Chapter 19

2.6K 192 48
                                    

Ini sudah satu minggu kehidupanku berjalan normal. Maksudku, tidak ada lagi namja yang selalu menggangguku. Taehyung. Benar, sejak kejadian di lorong itu, saat Taehyung mencoba mengejarku, aku selalu menghindarinya. Dan syukurlah tiga hari setelah itu, aku tidak lagi diganggu olehnya. Bahkan saat kita berpapasan rasanya, aku dan dia bukan orang yang pernah saling mengenal. Awalnya aku sangat bersyukur sekali saat dia acuh tak acuh padaku. Tapi entahlah, sesaat, hey ini mungkin hanya perasaanku saja. Hatiku merasa sakit jika dia memperlakukanku seperti itu. Pura-pura tidak mengenalku, bahkan menganggapku tidak ada. Padahal, jika diingat kembali, aku tidak jauh beda dengannya. Selalu menghindari keberadaannya. Ahh mungkin ini cukup adil.

Soal Jimin, aku mengatakan bahwa sudah satu minggu aku hidup normal. Tapi, jika mengingat nama itu -Jimin- mungkin sangat menyakitkan. Aku bahkan tidak bisa memprediksi sampai kapan aku masih teguh untuk tetap mencintai namja itu. Sakit memang saat mendengar orang yang kita cintai membicarakan pacarnya. Hyerin. Aku benar-benar tidak menyangka saat Jimin menceritakan bahwa dirinya telah resmi menjadi namjachingu dari seorang Hyerin. Hey kalian tidak boleh beranggapan lagi bahwa Hyerin anak nerd, sekarang dia merubah penampilannya menjadi yeoja yang sangat keren. Bahkan aku saja kalah cantik darinya. Pantas saja Jimin sangat menyukainya. Sial! Kepercayaan diriku tambah turun jika sudah melihat mereka bersama. Seperti tidak akan ada celah bagiku untuk menembus hati Jimin.

Drttt drttt

Aku segera mengecek ponselku. Satu pesan muncul dilayar persegi yang saat ini ku genggam. Menampilkan sebuah nama yang baru-baru ini ku kenal.

From: Eunji

Eonni, ayo ke taman! Aku sedang bersama Jungkook. Dia memintaku untuk mengajak eonni juga. Palli eonni, kami menunggu dikursi biasa.

Aku tersenyum saat membaca pesan itu. Entahlah, setiap kali membayangkan yeojachingu Jungkook itu, aku selalu tersenyum. Wajah imutnya dan suaranya yang seperti masih kecil itu selalu terngiang.

Dan untuk Jungkook, bocah itu sekarang selalu menempel padaku. Aku heran. Padahal dia sudah mempunyai yeojachingu tapi masih saja selalu menggangguku.

Akupun mulai membalas pesan dari Eunji.

To : Eunji

Mianheyo Eunji, aku sedang tidak enak badan. Kau berdua saja lanjutkan kencan kalian, lagipula aku tidak mau jika hanya jadi obat nyamuk. Aku akan tidur sekarang. Bye yeojachingu Jungkookie..

Send

Setelah itu aku benar-benar akan tidur. Aku tidak berbohong perihal badanku yang sakit. Kemarin guru olahraga  baru saja mengadakan tes lari. Dan sekarang kakiku terasa sangat sakit. Itu hal yang wajar, bukan.

Sudah sekitar dua menit aku mencoba memejamkan mata. Berharap untuk tidur, tapi mataku sulit diajak kompromi. Rasa kantuk ku tiba-tiba hilang begitu saja.

Bosan..

Aku pergi ke kamar Yoongi-oppa. Aku yakin, dia belum tidur. Lihat, ini baru jam 07.23pm. Aku saja yang memaksakan diri untuk segera tidur.

Setelah sampai di depan pintu kamarnya. Tanpa mengetuk pintu aku memberanikan diri untuk menurunkan handle pintu. Dan ternyata tidak dikunci. Perlahan aku mendorong pintu bercat hitam kecokelatan ini.

"Oppa.." panggilku namun tak ada jawaban.

Sebenarnya, saat aku tidak bisa tidur seperti ini, aku selalu meminta siapapun untuk tidur denganku. Hanya untuk menemaniku sampai aku tertidur. Setelah itu, terserah mereka akan pergi atau menemaniku sampai aku terbangun nanti. Biasanya, aku selalu meminta eomma untuk menidurkanku.

[M] Can I Find You? (BTS V)Where stories live. Discover now