GELAK tawa yang berasal dari meja nomor 16, yang terletak di sudut kafe tersebut semakin menjadi-jadi.
Kafe yang terletak di tengah-tengah Ibu Kota Jakarta ini, menjadi tempat Favorite ketiga gadis itu untuk tempat tongkrongan dan santai pada saat hari libur, dan terkadang menjadi tempat mereka menghindari pelajaran yang tidak di sukai ketiganya.
Tidak untuk hari ini, mereka datang bukan pada saat hari libur, tetapi saat hari sekolah.
Ajaib bukan?
"Seneng banget gua tadi, liat muka Shelin yang merah, kayak mau meledak, persis kaya orang nahan BAB!!"
"Parah lu, masa kaya nahan BAB, hahaha. Gue juga tadi, seneng banget liat muka Edelline yang, aw, cute nahan cemburu ngeliat gue ngobrol sama mantan tersayangnya."
"Gilaa. Udah ah capek gue ketawa mulu!" Widya mengusap-usap perut datarnya, menahan nyeri, akibat tertawa.
"Lagian tawa mulu." Suara khas Bass perempuan tomboy ini bercampur dengan ramen yang ada di dalam mulutnya membuat suara itu semakin tidak jelas.
"Yeh kalo mau nimbrung ngobrol, telen dulu itu ramennya An! Dasar CCT" Celetuk Desna. Desna Melinda, panggil saja Desna, perempuan Famous, yang banyak di gilai laki-laki, cantik, Rival Edelline. Tidak! Hanya Desna yang menganggap Edelline rivalnya, tidak sebaliknya.
Andriani memutar bola matanya, lalu meneguk iced lemon tea untuk membersihkan sisa-sisa makanan yang ada di dalam mulutnya. Andriani Dwi, panggil saja Ander, perempuan yang sangat amat tomboy, paling polos diantara mereka bertiga, cantik, tapi galak. sama Famous nya dengan Desna dan Widya. walaupun tomboy, setidaknya ia memiliki pacar, tidak seperti Desna dan Widya yang kelamaan menjomblo, karna fans yang menggilainya tidak ada yang pas dengan kriteria mereka berdua.
"Udah gue telen, bawel. btw, CCT apaan?"
"CANTIK-CANTIK TOMBOY!" seru Desna dan Widya berbarengan.
Dua gadis itu tertawa kencang, Andriani menatap kedua sahabatnya itu jengkel. Sepintas, terlintas ide jail Ander, ia mengangguk-anggukkan kepalanya penuh kemenangan.
Liat aja, dokem dah lu berdua abis ini.
1 detik
2 detik
3 detik
"HMMMMMM." Jerit Desna dan Widya bersamaan. Andriani tertawa kencang, "Rasain lo! Emang enak mulutnya gue sumpelin pake sedotan rasa balsem."
"GILA LO AN." Widya membuang asal sedotan rasa balsem tadi, "Anjir pedes!"
Andriani tertawa puas, tak sadar jika kedua temannya itu sudah menatap dirinya seperti harimau menatap mangsanya.
Hening.
Andriani terdiam saat melihat tatapan ganas dari kedua sahabatnya itu. "Untung sahabat."
"Iya, untung sahabat. Kalo kaga, udah mati ditempat."
"Hehehe, peace. Gitu amat natap sahabat sendiri, gue aduin Zhafran nih."
KAMU SEDANG MEMBACA
Loveliest Happiness
Teen FictionApa rasanya berada di tengah-tengah orang yang menyayangi kita? Bahagia? Sangat. Tetapi terkadang, kebahagiaan itu hilang saat sebuah keegoisan datang mengalahkan perasaan kita. Dan ini cerita tentang Edelline Kinanati & Edelson Keenan. Dua orang ya...