Part-5

7K 463 31
                                    


***

"Cih!" Krystal berdesis tak suka, dihadapannya sekarang ada seorang gadis feminim yang setahun ini menjadi musuhnya, mungkin..

Sebenarnya apa yang diinginkan gadis dihadapannya ini? Krystal bahkan tidak tahu apa kesalahannya tapi gadis ini terus memulai dengan mengungkit masa lalunya yang ingin dia lupakan. Apa dia bangga karena dipilih oleh lelaki brengsek itu --menurut krystal-- apa ini salah satu alasan dia terus mengganggu krystal?

"Sekarang, mau mu apa son naeun?" Tanya krystal dingin.

"Apa kau belum puas dengan apa yang kulakukan padamu sebulan yang lalu?" Lanjutnya.

"Hohoho, tuan putri sepertinya akan meledak sebentar lagi guys.." ucap naeun.

"Hahaha , aku ? Oh son naeun, tentu saja aku akan menahannya, kau tau jika aku akan meledak kupastikan hari ini juga malaikat maut menjemputmu.." ucap krystal santai.

"Yak!!" Teriak naeun, namun krystal tidak peduli dia berjalan kembali meninggalkan naeun dengan kawan kawannya itu, terlalu risih sebenarnya dengan prilaku naeun, sepertinya gadis feminim itu ingin menyakitinya dengan terus mengungkit masa lalunya -lagi.

"Jangan dengarkan dia.." ucap seseorang, krystal menoleh kesamping dan mendapatkan chanyeol yang tersenyum manis padanya, krystal tertegun. Dia baru kali ini melihat senyuman yang berbeda dari chanyeol, dan entah kenapa melihat senyuman chanyeol dirinya merasa nyaman didekat lelaki jangkung ini.

"Hmm, aku memang tidak pernah mendengarkan dia." Ucap krystal lalu menunduk,

'Bukankah dia meninggalkanmu karena dia bosan padamu krystal, ah ani.. soojung-ssi? Kau itu membuat hari hari nya bosan, tidak berwarna.'

Krystal menggeleng cepat, kata-kata naeun sungguh menohok hatinya. Krystal tetaplah mempunyai hati dan sebenarnya dia sungguh tersakiti dengan setiap ucapan yang dilontarkan oleh naeun walaupun dia bersikap baik baik saja.

"Jung, gwenchana?" Tanya chanyeol, krystal tersadar dari lamunannya lalu mendongak dan mendapati raut khawatir dari chanyeol. Tunggu, apa chanyeol Baru saja mengkhawatirkannya?

"Aku-- aku baik baik saja." Jawabnya.

"Lalu kenapa kau melamun hmm?" Tanya chanyeol lembut,

"Apakah aku melamun?" Tanya balik krystal, chanyeol terkekeh lalu mengangguk.

"Sudahlah, aku harus kembali ke kelas, oh ya jung--"

"Soojung-ahh" belum sempat chanyeol meneruskan ucapannya, seseorang sudah lebih dulu memotongnya, chanyeol dan krystal menoleh ke sumber suara yang meneriaki nama krystal, oh itu adalah kang seulgi dan choi sulli.

"Oh, ada chanyeol sunbae. Annyeonghaseyo." Ucap sulli ramah, chanyeol hanya tersenyum lalu kembali menatap krystal.

"Baiklah, sudah ada teman temanmu, sampai jumpa.." ucapnya lalu pergi meninggalkan ketiga gadis itu.

"Hei, apa ada sesuatu?" Seulgi menyenggol lengan krystal dengan kedipan matanya, sementara krystal hanya mengendikan bahunya.

"Eobseo" ucapnya.

Sulli dan seulgi hanya terkekeh dan mengikuti krystal.

***

"Nanti? Emm, baiklah eomma.."

"......."

"Iya iya, aku akan mengajak chanyeol tenang saja."

"......."

Tut tut tut

Krystalpun menutup sambungan teleponnya dan menyimpan kembali ponselnya ke saku jas sekolah nya.
Sekarang waktunya istirahat, apakah dia harus menemui chanyeol ke kelasnya? Ah tidak tidak. Krystal menggeleng, tidak mungkin dia datang ke kelas chanyeol dan mengatakan padanya jika orangtuanya ingin bertemu dengan chanyeol.

Married YoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang