyn laper, mama gak masak?"
"Ini baru jam berapa juga? Kalo mama masak jam segini ntar malam makanannya dingin. Gak enak lagi dimakan" tuhkan.
"Tapi Eyn laper banget dah ini, bunyi mulu dia" ucapku sambil mengelus perutku. Seperti seorang ibu yang sedang memanjakan anaknya di dalam rahim.
"Yaudah kamu delivery aja, ntar mama kasih uangnya."
"Lamaaaaa, nanti Eyn keburu mati." Candaku sedikit, walaupun sangat garing.
"Hush! Apasih omongan itu doa!" Ujarnya.
"Bercandaaaa mommy. Yauda Eyn mau jalan aja deh sama Lupi. Minta duit nyonyaaa." Pintaku.
"Pake uang mu aja dulu, pulangnya mama ganti." 'tadi katanya mau kasih uang?'
"Ganti dua kali lipat yaaaa." Ucapku lalu berlari ke dalam rumah agar tidak dapat semburan lagi.
***
Eyn:
Nyet
Lupikuuu: apasih kasar banget da
KAMU SEDANG MEMBACA
Dreams
Teen FictionBersama mu sepanjang hari sebagai pasangan kekasih memanglah impianku. Tapi, aku sangat egois jika menjadi kekasihmu dan menghancurkan persahabatan kita yang susah payah kita jaga selama bertahun - tahun. Cukup lah menjadi penggemar rahasia saja.-Ke...