2

1.9K 238 3
                                    

Semenjak insiden tadi siang, Jinri masih saja menggoda ku, dan aku rasanya ingin sekali menenggelamkan dirinya. Berkali-kali ku suruh dia diam, maka dia akan terus menjadi-jadi menggoda ku, bahkan yang lebih parahnya setiap aktivitas ku di sangkut pautkan dengan Seungcheol Sunbae, contohnya jika aku menyanyi dia bilang aku sedang senang karena Seungcheol Sunbae atau jika aku mengomeli anak laki-laki dikelas ku karena berisik, Jinri akan menyangkut pautkan dengan Seungcheol Sunbae, terus seperti itu hingga pulang sekolah.

"Hayooo kau melamun kan Seungcheol Sunbae ya ?"

Mulai lagi Jinri, bagaimana bisa Jisoo Sunbae menyukai perempuan abstrak seperti Jinri coba. Untung sahabat ku, kalau tidak sudah ku musnahkan dia dari bumi.

"Wahh ternyata benar kan. Baru saja kau lamunkan Seungcheol Sunbae keluar kelas. Kajja kita ke kelasnya."

"Ya!! Kim Jinri!!"

Aku memekik kesal karena tiba-tiba Jinri menarik tangan ku dengan paksa kearah kelas Seungcheol Sunbae. Ya aku tahu tujuannya adalah menemui Jisoo Sunbae, namun kenapa aku harus ikut dengannya coba.

"Sunbae. Apakah ada Jisoo Sunbae ?" Tanya Jinri dengan semangat, sebenarnya dia sedang menggoda ku, aku tahu itu.

"Itu dia." Ucap Seungcheol Sunbae sambil menunjuk kearah dalam kelas."Jisoo kekasih mu menunggu." Teriaknya lagi sambil entahlah sepertinya mencari sesuatu didalam tasnya.

Ku rasakan Jinri melepaskan tangannya dari pergelangan tangan ku, lalu masuk kedalam kelas Jisoo Sunbae yang memang hanya Jisoo Sunbae didalam.

Dan disinilah aku merasa bodoh, tak tahu harus melakukan apa, haruskah aku meninggalkan Jinri, atau menunggunya keluar kelas Jisoo Sunbae sambil diam diam menguping pembicaraan Seungcheol Sunbae dengan seorang perempuan, yang mungkin dia fans Seungcheol Sunbae.

"Seungcheol pulang bersama ku ya ?" Pinta perempuan tersebut dengan nada manja, sambil menggelayutkan tangannya pada lengan Seungcheol.

"Hmm.. Ehh.. Aku... Akuu sudah ada janji pulang dengan orang lain." Jawab Seungcheol Sunbae dengan terbata-bata, sepertinya ia sedang berbohong.

Aku masih memerhatikan Jinri dan Jisoo Sunbae yang sedang bercanda satu sama lain, tapi tetap saja telinga ku masih ku pertajamkan untuk mendengar pembicaraan Seungcheol dengan perempuan itu.

"Dengan siapa memangnya kau akan pulang ? Kau kan selalu pulang sendiri, teman-teman mu juga sudah pulang. Lagipula Jisoo juga bersama kekasihnya yang masih bocah itu."

Aku spontan langsung menoleh kearah perempuan itu yang baru saja menyebut Jinri bocah. Cihh.. Aku sebagai sahabat Jinri tak terima jika ia menyebut Jinri seperti itu, pada kenyataannya bukannya dia yang seperti bocah.

"Aku pulang dengan dia."

Aku mengerjapkan mataku berkali-kali saat Seungcheol Sunbae menunjuk ku, dan kini dia berjalan kearahku, lalu merangkul kan tangannya pada pundak ku dengan tiba-tiba, hingga aku nyaris membungkuk.

"Ya kan kita akan pulang bersama?" Tanyanya dengan mengedipkan sebelah matanya, mengisyaratkan untuk membantu dirinya berbohong.

Aku hanya mengangguk, tanpa berbicara. Sedangkan perempuan itu menyipitkan matanya seakan meneliti diriku, dan kembali menatap Seungcheol dengan tatapan kecewa.

"Memangnya kau kenal dia Seungcheol?" Tanya perempuan itu menyelidiki kami berdua.

"Tentu saja, aku menyukai dia jadi aku mengenalnya."

"Kalau begitu siapa namanya Seungcheol ?"

Aishhhh perempuan ini tak ada henti-hentinya bertanya, dia pikir dia Ibunya Seungcheol Sunbae apa. Ayolah cepat sudahi saja rasa penasaran bodoh mu itu, kau tak tahu apa jantung ku sudah tak karuan daritadi karena dirangkul Seungcheol Sunbae.

"Sttt siapa nama mu ?" Tanya Seungcheol sambil berbisik padaku.

Ku rasakan darah ku berdesir dengan cepat saat ia berbisik padaku, suaranya itu sangat seksi ditelnga ku.

"Heyy." Bisik Sengcheol Sunbae lagi seperti menyadarkan ku untuk tak berfantasi liar.

"Jung Ahra." Ucapku balik berbisik.

"Siapa namanya Seungcheol? Kau tak tahu ya?" Tanya perempuan itu sedikit meninggikan suaranya, suaranya itu sukses membuatku tersentak kaget.

"Aku bilang aku tahu namanya, namanya Ahra. Sudah kan cukup. Sekarang pergilah."

Perempuan itu pergi dengan kesal, terlihat dari dirinya yang berjalan sambil menghentak-hentakan kakinya. Lihat kan siapa yang terlihat seperti anak kecil.

"Wahhh Seungcheol kau berbohong lagi ternyata."

Aku menolehkan kepala ku kearah Jisoo Sunbae dan juga Jinri yang entah mengapa sudah berada didekat kami, dan tatapan ku beradu dengan Jinri, dia tersenyum menggoda kearah ku, dan aku baru menyadari kembali jika Seungcheol Sunbae masih merangkul ku, bahkan aku dapat merasakan jantungku berdetak lebih cepat.

"Ahh~ aku sungguh lelah mendengar ajakan pulangnya setiap hari. Untung ada dirimu, kalau tidak aku tak tahu harus berbohong apa lagi."

Ku pikir dia bicara dengan Jisoo Sunbae ternyata dia bicara padaku, ku tahu itu karena dia bicara seperti itu sambil mengacak-acak puncak kepala ku. Aihhh berhenti Sunbae sebelum detak jantung ku terdengar oleh mu.

"Yasudah kau lepaskan dia Seungcheol. Dia juga harus pulang, sebelum malam. Jangan libatkan dia lagi untuk urusan bohong mu."

Wahhh terimakasih Sunbae telah mengerti diriku ini, untung kau mengerti isyarat dari raut wajah ku, tak seperti kekasih mu yang bodoh itu.

Kurasakan Seungcheol Sunbae melepaskan rangkulan tangannya dari pundak ku, lalu tersenyum lebar kearah ku. Aishhh kalian harus tau senyum manisnya ini yang membuatku selalu menyukainya, yang selalu membuatku jatuh sejatuh jatuhnya.

"Benarkan perkiraan ku, kita akan bertemu lagi, dan aku mengingat wajah mu. Ku yakin kita akan mengobrol banyak setelah kejadian ini, karena kau teman dari Jinri. Gomawo telah membantuku, hati-hati dijalan ya Ahra."

Aku hanya menatapnya seperti orang bodoh saat mendengarnya bicara, seakan-akan dia telah menghipnotis ku, yaa sepertinya dia memang telah menghipnotis ku apa aku yang terlewat bodoh.

"Aku balik duluan Jisoo, Jinri. Jangan biarkan Ahra pulang sendiri oke." Ucap Seungcheol Sunbae sambil berjalan meninggalkan kita bertiga.

"Apa tadi katanya ? Jangan biarkan Ahra pulang sendiri ? Mengapa tidak dia aja sekalian mengantarmu pulang." Ucap Jinri dengan nada kesal, dan bahkan memutarkan bola matanya.

"Sttt.. Sudah lebih baik kita pulang. Kajja." Ajak Jisoo Sunbae.

Haaa.. Hari ini pertama kalinya aku berdekatan dengan Seungcheol Sunbae, bahkan bicaranya padanya. Dia juga sudah tahu nama ku, dia juga sudah mengacak-acak rambutku, dia juga sudah merangkul ku. Apa kami bisa mengobrol banyak seperti yang dikatakannya tadi ? Apa aku bisa menjadi temannya ? Entahlah, ku pikir perlakuan dia tadi, sama seperti yang dia lakukan pada perempuan lainnya.

Bodohnya diriku yang terus saja mengidolakan seseorang yang punya banyak fans.

Melting [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang