Hari ini cuacanya sangat aku sukai, tidak panas, namun tidak mendung. Cuaca cerah, tapi matahari nampaknya sedang tak ingin bersinar terik seperti biasanya. Angin juga mendukung cuaca hari ini, benar-benar sejuk dan aku benar-benar menyukai cuaca hari ini.
Tapi suasana hati ku agak sedikit membingungkan, entah sedih atau entah senang. Seharusnya aku senang karena kemarin pada akhirnya aku bisa berinteraksi dengan Seungcheol Sunbae, seperti kebanyakan perempuan pada umumnya yang langsung menggebu-gebu menceritakan hal langka tersebut pada temannya, bahkan ada yang membangga-bangga kan dirinya dan mengklaim dirinya akan menjadi kekasih Seungcheol Sunbae.
Tapi entahlah, aku senang tapi aku juga sedih jika mengingat hal kemarin. Senang karena aku bisa berinteraksi dengannya, sedih karena dia menunjukkan sikap yang seperti itu pada semua orang. Katakan lah aku bodoh, karena ingin Seungcheol Sunbae bersikap spesial padaku, namun sayangnya itu hanya impian ku semata.
Saat aku sedang berjalan menelusuri koridor kelas, karena memang aku baru datang ke sekolah, aku melihat Seungcheol Sunbae sedang mengobrol dengan seorang perempuan, kali ini perempuannya beda dengan kemarin, dia lebih cantik, dan bentuk badannya sangat ideal, pasti itu orang yang disukai Sunbae.
Lalu, tiba-tiba Seungcheol Sunbae menolehkan kepalanya kearah ku, padangan kami bertemu, namun aku dengan cepat langsung menundukan kepala ku. Seketika ku rasakan jantung ku kembali marathon seperti kemarin, bagaimana pun aku tak mau tertangkap basah karena memerhatikan dia.
Sepertinya aku harus memutar arah, agar tak lewat kelasnya, tapi jika aku lewat koridor kelas 1 akan sangat jauh menuju kelas ku. Aishhh bagaimana ini ? Biasanya jika situasi seperti ini ada Jinri bersama ku, dan aku akan langsung memintanya mengajak ku bicara, jadi seakan-akan aku tak peduli padanya. Tapi sekarang aku sendiri, ahhhh aku tak peduli, tinggal lewat tanpa melihatnya sudah selesai, jangan sok kenal padanya hanya karena kemarin, nanti yang ada dia akan jijik padaku.Baiklah semangat Jung Ahra, kau pasti bisa melewati rintangan ini.
Perlahan tapi pasti aku mulai melangkahkan kaki ku, dengan masih menunduk aku terus berjalan tanpa memperdulikan kehadiran Seungcheol Sunbae. Tiba-tiba .....
"Jung Ahraaaaaa!!!"
Aku tahu pemilik suara ini, suara yang selalu berisik jika dikelas, ketua kelas dikelas ku, ohhh sungguh ini bukan waktu yang pas untuk mendengar ocehan dia, mengapa Tuhan kau kirimkan bantuan untuk ku itu dia, bukan Vernon saja.
"Ahraaa ya!! Berhenti kau."
Aku langsung berhenti saat dia menyuruh ku berhenti, ya Tuhan aku baru saja melewati Seungcheol Sunbae, mengapa dia sekarang menyuruh ku berhenti disebelah kelas Seungcheol Sunbae, itu berarti kan masih dekat posisi ku dengan Seungcheol Sunbae.
Aku dengan takut-takut menolehkan kepala ku kearah belakang, terlihat Seungkwan sedang berlari kearah ku. Aku meringis pelan, karena Seungcheol Sunbae sekarang malah berdiri diambang pintu kelasnya, melipat kedua lengannya didada, dan memerhatikan Seungkwan.
"Ada apa ? Kenapa kau teriak-teriak sih ? Ini koridor kelas 3 kau jangan berbuat masalah yang akan membuat ku malu." Ucapku sambil berbisik kepada Seungkwan.
Aku dapat rasakan jika Seungcheol Sunbae sedang memerhatikan kami berdua. Aihhh coba dihadapan ku ini Vernon, mungkin setidaknya aku bisa merasa bangga mengobrol dengan si bule itu, bukan si berisik Seungkwan.
"Mana buku catatan ku ?" Tanya Seungkwan dengan tatapan kesalnya padaku.
Ya, aku meminjam buku catatannya 3 hari yang lalu, dan kemarin aku lupa membawanya karena berangkat buru-buru ke sekolah, lalu Seungkwan kesal karena aku lupa, katanya buku catatannya itu buku paling berharga miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Melting [Complete]
FanfictionAhra selama ini menyukai Seungcheol secara diam-diam, namun dia harus bersaing dengan perempuan-perempuan lain yang juga menyukai Seungcheol. Apakah Ahra akan berhasil menjadi kekasih Seungcheol ? Atau Ahra akhirnya akan menyerah untuk menyukai Seun...