Choi Seungcheol Sunbae dia adalah kakak kelas ku disekolah. Banyak siswi yang mengidolakan dirinya, termasuk aku. Bahkan tak jarang juga siswa yang iri padanya, karena dia dapat dengan mudah mengambil hati banyak perempuan.
Seungcheol Sunbae dia itu bisa di kategorikan sebagai laki-laki idaman atau kekasih idaman. Senyumnya itu dapat melelehkan hati siapa aja, bahkan orang tua sekali pun, oh ya dan jangan lupakan jika ia sudah berkeringat, dia akan terlihat sangat seksi. Bukannya aku agresif atau apa, tapi ini memang kenyataan yang sesungguhnya aku ceritakan.
Namun sayang dia sangat sulit ku gapai, bahkan semua siswi pun sepertinya sulit mendapatkan hatinya. Walaupun dia baik dan murah senyum, tapi sampai saat ini dia belum memiliki kekasih, entahlah alasannya apa, tapi satu yang pasti aku mau jika ditunjuk menjadi kekasihnya.
Siang ini, tepatnya jam istirahat kedua. Lapangan basket sedang diisi oleh Seungcheol Sunbae dan juga teman-temannya yang sedang bermain basket. Banyak siswi-siswi yang rela berpanas-panasan dan berdesakan demi menonton Seungcheol Sunbae beserta teman-temannya yang tampan bermain basket.
Untuk kali ini aku tidak ikutan, walaupun aku mengidolakannya, tapi jika sudah menyangkut dengan perutku, aku akan melupakan Seungcheol Sunbae dan memilih untuk mengisi perutku yang lapar. Ya karena jika aku lapar, aku akan melupakan segala hal, termasuk Seungcheol Sunbae.
Walaupun begitu aku disini yang sedang duduk dikantin bersama Jinri, masih bisa mengamati Seungcheol dan teman-temannya bermain basket dari dalam kantin. Sengaja memang aku dan Jinri memilih tempat duduk di dekat jendela agat bisa melihat pertandingan basket.
Sejujurnya aku sama sekali tidak tahu cara bermain basket yang benar, atau istilah-istilah apa saja yang ada dalam basket, namun alasan ku suka melihat pertandingan basket hanyalah untuk melihat Seungcheol. Aku bahkan berani bertaruh jika siswi yang berdiri disana pun juga tak mengerti permainan basket.
"Ah~ aku bosan mendengar yang lainnya mengelu-elukan Seungcheol Sunbae." Ucap Jinri dengan jengah dan mengalihkan pandangannya yang semula kearah lapangan, kini kearah makanannya.
"Itu karena kau sudah punya kekasih." Sahutku tanpa mengalihkan pandangan ku.
"Cihh, apa urusannya coba ? Bagiku hanya Jisoo Oppa yang tampan."
Aku tak menyahut Ucapan Jinri yang terakhir, entahlah rasanya malas jika dia sudah mulai membangga-bagakan kekasihnya, padahal kekasihnya itu teman Seungcheol Sunbae.
"Wahhh Jisoo Oppaaa." Pekik Jinri saat melihat Jisoo Sunbae yang sedang menyeka keringatnya dengan telapak tangannya sendiri.
"Haishhh Jinri kau berisik." Omel ku sambil menyumpal mulutnya dengan makanan yang sedang disantapnya tadi.
Ku akui memang Jisoo Sunbae juga tampan, dia adalah laki-laki pintar, kaya, sopan, dan baik tentunya. Entah Jinri memberikan sihir apa hingga Jisoo Sunbae jatuh cinta padanya.
"Aku tahu kau kekasihnya, tapi setidaknya jaga harga dirimu." Omel ku lagi sambil memulai ritual makan ku. Ya sedaritadi aku hanya mendiamkan makanan ku, karena terlalu terfokus melihat Seungcheol Sunbae, namun sekarang mereka sudah tampak bubar, sudah tak ada lagi yang bermain basket atau pun sekerumunan orang disana.
"Jung Ahra." Pekik Jinri sambil mengapit kedua pipiku dan memaksakan menyuapiku makanan, hingga mulutku rasanya akan meledak.
Aku rasanya seperti sulit bernafas, entahlah mengunyah pun juga sulit untuk ku lakukan karena memang mulut ku sangat penuh. Kulihat Jinri dengan sangat semangat menertawai ku bahkan dia memotret diriku yang nampaknya sangat jelek sekarang.
Aku dengan berusaha keras, menahan kesal ku, dan juga masih berusaha mengunyah. Aku sangat takut sekarang jika aku akan mati akibat tersedak makanan.
"Kau kenapa Jinri ?" Tanya Jisoo Sunbae yang entah kapan dia datang dan duduk disamping Jinri yang masih tertawa.
"Oppa, coba lihat wajah Ahra lucu sekali."
Aku memelototkan mata ku kearah Jinri, dan menunjuk-nunjuknya tanda aku sangat kesal padanya. Mengisyaratkan jika dia akan mati sebentar lagi ditangan ku.
"Ini Ahra kau minum dulu." Ucap Jisoo Sunbae sambil memberikan ku air mineral yang ada dimeja.
"Jangan seperti itu Jinri. Kasihan Ahra." Ucap Jisoo Sunbae sambil mengelus-eluskan rambut Jinri.
Baru saja bersikap baik padaku, sekarang dia malah bermesraan dengan Jinri. Kalau begini lebih baik aku tersedak tadi, daripada melihat kemesraan mereka.
"Jisoo ternyata kau disini."
Aku yang sedang minum nyaris tersedak karena melihat sosok yang ada disamping Jisoo Sunbae. Laki-laki itu berdiri disamping kursi, sambil melepaskan kancing seragamnya.
Jinri kembali tertawa terbahak-bahak, sebelah tangan kanannya memegangi perutnya, dan sebelah kiri tangannya menunjuk-nunjuk diriku.
Aku tahu pasti dia kembali menertawakan ekspresi wajah ku yang terlihat bodoh. Aishh Kim Jinri memang rasanya ingin ku mutilasi sekarang atau kalau bisa ku makan dia hidup-hidup.
"Kau itu menertawakan apalagi Jinri ?" Tanya Jisoo Sunbae dengan wajah penasarannya.
"Aku hanya sedang bercanda dengan Ahra. Ya kan Ahra." Jawab Jinri masih dengan sisa-sisa tawanya.
Aku enggan meladenin ucapan anehnya, aku memilih mengalihkan pandangan ku ke jendela, dan menetralkan degupan jantung ku.
Uhh Seungcheol Sunbae memang kurang ajar, bagaimana bisa dia datang tiba-tiba menghampiri Jisoo Sunbae dan membuka seragamnya. Ya aku tahu dia masih memakai kaos, hanya saja kaos putihnya yang basah itu menampilkan abs yang tercetak jelas, dan itu sukses membuatku kesulitan bernafas.
"Jangan seperti itu lagi pada Ahra, Jinri. Kenapa kau selalu senang menggodanya hmm ?" Tanya Jisoo Sunbae sambil menatap Jinri dengan tatapan lembutnya.
"Aishh kalian selalu saja bermesraan seperti ini. Bagaimana nasib kita ?" Ucap Seungcheol Sunbae yang entah kapan dia sudah duduk disebelah ku, bahkan kini dia merangkul ku.
Aduh Tuhan, aku mohon jangan berakhir. Aku ingin terus seperti ini, ini kesempatan langka Tuhan, aku mohon kasihanilah aku untuk sekarang.
"Yasudah kalian bisa berdua bermesraan." Ucap Jisoo Sunbae dengan senyum manisnya.
Kuperhatikan lagi Jinri yang sudah mulai tekikik geli karena melihat wajah memohon ku padanya. Aku sungguh memelas padanya kali ini, memelas untuk menyelamatkan jantung ku.
"Kau sudah punya kekasih ya ?" Tanya Seungcheol Sunbae sambil menatap ku lekat.
"Memangnya Sunbae mau jadi kekasih ku ?" Tanyaku balik dengan tanpa sadar.
Aku seketika merutuki diriku sendiri yang mengatakan hal gila pada Seungcheol Sunbae. Sungguh harga diriku sudah jatuh kebawah. Aish dasar Jung Ahra bodoh.
"Ah~ aku hanya bercanda Sunbae." Sergahku sambil tertawa yang dibuat-buat. Bagaimana pun hanya ini cara agar aku tak terlihat bodoh.
"Oh jadi kau belum punya kekasih ya. Baiklah kalau begitu akan ku ingat wajah mu. Sampai ketemu lagi."
Dia melepaskan rangkulan ku, lalu berdiri dari posisi duduknya, menepuk pundak Jisoo Sunbae sambil melemparkan senyum manis kearah kami bertiga.
Setelah dirinya mulai menjauh, aku mulai bertingkah tidak jelas. Mengacak-acak rambut ku, menggebrak meja kantin, merengek pada Jinri dan Jisoo Sunbae, meraung-raung, dan yang terakhir membenamkan kepalaku di meja kantin.
"Huaaaa Jisoo Sunbae, Jinri aku bodoh sekali." Rengek ku sambil memukul-mukul kepala ku sendiri.
"Memang kau bodoh Ahra. Kau baru sadar ?" Ucap Jinri dengan terkekeh.
"Sunbae, tolong aku. Bicara pada kekasih mu membuat ku tambah merasa bodoh."
"Tenang saja, Seungcheol biasanya akan lupa. Dia hanya bercanda."
Apa ? Bercanda ? Huaaaa eomma eoteohke ? Aku sepertinya benar-benar sudah masuk terlalu dalam pada pesona Seungcheol Sunbae.
Halooo semuanyaa ini FF pertama aku, semoga kalian suka yaa. Maaf kalo banyak kesalahan, soalnya masih amatiran hehe. Tolong kritik dan sarannya ^_^
KAMU SEDANG MEMBACA
Melting [Complete]
FanfictionAhra selama ini menyukai Seungcheol secara diam-diam, namun dia harus bersaing dengan perempuan-perempuan lain yang juga menyukai Seungcheol. Apakah Ahra akan berhasil menjadi kekasih Seungcheol ? Atau Ahra akhirnya akan menyerah untuk menyukai Seun...